Sasuhina area!
Naruto©Makasih Kishimoto-
"Jangan ada yang berani menolongnya!" Sasuke geram, tentu saja karena permasalahannya adalah Garaa merupakan saingan bisnis dan juga musuh bebuyutan Uchiha. Bagaimana bisa Garaa menginginkan Hinata. Mengaku bahwa dirinya mengenal Hinata dan akan merebut Hinata dari dirinya. Tentu saja ini adalah penghinaan, apalagi saat ini dengan konyolnya Sasuke tidak ingin melepaskan Hinata. Tidak ada alasan pasti, hanya saja Sasuke butuh istri bodohnya itu untuk melepaskan hasrat. Sasuke sudah mengarungi dunia persetubuhan sejak remaja, dan baru kali ini dia menemukan kepuasan. Tidak mungkin Sasuke melepaskannya, begitu saja apalagi untuk musuhnya, bukan?
"Sasuke" Yang dipanggil hanya mendengus kesal. Itachi tidak berbeda jauh dengan dirinya, hanya saja Itachi merasa kasihan dengan kondisi adik iparnya yang jauh dari kata baik. Tentu saja Itachi ingin membantu, tapi dia tidak punya hak.
"Kita sudah sepakat, Aniki. Jangan ikut campur" Itachi menghendikkan acuh, yah. Apapun yang terjadi pada adik iparnya bukan urusan dia, meski sedikit rasa iba ada pada dirinya.Bohong jika Sasuke tidak mempedulikan Hinata. Dirinya ingat istrinya itu hampir tidak sadarkan diri. Bagaimana jika dia mati? Ah, Sasuke akan kehilangan tempat dia melepaskan hasrat. Apa dia harus mencari wanita lain? Tapi dirinya tidak yakin akan ada orang yang lebih bisa memuaskan dirinya.
"Sasuke-san! Arah jam tiga! " Sasuke tersentak. Sial! Dirinya lupa sedang ada dalam misi mengintai musuh sekaligus merebut kekuasaan yang ada di kota kecil ini. Sisi lain dari bisnis yang tampak bersinar di media. Mereka tentu saja tidak akan mengira jika kekayaan yang Uchiha hasilkan bukan hanya dari 'bisnis' yang terlihat. Melainkan juga beberapa cara lihai atau biasa disebut dengan bisnis gelap.Sasuke sendiri sudah terjun ke dalam bisnis jurang kegelapan sejak remaja, jauh sebelum dirinya bersama Hinata. Jadi jangan dipertanyakan lagi kelihaian Sasuke menekuni dalam menghindari setiap tembakan dan juga jebakan ranjau yang sudah pasti ada. Saat ini dirinya ada di sebuah gedung tua, bersama beberapa rekan kepercayaan Uchiha. Beberapa hari sebelumnya mereka sudah mengintai dan menyusun strategi. Hari ini adalah hari yang tepat untuk melancarkan semua rencana itu.
"Sasuke-san! " Sial! Sasuke tanpa sadar melamun, akibatnya kini banyak musuh yang melihat kelalaiannya dan mengepung Sasuke yang hanya ditemani tiga orang. Sial sekali! Sasuke bahkan tidak mampu menghitung musuh dengan kesepuluh jarinya.
'Dor'
'Dor'
'Dor'Tembakan melesat begitu saja, entah itu dari pihak Sasuke maupun musuh. Beberapa dari mushbsudah terkapar, tapi lihatlah! Sebuah peluru juga bersarang dibagian kiri bawah dada Sasuke. Yah, ini setimpal dengan kematian puluhan yang pihak musuh dapatkan.
-
Ketika Sasuke terbangun, hal yang pertama dilihatnya adalah wajah tegas juga aura suram sang ayah, Uchiha Fugaku. Siap untuk segera menghukum dan benar saja, ketika Sasuke beranjak untuk berdiri menghadap Fugaku, tamparan keras mendarat hingga pipinya memerah, ujung bibirnya sobek. Rasa getir dari anyirnya darah bisa Sasuke rasakan dengan jelas. Sialan! Ini semua karena dirinya memikirkan Hinata si jalang kaparat!
"Hukuman karena gagal dalam misi. Juga, kamu harus membawa kembali istrimu ke mansion bagaimanapun caranya! " Sasuke hanya diam, membawa? Apa jalang sialan itu melarikan diri? Lihat saja nanti!
-
Sasuke lelah, sangat muak dengan semua yang terjadi pada hidupnya. Tidak sekalipun dalam hidupnya Sasuke merasakan sebuah kebahagiaan, pun dengan hanya bahagia menjadi seorang adik. Terkadang Sasuke ingin membeli berapapun harganya untuk merasakan kebahagiaan menjadi seorang anak dan adik. Merasakan bagaimana seseorang menyanjung dan memberikan dia sebuah ucapan 'selamat atas keberhasilanmu'. Tapi apalah daya, ayahnya seringkali bertindak bahwa tidak ada hal lain selain kehormatan keluarga. Apa boleh buat, Itachi yang merupakan harapan satu-satunya juga tidak bisa bertindak banyak karena dia juga mengalami hal serupa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Not Ready
FanfictionSasuke tidak gila! Dia hanya belum siap SasuHina area! ©Masashi Kishimoto