K E N N Y
Hari yang melelahkan. Sesampainya di kamarku tersayang, aku langsung merebahkan tubuhku di kasurku tercinta. Biar ku jelaskan kenapa aku bisa sayang dengan kamar dan aku bisa cinta dengan kasur. Pertama, aku.tidak.gila. aku menyayangi dan mencintai mereka juga karena mereka selalu ada untukku. Seperti saat malam minggu misalnya, aku pasti selalu berrada di dalam kamarku yang nyaman ini dan ber cuddling ria dengan tempat tidur ku. Kalian boleh sebut aku menyedihkan. Apa disini cukup menjelaskan? Kurasa tidak.
Aku memutuskan untuk mandi dan melakukan ritual pencucian rambut selama-kurasa 2 jam untuk membersihkan sisa-sisa kotoran dari tangan jalang yang menjambak rambutku tadi. Oh, aku masih tidak habis pikir dengan wanita itu. Sebenarya dia cantik kalau tidak jelek-uhm, maksudku ya, dia cantik kalau tidak belebihan seperti itu. Kalau saja dia berdandan sesuai dengan kebutuhannya dan memakai baju yang pantas untuk pergi ke tempat kuliah, aku yakin banyak orang yang tertarik dengan dirinya. Dan satu lagi ubah sikap 'gila kepopularitasannya'.
***
(11.00 pm)
Oh ayolah, ini sudah malam kenapa aku tidak bisa tidur? Apakah aku memikirkan-oh tidak-tidak. Kenny kau bodoh. Aku baru saja meminum coffee yang kutemukan di kulkas, tadinya aku hhanya ingin mencobanya tapi ternyata rasanya enak dan aku menghabiskannya, jadi sekarang akibatnya adalah aku tidak bisa tidur. Aku bosan.
L O U I S
"bagaimana Lou? Kau sudah mendapatkan asisten untukku" tanya bocah keriting yang ada disebelahku, Harry.
Ya, harry memang menyuruhku mencarikannya asisten. Awalnya aku tidak mau, tapi dia bilang kalau aku mendapat asisten yang cocok untuknya, asisten itu tidak hanya untuknya tapi untuk kami berlima-maksudku asisten itu tetap asisten harry, tapi kami boleh meminta tolong juga. Kurang lebih seperti itu. Kalau kalian tidak mengerti, itu resiko kalian yang membaca. Karena aku juga bingung bagaimana menjelaskannya.
"belum" jawabku sambil asik memainkan iPhone ku
"kau ini bagaimana sih? Aku sangat membutuhkan asisten lou." Omel harry.
"sabar sedikit harry."
"bagaimana bisa sabar lou? Aku kerepotan."
"sebenarnya kau tidak. Hanya rambutmu itu yang membuat mu repot seperti wanita" kalian pasti tau sepanjang apa rambut harry kan? Dan itu benar dia bilang bahwa dirinya kerepotan dan penyebabnya adalah rambutnya itu.
"jangan salahkan rambutku"
"ya rambutmu salah, kau ini laki-laki atau permpuan sih? Kalau kau laki-laki pangkas rambutmu" omelku
"tidak akan. Hal semacam itu akan mempengaruhi kadar ketampananku." Kata harry dengan nada yang menjijikan
"apa kau bilang? Kadar ketampanan? Kau terlalu percaya diri, styles"
"masa bodoh. Lou ayolah carikan aku asisten" rengek harry
"ya ya ya,akan ku carikan asal kau bisa sabar. Kau pikir mencari asisten itu mudah?"
"ya ya. aku akan sabar. Sudahlah aku mengantuk, kau tidak mengantuk?"
"belum"
"yasudah, aku tidur duluan. Bye lou" harry pun beranjak pergi ke kamarnya
Huh, kenapa aku belum bisa tidur. Ah ya, aku ingin membicarakan soal hadiah untuk Eleanor di acara ulang tahunnya nanti. Rencananya aku ingin memberikan baju yang dirancang oleh designer ternama di London. Ya, itu mom nya Kenny. Beruntung sekali tadi aku bertemu dengan Kenny di starbucks dan meminta kontaknya. Semoga saja Kenny belum tidur, aku akan menghubunginya.
![](https://img.wattpad.com/cover/40192790-288-k8517.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Assistant//H.S.
Fanfictionyou were strangers who work as my assistant . but not for now . I love you kenny. -Harry Styles-