Tidak terasa waktu begitu cepat berlalu.
Tahun berganti tahun,hari berganti hari,bulan berganti bulan.Tanpa terasa tiga tahun sudah Agam merawat dan membesarkan putra semata wayangnya. Tak mudah awalnya bagi Agam menjadi seorang ayah di usianya yang masih tergolong muda namun,beruntungnya karena dirinya masih memiliki orang tua yang slalu membantu dirinya untuk merawat dan menjaga putra semata wayangnya.
Walaupun Agam berprofesi sebagai seorang pilot yang dominan jarang sekali ada di rumah tetapi ia masih bisa melihat langsung bagaimana putranya tumbuh dari mulai belajar merangkak,berdiri dan melangkahkan kaki untuk pertama kalinya berjalan.
Dan yang paling Agam ingat ialah di saat putranya mengucapkan kata Ayah untuk pertama kalinya.
Dan satu lagi yang paling ia ingat dimana saat itu ia merasa dunianya benar benar hancur,perasaan panik,khawatir menjadi satu. Dimana disaat Rafa tak sengaja tertabrak mobil di saat putranya itu sedang jalan jalan sore bersama adiknya dan kejadian itu membuat putranya kehabisan darah namun untungnya darah dirinya dan putranya sama dan membuat Rafa kembali sehat seperti biasanya. Jika tidak ada darah yang cocok, Agam tidak tau lagi keadaan Rafa saat ini bagaimana.
Memori itu kembali teringat dalam kepala lelaki 29 tahun itu.
.....
Berdiri di lobby,memandangi orang yang terus berlalu lalang di depannya.
Sore ini adalah hari pertama lelaki 29 tahun itu kembali ke Indonesia setelah 1 Minggu menjalankan tugasnya sebagai seorang pilot, sudah hampir 30 menit menunggu namun sedari tadi belum ada tanda tanda seseorang yang akan menjemput dirinya.
"Ayah" teriak seorang balita dari jauh Sanah, Agam yang sedang memainkan handphonenya itu langsung menoleh ke arah suara dimana seseorang memangil nama dirinya.
Senyum terukir di wajah lelaki 29 tahun itu membuat kedua bolong di pipinya terlihat sangat jelas.
Tubuh kecil kecil itu berlarut ke arahnya.
"Ayah"
"Sayang, Abang sama siapa kesinih?" Tanya Agam setelah membawa tubuh mungil sang putra kedalam gendongan nya.
"Cama um atthar di canah" telunjuk gempal nya itu Pada seorang lelaki yang sedang berjalan kearah mereka.
"Abang anen ayah" ucapnya lalu memeluk erat leher jenjang ayahnya itu.
"Ututut... Ayah juga kangen banget sama Abang kok,Abang sekarang udah pinter ya manggil diri Abang dengan kata Abang yang jelas" ucapnya lalu mencium gemas pipi gembul putranya itu.
"Assalamualaikum bang, maaf lama tadi macet soalnya " ujar atthar lalu mencium tangan Agam.
"Gapapa, kalian hanya berdua?" Tanyanya.
"Iya bang, umi dan Abi nunggu di rumah" ucap Atthar.
"Ouh yaudah kalo gitu gapapa, Abang mau beli apa dulu sebelum pulang?" Tanya Agam pada putranya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
TAKDIR CINTA CAPTAIN AGAM | REVISI
Short Story⚠️SEBELUM BACA JANGAN LUPA FOLLOW DULU⚠️ Singkatnya cerita ini menceritakan tentang seorang Captain Pilot yang rela meluangkan waktu dan tenaganya hanya untuk membesarkan putra sahabatnya yang ia sudah anggap sebagai adiknya sendiri dan bahkan ia su...