"Kamu bisa nunggu 'kan?" Lelaki itu bertanya dengan nada sungguh-sungguh. Dia menatap sekeliling dan mendesah pelan. Banyak wartawan yang berkeliling dengan penasaran juga beberapa Abdi negara yang berusaha menenangkan masa.
Sadha mendesah pelan lagi dan memegang bahu Dasa dengan lembut. "Kamu harus nunggu aku, Sa."
Dasa mengangguk, dia percaya bahwa Sadha tak mungkin mengecewakannya. "Berubah jadi lebih baik, ya, aku bakal nunggu sampai waktu itu tiba."
Tak ada keraguan diantara mereka, walaupun mungkin setelah ini jarak akan memisahkan keduanya. Namun, mereka percaya pada satu hal, cinta.
Mereka tak akan kecewa.
Dengan air mata yang terus menetes dan senyuman yang tak pudar, malam itu adalah pertama kalinya mereka berpisah untuk waktu yang lama.
KAMU SEDANG MEMBACA
Silence
Teen Fiction"Hay, apa kabar?" Lelaki itu bertanya tanpa suara pada gadis di depannya. Dia terdiam dan terus menatap ke depan, memerhatikan gadis yang tak ditemuinya hampir satu tahun. "Sangat baik," balas gadis itu dengan senyuman yang mengembang. Sadha terdi...