KASYAM [ ONESHOT ]

2. My Girl My Servant

Hisyam & Kayana

✧༺♥༻✧

Gadis berumur 18 tahun itu berjalan pelan ke arah seseorang yang sedang sibuk memasak di dapur. Melihat orang tersebut sibuk dengan dunianya gadis itu mendapat ide untuk mengejutkan orang itu, dia memang suka jahil saat pulang dari sekolah.

Seseorang itu memasak sembari bersenandung. Gadis itu terkekeh jahat saat ia membayangkan bagaimana wajah orang itu kaget ketika dikejutkan.

"Ne-"

"Nenek tau, Ana" suara wanita tua yang berumur 65 tahun itu menghentikan aksi jahil Ana.

Pundak gadis itu terturun ditambah bibirnya manyun kesal karena gagal mengagetkan sang nenek.

"Kok bisa tau?"

"Langkah kaki kamu kedengeran"

Ana mengerutkan keningnya, dia berpikir kenapa bisa?

"Padahal kan gak ada suara, Ana kan diem-diem jalannya"

Nenek Ana terkekeh saja mendengar penuturan dari cucu semata wayangnya itu, dia sudah hapal dengan kebiasaan cucunya ini.

"Mau gimana pun nenek tau kebiasaan kamu kalo pulang sekolah" jawab sang nenek dengan santai.

Dia Kayana cucu dari kepala pelayan yang sudah lama bekerja di kediaman keluarga Virendra, sudah 20 tahun lamanya nenek Ana bekerja sebagai kepala pelayan di sini, semua orang menyukai cara kerjanya dan ketegasannya. Semua orang menghormatinya di sini, dia menyayangi semua rekannya dan selalu adil.

Saat Ana dibawa ke Mansion ini semua pelayan menyukai nya karena kepolosan gadis itu dan keramahannya, Ana yang saat itu berumur 10 tahun membuat semua orang gemas padanya terlebih sang majikan yang suka saat Ana ramah kepada semua orang. Namun, ada satu orang yang tak menyukai Ana yaitu anak dari tuan Virendra, dia dingin dengan semua orang dan selalu melakukan seenaknya saja. Dia juga pernah membuat Ana menangis karena saat itu Ana sedang bermain bersama temannya dengan sengaja anak tuan Virendra itu mendorong kuat Ana sampai keningnya benjol terjedot di batu dan lututnya berdarah.

Namun nenek Ana hanya diam saja, dia tidak bisa apa-apa. Cukup anak itu kena ocehan dan marahan dari sang mama sudah puas.

Sehingga tiba saatnya Ana sudah beranjak remaja sampai sekarang, anak tuan Virendra masih tak menyukai Ana bahkan ia tak suka melihat Ana masih bermanja dengan sang nenek bahkan makan pun masih disuapi, namun Ana tidak ambil pusing dia tidak peduli dengan anak majikannya yang tak menyukainya.

"Wahh nenek hebat!!" Ana bertepuk tangan dengan polosnya.

"Hebat apa?" tanya sang nenek bingung.

"Hebat karena tau Ana jalannya diem-diem tapi kedengaran hehe" ucapnya polos.

Sang nenek hanya tersenyum kecil mendengar penuturan dari Ana, sungguh polos cucunya ini.

"Sana ganti baju terus ke ruangan tuan Hisyam!"

"Ngapain ke ruangan tuan Hisyam?" tanya Ana sedikit bingung.

"Katanya ada hal penting, dia sekarang lagi nunggu kamu." jelas wanita tua itu.

Ana mengangguk mengerti, "oke nenek!!" Ana langsung bergegas ke kamar untuk berganti pakaian dan pergi ke ruangan sang majikan.