DANZI: chapter 02✓✓

84 3 3
                                    

Darren melepas helm full face nya ketika ia baru sampai di depan rumah Nico. Mereka berkumpul disini karena orang tua Nico sedang dinas keluar kota jadi rumahnya sepi.

"Yang lain mana?" Tanya Daren ketika ia sudah didalam rumah dan hanya mendapati sang tuan rumah yang tengah menonton televisi dengan berbagai cemilan disekelilingnya.

"Tadi mereka dah nyampek sini sihh, tapi gue suruh beli cemilan sama minuman. Stok dirumah gue abis soalnya" Nico berbicara tanpa mengalihkan pandangannya dari televisi.

Darren mendudukkan dirinya disebelah Nico dan langsung menyambar cemilan yang sedang Nico pangku, memasukkan ke mulutnya tanpa beban.

Sedangkan Nico mencebik kesal karena cemilannya di rampas paksa oleh Darren.

"Ehh btw, Lo dapet hukuman apa dari si Zian?" Tiba tiba Nico berceletuk memecah keheningan.

"Skors seminggu, Lo pada dapet apa?"

Nico meletakkan cemilannya keatas meja sebelum menjawab pertanyaan dari Darren.

"Bersihin toilet cowok semua angkatan, dan itu seminggu"

"Gapapa lahh timbang Lo bertiga kena skors kek gua" Darren mulai membaringkan badannya di sofa yang agak panjang di sebelahnya.

"Bangunin klo kulkas sama dakjal Dateng" Darren mulai memejamkan matanya, membiarkan rasa kantuk menyerang dirinya.

"Iya, padahal situ juga sama kulkas sama dakjal pakek ngatain orang segala" Nico bergumam rendah setelah menjawab 'iya' ia takut jika Darren akan murka padanya.

"Gue denger Nic" gumam Darren dengan deep voice nya yang membuat Nico sedikit menciut.
.
.
.

"Sama ini Van"

"Ini jangan lupa"

"Colanya kurang Van"

"Van-"

Alan terus berceloteh menunjukkan mana saja yang harus di beli, Zevan Hanya berdiam mendengarkan sembari mendorong troli belanjaan mengikuti kemana Alan pergi.

Inilah yang Zevan tak suka ketika ia harus belanja dengan Alan, anak itu akan terus terusan berceloteh tak jelas. Itu membuat Zevan malu dengan sekitar.

"-ehh"

Alan terkejut ketika seseorang mengambil cemilan yang sama dengan yang ia ambil.

Mereka sama sama menoleh saat menyadari apa yang sedang terjadi.

"Kak Zidan udah belom cemilannya"

Keduanya tersentak dan segera memutuskan pandangannya ketika satu suara menghentikan kegiatan mereka.

"Zian?, Sama siapa Lo disini?" Alan bertanya sedikit penasaran.

"Nih sama kakak gue, Lo sendiri sama siapa?" Zian menoleh ke kanan dan ke kiri, memastikan jika Alan tidak dengan Darren.

"Gue sama Zevan tadi, tapi gak tau tuh curut kemana"

Plakk

Dengan ringan nya tangan Zevan yang entah datang dari arah mana mendarat sempurna di belakang kepala Alan sedikit keras. Alan menoleh dengan sungutan emosi yang meluap.

"Anjinggg, sakit babi"

"Salah Lo" Zevan tak menghiraukan ketiga orang itu, ia dengan santainya terus mendorong troli belanjaannya ke arah kasir.

"Yee bangsat emang tuh curut, gue malah ditinggalin. Gue duluan yah Zian sama kakaknya Zian" Alan menyusul Zevan ke arah kasir. Mendapati pemuda itu sedang mengotak Atik hpnya sembari menunggu gilirannya.

DANZIE || BXB [New Version]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang