Koh Sony V

3.1K 21 0
                                    





Koh Sony terlihat seperti tidak nyaman dengan posisi ini, tapi tubuhnya malah diam seperti tidak mengindahkan isi kepalanya. Kaki besarnya sedikit bergoyang dalam posisi ini saat jari-jari pemuda itu terus saja merojok anusnya itu. Meski rasa yang enak karena jari yang terus menempeli anusnya, Koh Sony tetap bertahan dengan terus mengangkat kakinya.


“gimana pak?” tanya pemuda itu menyela desahan pelan koh Sony.


“ekh… khh…” koh Sony tidak bisa menjawab dengan baik. Berpikir secara penuh dan sadar saja sudah sangat berat. Kaki pria besar ini mulai goyah disaat prostatnya mulai terasa menggelitik. Wajahnya ikut memerah serta muncul beberapa kerutan di area wajah dan leher.


Kepalanya mulai berputar saat hidungnya menghirup aroma dari stupa itu. Koh Sony yakin bahwa ada kandungan tertentu dari dalam Stupa itu yang membuat ia seperti ngefly. “i-itu apa yah mas?” tanya koh Sony menggeser kepalanya menghadap ke samping, ke arah stupa. Pria itu menengok ke arah tatapan koh Sony dan melihat stupa yang menyala.


“stupa maksudnya?” tanya pria muda itu. Koh Sony menjawab dengan desahan yang begitu berat. Nafas yang mendorong desahan itu membuat otot-otot disebagian tubuhnya berkontraksi sehingga terasa dipangkal jari pria muda itu. Sambil terus memijat prostat dari koh Sony, pria muda itu mencoba mengingat-ingat stupa yang digunakan dalam ruangan ini.


.........


Entah apa yang ia maksud dengan kegiatan yang ia lakukan, koh Sony terus mengeksplor bagian vitalnya hingga akhirnya berhenti di anus. Ujung jarinya bisa merasakan helaian rambut yang bertumbuh di area sekitar anusnya. Jari tengah yang paling panjang itu tiba-tiba mencoba masuk ke dalam mulut anusnya.


“a-ahh…” rasa perih membuka matanya. Rasanya agak berbeda ketimbang saat ia disodok oleh pria muda itu. Mencoba lagi, ia kemudian memasukan lagi jari tengahnya ked alma anus itu. Meski sulit karena tidak terbiasa melakukan hal seperti itu, tapi akhirnya koh Sony berhasil. Jari tengahnya sudah berada di dalam anusnya, merasakan hisapan dari rongga usus yang langsung menyedot jarinya begitu masuk.


Ia lalu mulai mendorong lebih jauh ke dalam, berharap mendapatkan titik yang membuat jiwanya terbang keluar selama beberapa detik. Dengan tidak adanya pengalaman sama sekali tentang anal seks, ia hanya menyodok jarinya lurus ke dalam hingga bisa menyentuh sesuatu yang kenyal dan agak basah. Karena penasaran, koh Sony lalu menarik keluar jari tengahnya dan malah mendapatkan ada kotoran diujung jarinya.


“ahh… njing” umpatnya berbisik. Karena jijik melihat kotorannya sendiri, ia berniat untuk membersihkan jarinya. Namun koh Sony tidak mendapati ada tisu atau kain selain dari kasur. Jijik juga jika ia membersihkan jari menggunakan springbed yang ia gunakan untuk berbaring saat ini.


Karena masih penasaran, akhirnya ia kembali memasukan jarinya ke dalam anus. Baru saja masuk, tiba-tiba pintu itu terbuka dan menunjukan pria muda itu yang tengah mendorong meja beroda ke arahnya. Koh Sony malu sekali karena tertangkap basah tengah mengorek lubang pembuangan kotorannya. Posisinya yang bagai sedang cebok dalam keadaan berbaring sungguh terlihat lucu dan tentunya memalukan bagi koh Sony. Koh Sony cepat-cepat menarik jarinya keluar dari anusnya lalu bangkit dan duduk disamping kasur.



.........


Ia memeriksa ke arah kunci mobil dan mendapati ada kunci mobil yang sudah terpasang disitu. Keadaan mobilnya juga baik, malahan kap depannya sudah mengkilap tanda dibersihkan. Disaat ia dalam kebingungannya, ia melihat ada sebuah kartu berwarna perak tergeletak disamping kursi penumpang. Ada sebuah kertas yang ditimpa oleh kartu itu, koh Sony mengambil kedua benda itu lalu memeriksanya secara seksama.


Bentukan kartu yang padat dan berwarna perak itu memiliki sebuah lempengan berwarna kuning dibagian samping, serta sebuah hurufu besar “M” ditengah-tengah itu. Ada beberapa tulisan kecil berisi ketentuan pemakaian kartu serta alamat dari kartu, namun koh Sony lebih memilih untuk membaca kertas yang ikut bersama-sama dengan kartu itu.


“dear Mr. Sony… selamat atas kenaikan membership anda. Selamat datang di kelas silver, dalam kelas ini, anda dapat menerima treatment baru dengan fasilitas yang lebih mumpuni dari kelas sebelumnya. Silahkan datang 2 minggu lagi dari sekarang. Tertanda, M”


Koh Sony hanya bisa terbelalak kaget dengan apa yang ia baca saat ini. Kenaikan membership diikuti dengan syarat yang aneh yaitu datang 2 minggu setelah kenaikannya. Koh Sony terus menatapi kartu itu hingga ia tidak menyadari bahwa ada telepon yang masuk ke hp nya. Ia membuka hpnya dan melihat bahwa sudah pkl 10.34 pagi. Ada beberapa missed call serta chat dari isterinya yang menanyakan kabar dirinya.


Karena tidak mau membuang waktu, koh Sony langsung menyalakan mesin mobilnya dan berusaha mencari jalan agar bisa menuju ke tempat yang ia inginkan.



Koh Sony – The End
Lanjut – Koh Kev





......




Baiklah, semua karya dapat diakses secara penuh di karyakarsa dengan mengakses di bio author. Selamat menikmati

Koh SonyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang