Suasana halaman sekolah tampak begitu ramai hari ini. Maklum saja penerimaan siswa baru selesai. Pakaian aneh dengan kalung tulisan gak jelas yang terbuat dari karton seadanya serta kuciran kepang dua dengan pita beda warna. Muka wajah yang penuh dengan coretan. Kesana kemari mengikuti perintah kakak senior mereka.
"Loe yang kepang dua pakai pita warna biru, cepet sini!!!"
Senior itu menatap galak kepada cewek yang sekarang ada di depannya. Ia tidak terima ada yang menyaingi wajah cantiknya. Ya cewek yang ada di depannya sekarang tak kalah cantik dengan dirinya. Hanya saja ia lebih modis.
"Iya kak"
Cewek itu menyunggingkan senyum dingin. Ia sudah tahu konsekuensi masuk sekolat ini. Sekolah kalangan elite dan berbasis internasional. Hanya orang kaya dan mampu bisa sekolah di sini. Mental kuat yang dimilikinya sejak kecil mampu mebuatnya berdiri di sekolah ini. Beasiswa yang ia impikan sejak kecil pun membuat hasil yang nyata. Yang sekarang ada dihadapannya.
"Karena loe tadi salah dalam permaianan loe harus nyari cowok yang ulang tahunnya hari ini dan bawa dia di depan kita semua sesuai dengan perjanjian tadi"
Senior itu menyunggingkan senyum penuh kemenangan. Makanya jadi cewek jangan belagu. Mau nyaingin cantik gue lagi. Heloo? Tahu rasa kan loe sekarang. Batin Clara.
Sial gue. Arghhh kenapa sih bisa salah di permainan tadi.
"Baik kak"
Ala menanyakan satu persatu cowok yang ditemuinnya. Karena capek ia beristirahat sebentar duduk di bangku taman sekolah. Ala mengalihkan pandangannya dan menemukan sesosok kakak senior cowok sedang tiduran di bangku taman yang tak jauh darinya.
"Permisi kak boleh tanya, kakak ulang tahunnya kapan?"
Tanya Ala dengan sopan. Cowok itu tetap asik tidur tanpa memperhatikan keberadaanya. Cowok emang egois. Tak salah ia membenci laki laki. Dan kebenciannya kini bertambah. Diguncang guncangkan tubuh cowok itu dengan kasar.
"Apaan sih loe, ganggu aja!"
" Kakak ulang tahunnya kapan?"
"Bukan urusan loe!"
"Pliss kak, gue nanti bisa dihukum"
"Itu urasan loe! Udah jangan ganggu gue lagi" Cowok itu kembali tidur. Tanpa merasa simpati sedikitpun kepada Ala. Dan tidak menganggap keberadaan ala ada.
"Dasar cowok nyebelin!" Ala pergi meninggalkan senior cowok rese itu. Ia kembali ke senior nya yang tadi.
Karena Ala gak berhasil melakasanakan hukumannya. Ia dihukum membersihkan toilet cewek dalam waktu tiga hari.

KAMU SEDANG MEMBACA
Hurt!
RandomAku benci laki-laki Tapi kenapa aku tidak bisa membencimu? Karena cinta tidak pernah tahu kapan dan pada siapa ia akan datang