00.02

37 21 23
                                    

2. tengil

Pagi ini, seperti biasa syara datang ke sekolah pagi pagi sekali. ia berjalan di sepanjang koridor dengan bersenandung kecil, memerhatikan di sekitar koridor.

beberapa langkah melewati koridor, syara melihat punggung laki laki yang sepertinya ia kenali.

"kaya kenal"

syara berjalan mendekat, menatap punggung laki laki yang sedang berjongkok itu di samping pohon.

"ngapain si angka disitu, deketin ah"
langkah demi langkah, syara mendekat, oh ternyata!

Laki laki itu adalah angkasa, ia sedang sibuk memberi makan kucing yang memang biasa berkeliaran di sekitar sekolah.

oh ternyata angkasa baik juga ya
batin syara

setelah mengetahui apa yang dilakukan laki laki itu, syara melenggang pergi secara mengendap endap,

tuk!

Ranting kayu berukuran sebesar pensil mengudara menimpa kepala syara, "aw! siapa sih?!" syara berbalik kesal, menatap sekeliling, alih alih menemukan siapa pelaku yang melempar kayu itu, ia malah mendapati angkasa yang menatapnya juga, sambil berkacak pinggang "ngapain lo tadi? nguntit gua ya?"
satu kalimat itulah yang di dengar syara dari mulut angkasa.

"engga kok!" jawab syara ketus, ia berbalik kembali, melangkah tergesa gesa menuju kelas.

"apaan sih! kan cuma ngeliatin doang" guman syara di sepanjang perjalanan ke kelas.

••••

"SYARAA!" baru selangkah syara memasuki kelas, ia malah mendapati teriakan dari rizky.

rizky alfian, salah satu antek angkasa yang kebetulan sekelas dengan syara.

"apa?" jawab syara dengan ketus

"buset, kusut amat tu muka" ucap delsi yang baru datang dan berjalan ke arah mejanya.

"eh sya lo udah ngerjain tugas yang di kasih sama bu tuti kemaren kan?" tambah rizky, ia berjalan menuju meja syara,

"udah, mau nyontek?" syara menatap rizky dengan tatapan ketusnya

"ehehe tau aja si eneng" jawab rizky nyengir kuda, "boleh kan ya?" tambahnya lagi.

Syara mengambil buku tugas bahasa indonesia nya lalu memberikannya kepada rizky, "nih, balikin pas jam pelajaran ketiga!"

"nah gitu dong, makasih ya eneng geulis" rizky berbalik menuju mejanya, menyalin isi tugas milik syara dengan serius.

beberapa menit berlalu, syara masih menetap di mejanya, berkutat dengan ponselnya,

mimiiku

mi, lo ga sekolah? lama bangetperasaan
••

<sekolah dong sya, gue kejebak macet anjir, tar lagi nyampe kok gue, sabarrr

buruan! gue mau cerita>
••

••••

beberapa menit berlalu, mimi berlari di koridor dengan tergesa gesa, "aduh! telat gue!"

benar saja, saat ia berada di depan pintu masuk kelas, pak wahyu sudah berdiri di sana, mengajar kan materi matematika wajib, mimi melirik syara dengan tatapan takut.

begitupun sebaliknya, syara menatap mimi dengan tatapan yang bermakna 'nah kan, gue bilang juga apa'

mimi mencoba memasuki kelas dengan cara mengendap endap, berhasil! ia sekarang duduk di sebelah syara, "duh sya, pak wahyu bilang apa tadi pas absen?" bisik mimi

"lo di alfa in mi, lu sih, lama" ucap syara

pak wahyu yang tidak sengaja mendengar bisikan bisikan halus ini segera berbalik dan menatap dua siswi yang sedang tertawa tetapi di pelankan, "kalian berdua!" pak wahyu melirik dengan tapapan tajam yang menusuk

"jangan berisik!" tambahnya lagi, lalu kemudian..
"loh Misyaguel? bukannya kamu tidak hadir? kamu muncul darimana?" pak wahyu menatap mimi heran dan mengerutkan keningnya marah.

"mimi datang barusan pak, dia masuk diem diem" tiba tiba saja rizky berteriak di belakang, sembari menyengir ke arah mimi dan syara.

sedangkan mimi, dia menatap rizky dengan tatapan marah "sialan" gumamnya, rizky balik menatap mimi dengan tatapan penuh makna "rasain tuh, salah siapa kemaren ngedorong gue sampe masuk ke dalem got" gumam rizky.

"benar itu misyaguel?!, berdiri di luar kelas sekarang!" bentak pak wahyu, mimi sontak tertunduk lalu berjalan menuju luar kelas, mengangkat satu kaki dan mencubit telinganya "rizky sialan."

sama seperti syara dan angkasa, dua bocah ini juga sering bertengkar, beda nya pertengkaran mereka tidak hanya pertengkaran ringan saja.

sementara itu syara, berbalik dan mengancam rizky dengan tatapan mematikannya, mengirim pesan singkat,

Riskimak

jahat banget lo ky sumpah, lo sama>
temen lo itu sama aja, sama sama ngeselin.

< temen lo duluan, kemaren ngedorong gua ke dalem got

kan ga sengaja!>

<sama aja, gua juga tadi ga sengaja, tiba tiba mulut gua gerak sendiri

y>
nanti minta maaf ke temen gue>

<ogah

setelah itu, syara kembali melirik, ah sudahlah dia lebih baik fokus kembali memerhatikan pak wahyu. mengabaikan rizky yang terkikik menertawakan mimi di luar.

°°°°

triiinggg!!

bel istirahat berbunyi, seluruh siswa/siswi berbondong bondong keluar kelas dan menuju kantin, begitu pula dengan syara, ia langsung menemui mimi yang sudah duduk di kursi samping kelasnya

"MIMI! sumpah ngeselin banget!" baru juga duduk, syara sudah berteriak heboh, menatap mimi dengan berapi api, "lo tau ga si? tu bedua curut sama aja ngeselinnya"
tambah syara, ocehannya begitu nikmati di telinga mimi, "iya anjir, sama aja ternyata ngeselinnya, perkara gue ngedorong dia ke dalem got doang, cepu banget deh" balas mimi

"udah ah, kekantin yuk, laper gue" tambah mimi, merangkul syara, "iya yuk, gue juga laper jir, mau makan bakso bu inah"

lalu setelahnya, mereka berdua berjalan menuju kantin, di sepanjang koridor menuju kantin mereka berdua terus bersenandung sesekali bercerita betapa menyebalkanya tongkrongan bocah bocah ALGEZZO itu.

••••

hai! astaga akhirnya, setelah satu tahun ini cerita nganggur.

SYAKASATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang