K E N N Y
aku berjalan menyusuri koridor kampus yang sudah cukup sepi karena mahasiswa dan mahasiswi UCL sudah banyak yang pulang, hanya ada beberapa yang mengikuti kelas tambahan dan um, ekstrakulikuler kurasa? Entah. Aku berjalan sendiri sambil merutuki diriku yang sangat sial hari ini.
Huh, bagaimana tidak sial? Kembali ke awal hari ini sangat sial ditambah menjengkelkan. Benar-benar menjengkelkan. Kalian mau tau apa penyebabnya? Harus mau.
Pertama, aku dijambak oleh Brittany Lambert, seekor jalang yang luar biasa menyebalkan di kampusku dan suka sekali memakai bedak setebal sepuluh sentimeter lalu memakai pakaian seperti pekerja seks komersial kelas kakap yang sedang mencari mangsanya. EW. Hanya karena hal yang tidak masuk akal--maksudku dia mengira bahwa aku telah merebut segalanya, seperti misalnya kepopularitasannya di UCL dan semua laki-laki di UCL yang mungkin adalah mangsanya. Hey! Itu bukan salah ku kan? Mungkin para mangsanya itu memang pintar jadi mereka lebih tertarik denganku karena aku lebih-- oke cukup membanggakan dirimu sendiri kenny. Itu tidak baik. Yang jelas si jalang lambert itu merasa tersaingi oleh ku. Dan demi tuhan aku bukanlah tipe 'gadis gila kepopularitasan' sepertinya. Itu tidak berguna.
Kedua, sahabatku yaitu Luna dan Shannon tidak kuliah. Luna bilang bahwa ia sakit sedangkan Shannon, ia beralasan supirnya tidak datang jadi tidak ada yang mengantarnya kuliah. Padahal ia bisa menyetir sendiri, huh bodoh.
Ketiga, DAD.TIDAK.MENJEMPUTKU. biar ku ulangi TIDAK.MENJEMPUTKU.
Sial sial sial!
***
Aku berjalan keluar dari UCL untuk mencari taksi, namun tidak ada satupun taksi yang lewat. "Agh!!" aku menjambak rambutku frustasi.
Aku memutuskan untuk pergi ke starbucks di depan UCL. Daripada aku frustasi di pinggir jalan seperti orang gila begini.
S T A R B U C K S
Aku memesan cotton candy berukuran venti dan juga lava cake. Aku rasa aku kelaparan.
Setelah namaku dipanggil untuk mengambil pesananku aku segera mengambilnya lalu langsung menuju spot favoritku yaitu di atas dan dekat dengan jendela.
Aku menaiki tangga dengan sangat hati-hati, tapi tiba-tiba seseorang menabrak ku dari arah berlawanan sehingga cotton candy kesayanganku ini tumpan. Oh lord! Cukup sudah. Aku memang sangat sial hari ini.
"Oh god! Kau punya mata atau tidak?!" Aku mengomel sambil menunduk membersihkan bajuku.
"Maaf, aku buru-buru." Kata orang yang menabrakku ini--kurasa laki-laki. Dengan santainya, ia ingin beranjak pergi dari hadapanku.
"Kau gila! Bajuku basah! Cotton candy ku tumpah karena mu! Dan kau ingin pergi begitu saja huh?!" Aku menarik tangannya lalu mendongak untuk melihat wajahnya berniat memberikannya tatapan mematikan.
Di saat itu juga aku bungkam dan membatalkan niatku memberikan tatapan mematikan. Shit! Wajahnya sialan kelewat menggemaskan. Aku memandangi wajahnya selama beberapa menit. Dia..d-ddd-ddddi-ddiiiiia-ddddddd-d-ddia adalah dddd-diddd-ddia.. Oh ayolah kenny! Oke. Dia NIALL HORAN!!! Mimpi apa aku semalam tuhan?!?!?!
"Sudah puas memperhatikan ku, nona cantik tapi menyebalkan?" Kata seorang niall horan yang berada di hadapanku sambil mengangkat sebelah alisnya. Oh itu membuatnya semakin innocent. Dan apa?! Dia bilang aku 'nona cantik tapi menyebalkan' ?!??!
"Apa kau bilang?! Kau yang menyebalkan!" Kataku tidak terima.
"Oke, sekali lagi aku minta maaf nona cantik tapi menjengkelkan. Aku buru-buru ingin memesan untuk temanku."
![](https://img.wattpad.com/cover/40192790-288-k8517.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Assistant//H.S.
Fanfictionyou were strangers who work as my assistant . but not for now . I love you kenny. -Harry Styles-