idiot 2

304 37 2
                                    

Lisa menatap donggoo yang makan dengan lahap sampai-sampai bibirnya dipenuhi oleh kotoran makanan .

"Lihatlah gadis itu ,apa dia tidak malu?"

"Iya ya ,apa dia kakaknya?"

"Sepertinya bukan karna tidak mirip"

"Benar juga ,memalukan jika aku jadi dia aku tidak mau membawa orang idiot seperti itu"

Lalisa menghentikan gerakannya yang siap menyuapi makanan kedalam mulutnya saat mendengar cibiran para gadis yang duduk di meja sebelahnya .

Donggoo yang melihat itupun mengepalkan tangannya sampai sumpit yang ia pegang patah .

Tak!

"Donggoo!kau tak apa?"tanya lisa bayangkan saja sumpit itu terbuat dari besi dan dipatahkan oleh satu tangan?

"Tidak ,lalisa jangan dengarkan mereka oke?apa kau malu membawa donggoo?"tanyanya dan tangannya menghapus setetas air mata yang mengalir di pipi lisa .

"Ah tidak aku baik-baik saja"lalu lisa melanjutkan makannya sedangkan donggoo menatap tajam para gadis itu .

"L-lihatlah apa dia sedang berpura-pura idiot?"bisik gadis itu .

"Mungkin saja karena orang idiot tidak mungkin mengerti apa yang kita bicarakan dan tidak mungkin menatap ,glek!"ucapannya terhenti saat melihat donggoo menatapnya semakin tajam .

_____

Lisa menatap donggoo yang sedang mengupas kulit kacang cemilan mereka .

'apa yang para gadis itu ucapkan benar? , Akhir-akhir ini donggoo seperti bukan dirinya apa dia sudah mengingat semuanya? 'lisa lalu menggelengkan kepalanya .

"Lalisa kenapa?"

'ah tidak mungkin'

"Apa lalisa malu bersama donggoo?"

"Tentu tidak ,aku sedang memikirkan kuliahku"

"Lalisa jangan kuliah saja itu membuat lalisa sering melamun ,lebih baik bersama donggoo saja dirumah"

"Tidak bisa ,aku harapan ibu satu-satunya aku ingin bekerja layak agar kelak aku bisa membuat rumah besar untuk ibu dan kebutuhan ibu terpenuhi dan juga kau ,mungkin"

"Donggoo berikan aku pahamu"

"Apa?paha donggoo akan lalisa makan?"pertanyaan polos dari donggoo membuat lisa merotasikan matanya .

"Bukan ,aku ingin tidur dipahamu"lalu lisa membaringkan tubuhnya dan kepalanya berada dipaha donggoo .

Ngomong-ngomong mereka sedang di atas terbuka yang berada didepan ruangan kamar donggoo mereka tengah menikamati angin diatas tempat duduk kayu itu .

"Jika kamu sudah mengingat semuanya ,apa kamu akan meninggalkanku dan ibu?"lisa yakin donggoo tak mengerti maksud yang ia ucapkan ia hanya ingin mengeluarkan apa yang ada di otaknya saja .

"Meninggalkan lalisa dan ibu?tidak donggoo ingin menjaga lalisa dan ibu dari orang jahat seperti paman kemarin dan gadis tadi donggoo ingin menjadi superhero untuk lalisa yang cantik dan ibu yang baik" lalisa terharu mendengarnya .

"Apa kau sebenarnya sudah menikah?bahkan memiliki anak?ibumu pasti khawatir padamu"gumam lalisa sementara donggoo tengah sibuk mengupas kacang .

mrs.manobanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang