5. Google versi Manusia

3.5K 576 20
                                    

Ada pepatah yang mengatakan bahwa ketidaktahuan adalah emas. Karena sebentar lagi semester baru di mulai, akan ada liburan singkat yang biasanya di sediakan oleh pihak akademi. Liburan ini di lakukan agar mereka memiliki kesempatan dalam meningkatkan kualitas dari fasilitas yang mereka sediakan.

Biasanya, ketika libur singkat ini berlangsung, para mahasiswa dan mahasiswi akan kembali ke rumah mereka masing-masing. Begitu juga dengan Yurin, yang harus kembali, lantaran Syadap sudah menghubunginya perihal penjemputan.

Biasanya, Yurin akan merengek dan memohon pada Liam agar mereka bisa pulang bareng, mengingat rumah Yurin dan keempat sekawan itu berada di daerah yang sama. Hal itulah yang membuat Syadap menghubunginya terlebih dahulu untuk memastikan hal kepulangannya.

Namun kali ini, Yurin secara jelas ingin pulang dengan di jemput. Hal itu membuat Syadap semakin curiga dengan apa yang telah terjadi pada putri majikannya.

Yurin baru saja keluar dari tower asramanya dan sekarang ia ikut berkumpul dengan yang lainnya yang tampaknya juga sedang menunggu jemputan masing-masing

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yurin baru saja keluar dari tower asramanya dan sekarang ia ikut berkumpul dengan yang lainnya yang tampaknya juga sedang menunggu jemputan masing-masing.

Akademi tempat mereka menimba ilmu berada di sebuah pulau pribadi, dimana di tempat ini tidak ada perumahan penduduk yang bisa mereka jumpai. Sehingga ketika di saat hari kepulangan seperti ini, bandar udara milik akademi akan di padati dengan parkiran pesawat jet pribadi yang menjemput majikan mereka. Salah satunya adalah pesawat milik keluarga Habsburg, yang terkenal dengan kemewahannya.

Sedangkan Yurin harus bersyukur dengan jemputannya yaitu, sebuah helikopter. Keluarga mereka memang memiliki pesawat jet pribadi sendiri, namun sayangnya, Yurin bukan putri yang sangat disayangi hingga mengirimkan pesawat tersebut.

Jadi mau tidak mau, Yurin harus berpuas hati dengan heli yang di kirimkan untuk menjemputnya.

"Anda yakin anda akan baik-baik saja Nona?" Tanya Syadap kembali ketika Yurin sedang memakai pelindung telinganya.

Bagaimana Syadap tidak khawatir, pasalnya selama ini putri majikannya ini menolak di jemput karena takut dengan ketinggian yang terpampang jelas terlihat dari dalam heli.

"Yah aku baik-baik saja!" Jawab Yurin yang memang wajahnya tidak memperlihatkan ketakutan sama sekali.

Hal itu membuat Syadap semakin curiga dengan alasan Nonanya yang menolak jemputan untuknya.

Namun yang terjadi sebenarnya adalah karena Yurin sangat ingin menikmati pemandangan dunia yang ia ciptakan dari atas ketinggian.

Ketika heli mulai take off dan menimbulkan angin kencang, Yurin berseru nikmat. Tanpa sadar ia menikmati perjalanan yang baru pertama kali ia rasakan ini.

Heli mulai terbang semakin tinggi sehingga ia bisa melihat penampakkan pulau yang ia ciptakaan. Mulai dari tatanan bangunan, serta bentuk jalan rayanya. Lalu entah bagaimana, perasaan terharunya muncul. Ternyata perjuangannya dalam menciptakan novel ini membuahkan hasil yang sangat memuaskan. Itu terbukti dengan dunia indah yang sedang ia lihat sekarang.

Boneka Pinokio (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang