ALARM PAGI

368 1 0
                                    

Alarm berdering,, menandakan waktu subuh telah tiba dimana kedua insan bangun dan bergegas menunaikan kewajibannya..

"Bangun sayang, yuk subuhan dulu" Kata pak Hermawan sambil menggoyongkan bahu istrinya (Kiara)

"Astaghfirullah kesiangan pah, jam berapa ini?" Kiara duduk sambil mengatur nafas dan mengumpulkan kesadarannya lalu melihat angka tepat pukul 04.00 pada sebuah jam yang menempel di dinding kamar

pak Hermawan bergegas berdiri menuju air botol mineral yang sudah ada di meja dan menuangkannya kedalam gelas lalu meneguknya. pak Hermawan juga tak lupa untuk menuangkan segelas air mineral untuk diminum istrinya.

"minum dulu mah,, tenang jangan panik, papah mau siapin air dulu ya, mau hangat atau dingin mah?" tanya pak Hermawan sambil melepas baju tidurnya dan tinggal menyisakan sarungnya saja

"Hah,, siapin apa pah kan tinggal buka tuas showernya, ngapain siapin air?" tanya Kiara

"Papah pingin mandi di bathub mah" jawab pak Hermawan

"Papah nih sudah jam berapa ini, kelamaan pah kalau mandi di bathub!" Sungut Kiara sambil berjalan ke lemari dan mengambil baju bersih untuk dirinya dan suaminya

pak Hermawan berjalan santai ke kamar mandi namun tangannya ditahan saat hendak memegang handle pintu kamar mandi.

"Ada apa mah" tanya pak Hermawan

"Eitsss ini bajunya pah, papah duduk dulu di ranjang, mamah mandi dlu nanti gantian, mamah cepet kok mandinya atau papah mandi di kamarnya Wira aja gih sekalian bangunin tuh anak." Jawab Kiara sambil senyum menaikan satu alisnya

"Hmm,, ya udah kalau gitu papah ke kamar Wira saja daripada bengong duduk sendiri tpi yakin nih ga mau mandi bareng pagi2 gini enak loh hangat2an" Jawab pak hermawan sambil menggoda istrinya

"Ga sempet hangat2an, udah siang pah keburu kelewat subuhnya, maaf pah.." Kiara berlalu dan menutup pintu kamar mandi

pak Hermawan memakai bajunya kembali dan berjalan ke luar kamar sambil raut muka yang cemberut karena gagal mandi bareng istrinya lalu sampailah di kamar Wira anak pertamanya.

Tok.. tok.. tok.. ketukan pintu yang terbuat dari kayu jati itu menggema di sekitar ruang kamar Wira.

"Assalamu'alaikum, nak.. ini papah,, sudah bangun belum? Papah masuk ya nak.."

pak Hermawan tak mendengar suara jawaban dari dalam kamar Wira sehingga, memutuskan untuk langsung masuk dan mengecek keadaan putranya namun setelah di dalam kamar pak Hermawan tidak menemukan putranya.

"Lha kok sepi ke mana Wira, di kamar mandi juga ga ada, apa sudah bangun ya.." batin pak Hermawan lalu memutuskan untuk masuk dan bergegas mandi karena tidak mau lama2 takut kesiangan.

Beberapa menit kemudian pak Hermawan sudah melepaskan baju dan sarung yang ia gunakan saat tidur lalu menaruhnya di keranjang pakaian kotor yang ada di dalam kamar mandi, kini tubuhnya polos tanpa sehelai pakaian apapun.

"Hufff,, lega juga" batin pak Hermawan lalu terdengar suara gemricik air deras dan terpampanglah tubuh tinggi  besar sedikit tambun yang berpawakan layaknya (sugar daddy/gadun saat ini) dengan sedikit bulu halus di dada dan perutnya yang menjadi salah satu bagian kesukaan Kiara istri tercintanya saat sedang tidur bersama.

Saat pak Hermawan sedang mengguyur badannya di bawah pancuran air tetiba terdengar suara gubrak lalu pintu kamar mandi terbuka, sontak membuat pak Hermawan kaget dan belum sempat mengambil handuk untuk menutupi bagian intimnya.

"Astaghfirullah Wiraa,, kamu kenapa ga ketuk pintu dulu.." Sungut pak Hermawan sambil membelakangi Wira dan menutup bagian intimnya dengan kedua tangan.

"Maaf pah, tadi sudah Wira ketuk tapi ga ada jawaban dari dalam Wira pikir ada setan pah karena tadi sebelum Wira keluar kamar masih sepi lalu saat Wira masuk kamar, terdengar suara gemricik air,, lgian papah kenapa mandi di sini?" Jawab Wira sambil mencoba menutupi mata dan memalingkan muka dari pandangan papahnya

"Ya sudah mngkin papah ga denger karena suara air shower, Oh ya tdi kamu dari mana papah masuk kamar kok kosong, lgian kamu sudah mandi belum?" Tanya pak Hermawan

"Sudah mandi pah, tadi Wira naruh handuk di jemuran terus minum di  ruang makan" Jawab Wira

"Ya sudah sana siap2 dulu, papah bentar lagi selesai" Jawab pak Hermawan

"Tapi pah,, Wira mau pipis, kebelet nih kayanya beser karena tadi banyak minum." Jawab Wira sambil melangkah masuk

"Ehh,, jangan di sini, papah belum selesai mandi, pipis di kamar mandi bawah saja lalu sekalian ke kamar mamah siap2 subuhan bersama, tunggu papah!" Jawab pak Hermawan sambil menghalangi langkah Wira

"Ya udah pah, cepetan mandinya keburu kesiangan." Jawab Wira

"Iyaa.." Jawab pak Hermawan

"Untung saja Wira ga liat, apa jadinya kalau Wira lihat junior papahnya masih tertidur sedikit mengkeret ini, malulah aku bisa diledek nnti" Batin pak hermawan sambil terkekeh

Setelah selesai dengan segala keriwehan mereka akhirnya pak Hermawan, Kiara dan Wira telah selesai menunaikan ibadah subuh mereka.

"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatu, assalamualaikum warahmatullahi wabarakatu, alhamdulillah..." Ucap pak Hermawan sebagai kepala rumah tangga dan sekaligus imam bagi keluarganya

Tak lupa Kiara dan Wira mencium tangan pak Hermawan sebagai tanda  hormat bakti istri anak kepada kepala rumah tangga dan imam keluarga, lalu dilanjut dengan membaca doa2 dan beberapa lembar ayat suci sampai selesai.

Setelah itu, Wira pamit untuk kembali ke kamar dan bersiap2 memulai aktivitasnya begitu juga dengan pak Hermawan dan Kiara yang sudah berdiri dan mulai mengganti pakaian mereka.

HARUSKAH AKU MENGALAH???Where stories live. Discover now