N(1)

2K 157 13
                                    

◁━━━━━━━━▷

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

◁━━━━━━━━▷



BRUK!

Tubuh itu jatuh begitu kerasnya ke atas tanah. Bersamaan itu juga ditariknya pisau yang sebelumnya menancap di belakang punggung dengan sekali tarikan kuat.

Darah merah melapisi permukaan pisau, juga tanah yang ditimpa tubuh berlubang itu seperti membentuk sebuah genangan darah dengan cepat.

Seringai lebar nampak di wajahnya. Dia berjongkok mendekati korbannya, sembari menaikkan tangannya dengan pisau tadi dan menusuk sekali lagi memberikan luka baru.

Tidak berselang lama barulah dia bosan dengan apa yang ada di depannya. Ditinggalkannya pisau tadi tertancap di tubuh sang korban.

"Lemah."

Dia merogoh saku korbannya barusan, dan mengambil sebuah dompet.

Niatnya bukan mencuri kok, dia hanya membuat seisi dompet itu berserakan di atas genangan darah. Pisau yang dia pegang juga dibiarkan saja.

Kakinya melangkah jauh dari tempat sambil melompat-lompat dengan riang.











◁▷










Tidak lama segerombol orang berjas hitam datang, mata mereka melotot melihat seseorang yang seharusnya mereka jaga dan hormati kini hanyalah sebuah daging tak bernyawa.

Setahu mereka orang ini termasuk kuat meskipun ditusuk sebuah pedang, tapi pisau dapur yang masih setia menancap tersebut seperti sedang mengejek mereka.

"La-Laporkan ini pada Adik Tuan Besar!" Salah satu dari mereka akhirnya bersuara setelah mereka terdiam cukup lama sambil menahan napas.

"CEPAT!!" Separuh dari mereka berlari menjauh, sisanya masih terdiam dengan tatapan tidak percaya.


















"Hah?"

Mulutnya menganga mendengar penuturan beberapa anak buah terpercaya yang dimiliki sang Kakak. Ditutupnya buku setebal 400 halaman itu dengan keras.

Pandangannya menajam pada mereka yang sekarang menundukkan kepala dengan perasaan menyesal.

"Bagaimana mungkin kalian tinggalkan Kakakku sendirian hingga dia dibunuh dengan mudahnya oleh seekor nyamuk?"

Pria itu menendang meja kecil di sebelah tempat duduknya hingga semua yang berada di atas meja berhamburan ke lantai dan menimbulkan suara pecahan yang nyaring.

NOXIOUS [ JENO X CHENLE | JENLE ] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang