Vio melangkah keluar dari kamar tidur,menuju kamar mandi Asrama Wanita.yang posisinya berada di ujung lorong.untuk ke sana Vio harus melewati hampir 10 kamar yang ternyata kosong semua.mungkin masih pada main-main di sekolah (?) Pikirnya.Sore ini selepas pulang sekolah,Vio memutuskan untuk langsung balik ke asrama karena keadaan darurat wanita alias PMS.
"Loh? Tissa?" Langkah Vio terhenti ketika berpapasan dengan Tisa di kamar mandi."lu mau mandi juga?"lanjutnya bertanya namun hanya di jawab anggukan pelan oleh Tissa,
Syukurlah Vio gak sendirian di sini.Vio menghela nafas lega,setelah itu dia melangkah masuk ke kamar mandi.di sebelah Tissa.suara keran air mulai terdengar shower pun membisingkan indera pendengaran Vio.
"Vi,gue baru pertama kali haid nih, gimana cara bersihin pembalutnya.?"
Vio sedang memakai sabun langsung terdiam,sejak kapan Tissa memakai bahasa 'gua'? dengan teman-temannya dan sejak kapan juga Tissa bersikap akrab seperti itu.? Oh positif thinking aja,mungkin Tissa mulai merasa nyaman berteman dengan dia.
"Lu semprot aja pake shower Tis.jangan sampe kesisa darah nya ya.nanti malah gimana-gimana."Sahut Vio melanjutkan aktifitas sebelumnya.
Terdengar suara Tisa sedang mengucek pembalut,tampa mengeluarkan suara apapun."Tiss.udah belum kalo udah nih pake plastik yang gue bawa.gua juga lagi haid soalnya."Vio meraih plastik yang ada di bak kamar mandi kemudian ia letakan di kolong pembatas kamar mandi.
"Tisa? Ambil aja gapapa,gua masih ada satu lagi."Vio buka suara lagi karena tak kunjung ada Jawaban dari Tissa
Apa gadis itu sudah selesai? Dan keluar duluan? Tapi kenapa gak ada suara kunci atau suara pintu yang terbuka? Sudahlah,Vio mulai mengeringkan tubuhnya dan mulai memakai piyama tidur dengan santai
"Tiss.lu masih di sana?
"Iyaaa..."
Kali ini tubuh Vio membeku, kenapa suara Tisa sangat lirih,dan berbeda dari sebelumnya."Tissa lu gapapakan?" Kini Vio memberanikan diri keluar dari kamar mandi.dan berdiri di depan pintu kamar mandi yang Tissa gunakan.
Masih tertutup.
Tok! Tok!
"Tissa gua udah selesai,lu masih di dalem kan?" Sejujurnya jantung Vio mulai gak beraturan sekarang.dia takut banget apalagi lampu kamar mandi cuman ada 2,di bagian pojok itu gelap semua.
Vio menelan ludahnya bersusah payah."gua buka ya Tiss..."perlahan telapak tangan Vio mendorong pintu kamar mandi yang ternyata tidak di kunci.
'HIHIHIHIHIHIHI..."
Dengan sangat jelas Vio melihat Tissa duduk di lantai sambil memakan pembalut berdarahnya.mata Tissa berubah jadi merah sepenuhnya seluruh kulit di tubuh Tissa mengeluarkan urat besar berwarna hitam.
'AAKHHHHHHHHHHHKKH"
Brukh...
****
"Lu mau balik ke asrama?"pertanyaan itu di barengi tarikan lembut di pergelangan tangan Tissa.ya tuhan kenapa sih Tisaa harus di hantui oleh pria sinting seperti Jean? sekarang pria itu berdiri tegap di depan Tisa dengan wajah tersenyum manis.
"Kalo iya kenapa? Mau ikut?"
"Boleh.?"
"Boleh kalau kamu udah bosan hidup."
"Jahatnya..."
Jean sedikit melotot,"jangan galak-galak sama gua nanti malah naksir.by the way temenin gue dulu yuk ke perpus."ajak nya menarik paksa tangan Tissa Tampa menunggu persetujuan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Asrama Terkutuk [ON GOING]
HorrorBisa melihat apa yang seharusnya tidak di lihat mendengar apa yang tak seharusnya di dengar dan mengetahui apa yang seharusnya tak di ketahui.