Heart 2

2.5K 251 23
                                    

Disclaimer: Harry Potter and all characters belongs to J. K. Rowling. Semua adegan dalam cerita ini murni hanya karangan fans yang sifatnya sekedar menghibur. Kesamaan cerita dalam bentuk apapun adalah kebetulan semata.

Warning: Sorry this part is 18+ area. Tolong kesadaran diri masing-masing.

Harry

"Kau tahu, my love, aku sangat menyukai wajahmu yang memerah dan mata hijaumu yang menghipnotis itu. Pandanganmu selalu membuatku terangsang sekaligus lupa diri" bisik Draco dan kembali mencium bibirku dengan rakus.

Saat ini aku dan Draco berada di asramanya. Di kamarnya yang kosong dan sepi karena banyak murid asrama Syltherine yang memutuskan pergi dari Hogwarts setelah orang tua mereka yang merupakan Death Eater ditangkap kemetrian sihir.

Aku kembali merasakan tangan Draco meraba-raba daerah selakanganku, ia menggenggam penis ku, ia membuatku bergelinjang menahan geli.

"Draco.... ah..Drac-....ahh.. shh" Ucap ku panik. Jujur saja aku sangat terkejut dengan aktivitas kami saat ini. Mataku melebar dan eranganku tertahan. Momen ini tidak Draco sia-siakan untuk semakin membuatku blingsatan, ia melesakkan lidahnya ke dalam mulutku yang mau tidak mau membuatku ikut dalam 'perang lidah' ini. Draco meraih pinggangku dan memeluknya dengan perlahan.

"Nikmatilah malam ini My Harry, aku sudah terlalu lama menahan diri" bisik nya di sela-sela aktivitas bibir kami dan semua yang ada di dalamnya. Draco menghisap bibir bawahku dengan sangat bernafsu, membuatnya sedikit membengkak.

"Ngh.." Lenguhan yang keluar dari mulutku.

"Terus saja melenguh Harry, kau membuatku turn on" Bisik Draco.

Ia mengambil tongkat sihirnya yang ada diatas meja, dalam satu ayunan tongkat, kami berdua sudah telanjang bulat. Hal ini jujur saja membuatku agak risih, apalagi tangan Malfoy muda itu yang sudah meraba-raba lubangku.

Draco majukan tubuhnya, membuat tubuh kami yang polos tanpa kain bersentuhan dan saling bergesekan. Gesekan antara tubuh kami benar-benar membuatku gila. Tanpa sengaja lututku menyentuh sesuatu yang mengeras di antara kedua kaki Draco. Astaga. Aku merinding.

Dapat kurasakan lidahnya yang menjilati tonjolan kecil di dadaku, sedangkan aku tidak tahu harus berbuat apa, selain mendesah.

"Kau menikmatinya, Love?" Tanya Draco sambil menyeringai ke arahku. "Ayo lah tatap aku Harry" Katanya sambil menangkup wajahku agar menoleh kearahnya. Aku benar-benar agak takut sekarang, aku merasa malu untuk melihat bagian privasi seorang Draco Malfoy. Akhirnya aku memberanikan diri menatap Draco. Aku menaruh tanganku di dada bidang Draco dan melihat 'junior' nya sudah mengacung tegak.

Draco lalu kembali dengan aktivitas nya menghisap puting dadaku.

"Hnh.." Desah ku. aku baru tau kalau ternyata tonjolan merah muda di dadaku sangatlah sensitif.

Hisapan itu terus berlangsung tanpa menghiraukan aku yang mulai kewalahan menahan orgasme. Tanganku juga mulai menarik-narik rambut pirang Draco untuk memintanya berhenti.

Draco kembali menyerang area leher dan telingaku. Dia membelai lembut leher itu dengan lidahnya, tak lupa juga ia menggigit meninggalkan satu tanda kemerahan disana, tanda bahwa aku telah menjadi miliknya seorang. Dia terus meninggalkan tanda itu di beberapa bagian leherku, dan aku justru merasa bahagia dengan sifatnya yang sangat posesif. Tapi mendadak ia pergi agak menjauh memberi jarak antara kamu

HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang