"Hai, Son. Gimana keadaan lo?" tanya Fenly.
"Gw udah baik baik aja kok"
"Syukur deh kalau udah mendingan. Owh iya, Son. Kenapa penyakit lo bisa kambuh lagi? Kayanya udah lama penyakit itu nggak kambuh, tapi kenapa tiba tiba kambuh lagi, lo ngelakuin sesuatu?" tanya Fenly sedikit was was terhadap Zweitson, ia takut jika Zweitson melakukan hal yang aneh aneh.
"G-gw nggak ngelakuin apa apa kok, Fen. Mungkin ni penyakit kambuh karena gw beberapa hari ini sibuk ngerjain tugas rumah dan tugas sekolah mungkin karena itu aja, badan gw juga jarang istirahat sekarang"
"Bukannya ada mbk Indah dirumah lo? Gw mau mulai sekarang lo perbanyak istirahat gw nggak mau liat lo terbaring lemah di RS"
"Mbk Indah balik ke kampungnya karena ada urusan, jadi gw dirumah sendiri apalagi ibu gw udah balik ke Salatiga. Perhatian banget sama gw sih, makasih ya"
"Iya sama sama, gw perhatian karena gw kasian sama lo. Kalau ada apa apa jangan segan bilang ke gw, kalau lo bilang gw bakal bantuin kok"
"Iya, Fen"
Fajri sedari tadi menyimak percakapan dari Fenly dan Zweitson. Ia yang bosan pun keluar dari ruang rawat "Ji, mau kemana?" tanya Zweitson.
"Mau keluar sebentar, nggak papa kan?"
"Jangan lama lama ya?"
"Iya, kamu di sini dulu sama Fenly" Zweitson hanya menganggukkan kepalanya.
Fajri pun keluar dari ruang rawat dan duduk di kursi yang berada disebelah pintu.
Fajri memainkan ponselnya, saat sedang asik tiba tiba ada seseorang yang menghampiri nya.
"Hai, Ji" sapa seseorang.
"R-rara?"
"Kenapa sayang? Kaget ya liat aku disini?"
"Hmm, ngapain lo disini?"
"Jenguk nenek gw. Ji, gw mau kita balikan yh?"
"Nggak makasih atas tawarannya"
"Kok gitu? Kita balikan ya, gw masih sayang sama lo"
"Maaf, Ra. Gw nggak bisa, gw udah punya yang lain. Seseorang yang bisa bikin hidup gw bahagia kembali, jadi tolong lo ngejauh dari gw"
"Tapi, Ji. Gw nggak bi-
"Ji, pacar lo nyariin tuh" ucap Fenly yang tiba tiba keluar dari ruang rawat Zweitson.
Fajri mengangguk dan berjalan masuk kedalam, Fajri menatap Fenly yang berada disampingnya ia mengisyaratkan Fenly untuk mengusir wanita bajin*an itu.
"Katanya nyariin aku, kenapa?"
"Nggak papa, aku kira kamu pergi tadi"
"Enggak kok, aku tadi didepan"
"Owh, Ji. Tadi siapa cewe kamu?"
Fajri tersenyum kepada Zweitson lalu tangannya mengusap rambut pirang Zweitson "tepatnya mantan aku, dia tadi ngajak balikan tap-
"Kenapa nggak diterima?"
"Belum dijelasin udah jawab aja"
"Iya iya, apa cepet?"
"Dia tadi ngajak balikan tapi nggak aku terima. Karena alasan aku adalah, aku udah memiliki pasangan hidup yang kayak bayi, trs orangnya baik banget, cantik, penyayang juga. Kamu pasti tau siapa orangnya kan?"
"Me? Atau ada yang lain? Kamu selingkuh ya? Ihh jahat banget"
"Enggak atuh, masa aku selingkuh. Orang yang aku sebut tadi itu kamu, mana ada seorang Maulana Fajri selingkuh, nggak ada guys nggak ada"
"Ya siapa tau kan kamu selingkuh"
"Enggak, udah sekarang istirahat aja ya, aku temenin disini"
Zweitson perlahan menutup matanya, tak butuh waktu lama dirinya puj tertidur, karena usapan dikepalanya membuat dirinya mengantuk.
Fajri melihat Zweitson tertidur dengan pulas, perlahan ia pun berdiri dari duduknya lalu pergi keluar, ia melihat Fenly yang duduk dengan kepalanya menyender di bahu Ricky.
"Rick, Fen. Gw kira lo berdua udah balik" ucap Fajri yang langsung ikut duduk dengan mereka.
"Belum, Ji. Gw mau balik gimana, orang Fenly tidur kayak gini" ucap Ricky lalu melirik kearah Fenly.
"Lha tidur nih anak, eh tidurin di dalam aja, btw tuh sofa bisa dijadiin kasur. Kasian kalau kayak gini nanti kepalanya sakit"
"Iya, bentar lagi gw takut dia kebangun soalnya"
"Yaudah, gw ke kantin bentar ya, jagain Zweitson jangan sampai dia kenapa napa"
"Siap Ji"
📍
"Aji, aku mau pulang" rengek Zweitson.
Zweitson sudah satu minggu dirumah sakit, karena ia harus mendapatkan cairan untuk mengembalikan kesehatan tubuhnya.
"Nanti kita tanya dokter dulu ya, kalau udah boleh baru kita balik ke rumah"
"Maunya sekarang, nggak mau nanti"
"Dokternya kan belum kesini, Zwei. Tunggu dulu"
"Aji, maunya sekarang nggak mau nanti. Aji, ayo kita balik. Aji.... Aji.... Ya, ya, ya.... Papi dedek Zwei mau pulang sekarang"
Fajri sudah tidak sanggup jika kekasihnya seperti ini, dirinya hanya menghela nafas lalu pergi keluar mencari dokter yang menangani Zweitson.
"Dok, bayinya ngerengek minta pulang tuh" ucap Fajri.
"Kebiasaan kamu ya. Sebenarnya Zweitson belum boleh pulang, tapi karena dia minta pulang trs jadi hari boleh pulang, tapi dengan satu syarat kamu harus sering bolak balik kesini ya"
"He'um, uhuy pulang pulang kita pulang, pulang pulang kita pulang" ucap Zweitson dengan senang, karena dia terbebas dari rumah sakit.
Dokter dan Fajri yang melihat tingkah Zweitson pun hanya tertawa.
"Aduh, mak tangan gw kok sakit ya?" tanya Zweitson, dirinya tak sadar bahwa suster sedang melepas selang infus yang tertancap di tangannya.
"Liat tuh suster lagi ngapain" ucap Fajri, Zweitson pun melirik kearah suster.
"Owh, pantes sakit ternyata itu ta"
"Hmm, dah selesai ayo balik"
"Iya papi, pih beliin dedek eskrim dong"
"Nggak ada eskrim kamu belum sembuh total kok mau eskrim"
"Papi, boleh ya ya ya"
"Nggak! Udah ayo mau balik atau mau disini lagi?"
"Balik balik, dedek nggak mau disini"
"Yaudah makanya ayo"
"He'um"
Bersambung......

KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect Love || Jison
FanfictionStart: 27 Februari 2023 Finish:...... Lapak BxB buat yang nggak suka bisa di skip. Anak bocil diutamakan jangan kebanyakan baca ini, takut kalian nambah dosa soalnya. Menceritakan dimana delapan orang lelaki yang mencintai satu sama lain, dan pad...