Bab XXXV

22.1K 857 6
                                    

Setelah mengganti pakaiannya dengan pakaian bebas di ruang ganti perempuan, Aily keluar berniat pergi ke perpustakaan untuk belajar, tapi sebelum itu Aily mengambil bukunya terlebih dahulu yang ada di loker sekaligus meletakkan paper bag berisi pa...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah mengganti pakaiannya dengan pakaian bebas di ruang ganti perempuan, Aily keluar berniat pergi ke perpustakaan untuk belajar, tapi sebelum itu Aily mengambil bukunya terlebih dahulu yang ada di loker sekaligus meletakkan paper bag berisi pakaian kebaya yang dipakai sebelumnya.

"Maaf ya." Suara seseorang membuat Aily menghentikan langkahnya, gadis itu menoleh kesamping dan menemukan Bumi yang berdiri di sebelah pintu masuk ruang ganti. Pandangan Aily menelusuri seluruh penjuru lorong disana tapi tidak menemukan orang lain lagi.

Kemudian Aily tersenyum pada Bumi, "Nggak papa kok kak, kan emang jurinya bukan kak Bumi aja, kalo aku menang malah jadi masalah."

Bumi merentangkan tangannya, melihat itu membuat Aily berhambur ke pelukan laki-laki itu yang sangat nyaman, hangat dan menenangkan. "Kamu sangat sempurna hari ini, aku bangga denganmu sayang..." suara Bumi mengalun indah di telinga Aily.

Pelukan mereka terlepas, namun masih berada di jarak yang cukup dekat "Mau kemana setelah ini?." Tanya Bumi.

"Belajar di Perpus."

"Mau aku temenin?."

"Nggak usah kak, banyak orang disana takutnya, apalagi masih jam segini."

"Kamu fokus nggak kalau belajarnya di cafe depan?."

"Fokus sih, tapi harus sambil dengerin musik."

"Ya udah kita ke cafe depan aja ya."

"Tapi aku ga bawa headset tadi."

"Aku bawa, ayo." Bumi menggandeng tangan Aily, baru sampai di belokan, karena ada beberapa anak yang lewat, Aily langsung melepaskan tangan Bumi dan berlalu pergi. Melihat tingkat Aily membuat Bumi gemas, gadis itu lucu, tapi juga membuatnya jadi setengah gila.

Aily menoleh kebelakang dan memberikan isyarat pada Bumi untuk mengecek ponselnya, Bumi mengambil ponselnya dan mengecek sebuah pesan masuk dari Aily.

My sweety pie : Kak, aku mau ambil buku dulu di loker, kak Bumi tunggu aja ya di gerbang depan, bentar doang kok. Habis itu nanti aku langsung kesana (emoticon love)

Bumi tersenyum dan membalas pesan dari Aily,

Hahaha iya sayang...

Setelah itu Bumi berjalan menuju ke depan, sesuai perintah Aily ke gerbang utama sekolah. Disana ada beberapa murid yang akan membolos dan menunggu bus atau jemputannya. Bumi menghampiri pos satpam yang kosong, Bumi duduk disana sambil bermain ponselnya menunggu kedatangan Aily.

"Ngapain disini?." Sebuah suara membuat Bumi menoleh kesamping, melihat Alkana ada disana, Bumi kembali fokus game yang ada di hp nya. "Nunggu Aily? Cincin nya dari lo? Lo ngajak Aily tunangan gitu?."

"Bukan urusan lo, sekarang Aily punya gue, jadi jangan niat buat deketin." Jawab Bumi tanpa melihat ke arah Alkana.

"Gue nggak suka punya orang, gue nunggu Aily single aja."

I.L.Y ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang