Part 4

2 1 0
                                    

Nayla berlari menuju ruangan Dosan, ada sesuatu yang harus disampaikan.

Tok, tok, tok... Nayla mengetuk pintu ruangan Dosan.

"Iya silakan masuk," jawab Dosan dengan suara khasnya sambil menatap layar komputer. "Ada apa Nay?" tanya Dosan penasaran.

"Ini Pak, Pak Argha terkena serangan jantung dan sekarang sedang berada di Rumah Sakit," Nayla menjelaskan dengan nafas yang tidak teratur dan Dosan pun kaget mendengar kabar itu. Dia tahu bahwa Papahnya itu punya riwayat jantung yang belum sembuh.

Tak perlu lama Dosan langsung mengambil jasnya, setelah itu dia berkata kepada Nayla "tunda semua jadwal saya hari ini, kamu ikut saya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tak perlu lama Dosan langsung mengambil jasnya, setelah itu dia berkata kepada Nayla "tunda semua jadwal saya hari ini, kamu ikut saya." Dosan dan Nayla pun berlari ke luar ruangan menuju mobilnya yang berada di Parkiran. Karyawan yang melihat mereka berdua berlaripun keheranan, kenapa mereka lari sekencang itu.

"Pak Dosan sama bu Nayla kenapa lari-larian kayak gitu ya?" tanya Acha ke rekannya.

"Katanya Pak Argha terkena serangan jantung dan sekarang sedang di rumah sakit." Jawab Rangga rekan kerjanya.

"Alhamdulillah,..." Sambut Acha setelah mendengar kabar itu, lalu dibalas oleh temannya "Eh kok lu ngomong Alhamdulillah?" tanyanya keheranan dengan ucapan Acha. Acha memang orang yang aneh, suka gak jelas, tapi dia baik dan rajin ibadah.

"Belum juga gue ngomong maen potong aja. Dengerin dulu yaa, kata Ustadz gw, klw dapet musibah itu ucap Alhamdulillah, terus Innalillahi Wa Inna Ilaihi Rojiun, selanjutnya baca doa Allahumma Jurni Fii Mushibati Wa Akhlif lii Khairam Minha, yang terakhir Istigfar," Acha menjelaskan dengan rinci kepada Rangga.


***


Dosan sampai ke rumah sakit sekitar 30 menit. Sesampainya disana dia melihat saudaraya sudah berkumpul di depan ruangan IGD.

"Bagaimana keadaan Papah, Mah?" tanya Dosan kepada mamahnya dengan wajah yang panik.

"Dokter belum keluar San," jawab mamah sambil memegang pundak Dosan. Disana tidak ada Darrel, karena dia yang menangani Papah. Dokter yang dimaksud mamah adalah Darrel.

Sekitar sepuluh menit kemudian, dokter keluar dari ruangan IGD, tapi dokter itu bukan Darrel, namanya dokter Cantika. tanpa keluarga korban bertanya "Bagaimana kondisinya dok" seperti yang lazim diucapkan dalam sinetron Konoha.

Dengan cepat Dokter Cantika langsung memberikan kondisi terkini dari kepala keluarga mereka "Kondisi sekarang Pak Argha sangat kritis, Alhamdulillan penanganan pertama telah kami lakukan, dan sekarang beliau sedang dalam kondiri koma. Kami sudah berusaha semaksimal mungkin untuk menyelamatkan pasian hanya pertolongan Allah lah yang mampu menyembuhkan pasian, saya mohon kepada keluarga untuk berdoa demi kebaikan pasien. Mohon maaf, saya izin pamit" setelah mengatakan yang demikian dr. Cantika kembali untuk menangani pasian yang lainnya dan keluarga pun, puas dengan ucapan dokter dan Dosan segera mengajak keluarganya untuk shalat dan berdoa Kepada Allah. Hanya pertolongan Allahlah yang mampu merubah takdir. 

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 27, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

D&DTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang