Bab 7 : With You.

59 17 0
                                    

Malam itu mereka pergi ke pantai, Yuta duduk di pinggiran pantai dan Winwin juga duduk di sebelahnya.

Mereka tak seperti pasangan lainnya yang menyenderkan kepalanya di bahu kekasih ketika sepi, malahan terpisahkan karena bungkus makanan milik Winwin.

Mereka berada disana hingga pukul 02.15 dan bercerita banyak hal, terkadang orang lebih mau bercerita banyak di saat malam hari dibanding siang atau pagi hari.

Winwin ingin bertanya sesuatu kepada Yuta namun dia tak berani, tapi pada akhirnya dia memberanikan diri untuk menanyakannya.

"Pak? kenapa bapak bisa suka sama saya?"Tanya Winwin kala itu membuat Yuta terdiam.

"Entahlah tiba-tiba saja saya menyukai dirimu, dan juga cinta itu buta."Balas Yuta dengan cepat.

"Tapi saya dulu ga kenal bapak sama sekali, dan ga suka bapak."Lanjut Winwin yang membuat Yuta menjadi terdiam lagi.

"Berarti bukan aku yang kau inginkan,"Batin Yuta yang menunduk akhirnya.

Yuta teringat dengan lagu MLTR ( Michael Learns To Rock ) - That's Why ( You Go Away ), dia menginginkan Winwin namun Winwin tak menginginkannya.

"Jadi saya bukan yang kamu inginkan?"Tanya Yuta yang membuat Winwin terdiam.

Winwin tak mampu menjawab itu, bukannya dia tak mau untuk menjadi kekasih Yuta namun dia belum bisa mencintai seseorang.

"Bukan gitu pak, tapi saya aja yang belum siap buka hati,"Jawab Winwin yang memilih melihat ombak saat itu.

Yuta masih terdiam, dia tak ingin menjawab itu lagi atau lebih tepatnya dia tak mau membahasnya ini lagi.

"Can u stop talk about it?"Tanya Yuta dengan nada dinginnya itu membuat Winwin sedikit kaget.

"A-ah saya minta maaf, saya tidak bermaksud..."Ujar Winwin dengan cepat saat itu.

"Iya tak apa-apa."Sambung Yuta akhirnya.

Dia menghabiskan semua bir kalengnya itu, sedangkan Winwin masih makan cemilannya saat itu dan melihat ombak pantai yang tenang untuk malam itu.

"Maaf/maaf."Ucap mereka berdua bersamaan yang membuat mereka saling menatap satu sama lain.

"Katakanlah terlebih dahulu,"Ujar Yuta dengan cepat.

"Bapak saja,"Lanjut Winwin yang merasa tak enak jadinya kepada Yuta.

Akhirnya tak ada dari mereka yang membuka suara sama sekali, Winwin memainkan pasir pantai saat itu. Dia menyukainya dan tak sadar jika Yuta memandangnya sedari tadi.

"I don't want miss a thing about u."Batin Yuta yang melihat Winwin.

Akhirnya mereka memutuskan pulang, namun Yuta merasa pusing karena terlalu banyak meminum bir kaleng tadi.

"Pak? bapak bisa bawa mobilnya?"Tanya Winwin yang sadar jika Yuta pusing sedari tadi.

"Sepertinya tidak..."Jawab Yuta yang mengurut pelipis keningnya itu.

Mau tak mau Winwin lah yang menyetir mobil itu, mereka kembali ke apart Winwin karena dia sendiri tak tahu dimana rumahnya bosnya itu.

Hingga sampai disana, Winwin membawa Yuta masuk ke apartnya untungnya tak ada lelaki atau bapak-bapak mesum saat itu.

Winwin menidurkan Yuta di sofa, baru dia ingin pergi tangannya itu ditahan oleh Yuta, seakan-akan menandakan untuk tak pergi.

Winwin tetap berdiri di depan Yuta hingga tak sengaja Yuta menarik tangan Winwin tadi dan mengecup lembut, Winwin kaget dan mencoba memberontak namun Yuta tak memperdulikannya.

Dia tetap mengecup bibir itu hingga membuat wajah Winwin merah, dan melumatnya lalu Winwin membalas kecupan dan lumatan itu dengan lembut juga.

Itu berlangsung 20 menit lamanya, Yuta melepaskannya dan menidurkannya dirinya sendiri di sofa itu.

Winwin merasa bahwa tadi itu bukan dia, dia tak percaya jika dia akan membalas hal itu, dia pergi ke dapur dan meminum air putih seara banyak-banyak.

"Tadi itu gue?"Batin Winwin yang masih nyaris tak percaya karena itu saja.

Dia masuk ke kamarnya untuk mengambil bantal dan selimut untuk Yuta, dia kembali lagi ke ruang tamu dan melihat wajah Yuta yang tertidur pulas.

Winwin menaruh bantal di kepala Yuta, menyelimutinya dan dia menunduk tepat di depan Yuta saat itu.

"Kalau gue bilang kalau gue suka sama lo, gppkan?"Tanyanya seorang diri sambil menunduk.

Yuta sudah tertidur dan tak mendengarnya, akhirnya Winwin memilih kembali ke kamar dan tidur namun dia tak bisa tidur malam itu juga.

Dia masih kepikiran akan soal kecupan tadi, dia mencoba untuk tak memikirkannya namun semakin dia tak memikirkannya semakin terbayang di kepalanya.

"Please ini ga bisa hilang dari kepala gue!!"Batinnya sekali lagi yang merasa kesal.

Tapi akhirnya dia memilih mencoba tidur lagi dengan cara tak membuka matanya meskipun dia ingin membuka saat itu, dan akhirnya dia tertidur tenang setelah itu.

Hingga pagi hari tiba, ternyata Yuta sudah lebih dulu bangun dibanding Winwin. Dia bangun dan membereskan bantal serta selimut itu.

Yuta hanya pergi ke dapur dan meminum segelas air putih, Winwin keluar dengan baju yang sedikit terbuka, Winwin mengganti baju tadi malam karena menurutnya terlalu panas.

Saat Winwin melihat Yuta dia sontak kaget dan menutup dirinya, Yuta juga ikutan kaget karena baru kali itu dia melihat Winwin memakai yang terbuka.

"Ahh bapak saya kira belum bangun tadi,"Ujar Winwin yang mengelus dadanya.

"Saya sudah bangun sedari tadi, hanya saja kamu yang tak sadar."Jawab Yuta yang melihat dari atas hingga bawah.

Winwin yang merasa di perhatikan oleh Yuta saat itu langsung kembali ke kamarnya, Yuta paham dan tertawa melihatnya.

Tapi Winwin keluar dengan pakaian sweater yang oversize dan celana panjang akhirnya, Yuta sudah duduk di sofa saat itu.

Kali ini mereka tak bekerja karena tanggal merah, Winwin memasak sarapan untuk dia dan Yuta saat itu juga.

Dia dan Yuta serasa suami istri yang baru nikah padahal mereka hanya sebatas bos dan sekretaris yang dimana si bos berharap jika sekretaris menyukai dia.

Makanan pun jadi, mereka berdua makan bersama di sofa itu sambil menonton acara televisi. Entah mengapa Yuta menjadi menyukai hal ini.

Dia ingin seperti ini saja sepanjang hari namun itu tak mungkin baginya, Winwin juga mengobrol banyak tentang kerjaan dia dengan Yuta saat itu.

Setelah selesai makan, Winwin membereskan semuanya dan Yuta izin pulang saat itu. Winwin mengantarnya sebatas pintu saja dan masuk lagi setelah Yuta keluar dari sana.

Dia merasa tempatnya menjadi sepi lagi padahal tadi dia menyukai jika ada yang datang ke apartnya, dia tak menyukai kesepian namun dia tinggal sendiri di apart itu.

"Apart ini jadi sepi kalau ga ada orang lain,"Ujarnya yang melihat sekeliling apartnya itu.

Di perjalanan Yuta merasa sangat senang, dan juga itu pertama kalinya dia sarapan bersama Winwin, dia tak ingat akan hal yang dia lakukan bersama Winwin saat tengah malam itu.

"Cintaku Kepada Mu" | Yuwin [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang