21

16.3K 1.2K 26
                                    

Hari ini hari keberangkatan Jeno dan Haechan. Jaemin mengantar Jeno ke bandara bersama ayah Yuta dan bunda Winwin. Didalam mobil Jaemin duduk dipangkuan Jeno dan memeluk sang dominan dengan posesif.

Ayah Yuta dan bunda Winwin maklum dengan sikap anaknya, sebentar lagi dia akan LDR dengan Jeno, jadi mereka membiarkan Jaemin untuk bermanja-manja dengan sang kekasih.

Sedangkan di mobil yang lain ada papi Jo, Mae Ten, Mark dan Haechan.

Haechan pun sama, ia sedaritadi terus memeluk Mark.

Saat tiba di bandara mereka semua turun lalu masuk bersama.

"Kalian tetap jaga kesehatan ya disana" kata papi Jo

"Terutama kamu anak bandel, jangan terlalu sering makan makanan cepat saji" tambah Mae Ten sambil melirik sinis kearah Haechan yang bersembunyi dibelakang Mark

"Denger kan?"Tanya Mae Ten lagi

"Iya Mae, marah-marah Mulu dari kemaren" jawab Haechan ketus

Mereka semua tertawa kecuali Jaemin.

"Kamu ingatkan apa pesan saya?" Tanya ayah Yuta pada Jeno

"Saya ingat om, saya ga bakalan ngecewain om sama bunda" jawab Jeno sambil mengeratkan pegangan tangannya pada Jaemin.

"Yasudah, kita keluar dulu. Kalian pasti ingin berbicara" putus bunda Winwin lalu diangguki para orang tua lainnya.

Kini hanya ada Jeno, Jaemin, Haechan dan Mark.

Jaemin mengambil sesuatu dari kantong jaketnya lalu memberikannya pada Jeno.

"Ini" kata Jaemin

"Ini apa?" Tanya Jeno

"Buka dulu"

Jeno membuka kotak kecil yang Jaemin beri dan ternyata isinya itu sepasang jam tangan couple untuk mereka.

"Sini aku pakein"Jaemin mengambil salah satu jam itu lalu memasangkannya di tangan Jeno.

Dan Jeno juga melakukan hal yang sama.

Mereka berdua tersenyum melihat tangan mereka yang memakai Jam tangan pasangan.

"Aku beliin ini supaya kamu ingat waktu, kamu itu suka ga ingat waktu kalau udah asik belajar." Kata Jaemin

"Makasih ya sayang"

Jaemin mengangguk lalu ia memberikan buku kecil berisi catatan yang sudah ia buat dari semalam.

"Aku buat jadwal sehari-hari buat kamu, jadwal makan juga aku buatin. Aku ga mau kamu sampai lupa makan Karna asik belajar, kesehatan itu nomor satu.

Dan aku juga buat jadwal kapan kamu harus nelfon atau ngabarin aku. Kita bakalan beda duabelas jam dan bakalan susah kalau kita ga punya jadwal buat ngabarin satu sama lain.

Aku udah mikirin semuanya.

Dan yang paling penting jangan putus komunikasi ya Jen, selalu ngabarin aku. Kalau kita berantem pokonya hari itu juga harus kita selesain ga boleh nunda ataupun saling diem."

Tanpa disadari air mata keduanya sudah menetes lagi, padahal keduanya sudah berjanji untuk tidak menangis hari ini.

"Makasih ya, kamu memang yang terbaik. Aku beruntung banget bisa milikin kamu Na. Tunggu aku pulang ya sayang.

Kamu jangan deket-deket sama dominan atau cewek lain disini.

Kalau aku tau kamu deket sama orang lain aku bakalan pulang ke Indonesia saat itu juga.

Dan kamu juga ga perlu khawatir, aku juga ga bakalan Deket sama sub atau cewek lain disana." Kata Jeno dalam pelukan Jaemin

"Iya, aku percaya sama kamu. Dan kamu juga harus percaya sama aku"

Sedangkan Haechan, ia terus mengomel pada Mark sambil menangis.

"Kamu jangan genit ya disini" kata Haechan sambil sesegukan

"Enggak sayang, aku ga bakalan genit. Kan aku udah punya tunangan yang cantik dan montok kayak kamu" goda Mark.

"Bener ya, awas aja kalau sampai kamu selingkuh. Aku bakalan potong penis kamu" peringat Haechan

Air mata Mark yang tadinya ingin turun langsung naik kembali setelah mendengar ucapan Haechan tadi.

"Ga akan sayang" ucap Mark

Sekarang Jeno dan Haechan sudah akan berangkat, tapi sebelum itu Jaemin menarik Jeno kedalam pelukannya sekali lagi, ia menghirup aroma Jeno yang akan dia rindukan.

"Jen, tinggalin hoodie kamu disini" pinta Jaemin

"Kamu mau?" Tanya Jeno

Jaemin mengangguk, Jeno pun langsung melepaskan hoodie yang semula ia pake dan memberikannya pada Jaemin.

Jaemin menerimanya dengan senang tapi ia merasa belum cukup.

"Semprot parfum kamu yang banyak"

Jeno terkekeh gemas mendengar permintaan kekasih manisnya, ia pun mengambil parfum yang berada di tasnya lalu menyemprotkannya banyak ke hoodie yang Jaemin ambil tadi.

Jaemin tersenyum, lalu memeluk Jeno kembali.

Jeno melepas pelukan mereka lalu ia meraih tengkuk Jaemin dan mencium bibir sang kekasih.

Hanya ada lumatan kecil, mereka berdua menangis dalam ciuman yang penuh arti itu.

Ciuman mereka terlepas saat pengumuman pesawat yang akan Jeno dan Haechan tumpangi akan segera take off .

Sebelum benar-benar pergi Jeno menyempatkan menyium kening Jaemin dengan sayang.

"Aku pergi, jaga diri ya disini. Jangan nangis lagi cantikku. Kalau aku udah sampai, aku bakalan langsung ngabarin kamu kok"

Jeno mengacak-acak Surai Jaemin.

"Aku akan merindukan mu, aku mencintaimu" kata Jeno lagi

"Aku juga akan merindukanmu dan aku juga sangat mencintaimu" balas Jaemin

Jeno mengangguk, setelahnya ia menarik kopernya dan berlalu bersama Haechan. Meninggalkan Mark dan Jaemin.

....

Sekarang Jaemin berada didalam kamarnya, ia masih saja menangis. Belum satu jam kepergian Jeno tapi Jaemin sudah merasa sangat rindu.

Jaemin memakai hoodie Jeno dan memeluk tubuhnya sendiri.

"Jen, aku kangen. Aku pikir, aku bakalan baik-baik aja tapi enggak Jen, aku ga baik kalau ga ada kamu disini" isaknya.

Jaemin berharap waktu akan cepat berlalu dan ia akan kembali bertemu dengan sang pujaan hati.

.....

Mark memandang berkas-berkas yang ada dihadapannya dengan tatapan kosong. Saat ini pikirannya tidak bisa fokus untuk mengerjakan pekerjaannya karena pikirannya hanya berfokus pada Haechan.

Mark memang tidak menangis saat mengantar Haechan tadi, tapi sekarang air matanya sudah mengalir deras. Ia rindu dengan tunangannya yang cerewet itu.

Bahkan belum satu hari Jaemin dan Mark sudah merasa rindu dengan kekasih mereka.

Semoga saja mereka bisa menahan rindu selama bertahun-tahun.

Dan saling menaruh percaya satu sama lain, dan tetap menjalin komunikasi yang baik.

Tbc..

Different caste | NominTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang