..
-Di rumah
Setelah keluar dari mobil, Arika masuk ke dalam rumah dan langsung menuju ke arah kamar
Jaka yang tau Airin hendak ke kamar sang putri, ia pun menahannya
"Mah" panggil Jaka pada Airin, Airin pun segera memberhentikan langkah nya
Airin mengalihkan pandangannya ke arah Jaka,
"Mamah mau kemana?" Tanya Jaka pada Airin
"Mau ke kamar anak kita"
"Mau mamah kasih pelajaran sopan santun" balas Airin dengan nada kesalnyaJaka sedikit menghela nafas,
"Sudahlah mah"
"Jangan terlalu di seriusin ucapan Arika tadi" pinta Jaka pada AirinAirin menghela nafas panjangnya,
Ia mengerutkan keningnya,
"Bang"
"Abang jangan gitu lah"
"Aku ini ibunya Arika, aku cuma pengen yang terbaik buat Arika, kalo dia gitu terus menerus, mau jadi apa dia bang" balas Airin pada JakaJaka meraih tangan Airin,
Dan menaruh tangan Airin tepat di dada Jaka"Airin"
"Percaya sama Abang" ucap Jaka pada Airin"Anak kita-- pasti akan berubah, suatu saat nanti" tambah Jaka lagi pada Airin
Airin tak menggubris, ia hanya menghela nafas panjangnya Lagi untuk kesekian kalinya
°°
-Malamnya
Anak kedua dari Jaka yang bernama Tirta, ia duduk di bangku SMP kelas 3
Meskipun baru kelas 3 SMP, tinggi badan Tirta sudah seperti melebihi batas siswa SMP pada umumnya, 178 cm
Dan juga, wajah Tirta hampir mirip dengan Jaka, beda nya Tirta tak memiliki kumis dan masa tubuh Tirta agak sedikit lebih kecil dari Jaka
Ia cenderung pendiam dan tidak ingin ikut campur urusan sang kakak, karena ia berpikir, ia seperti tidak di perhatikan oleh kedua orangtuanya jadi percuma saja ia melakukan semua itu
Ia berpikir bahwa kedua orang tuanya hanya memikirkan kebaikan sang kakak saja
Namun, pemikiran Tirta salah, sebenarnya Airin lebih menyukai sifat dari Tirta yang cenderung penurut
Dan sifat Tirta ini adalah turunan dari sang ibu, Airin yang dulu dan Tirta saat ini mempunyai sifat yang terkesan cuek namun sangat perasa
°°
Malam itu,
Setelah Tirta keluar dari kamar, ia melihat sang Kakak yang tengah menonton TV, Tirta pun berjalan ke arah samping sang kakakArika yang melihat hal itu pun memanggil Tirta,
"Ta" panggil Arika pada Tirta
Tirta menoleh ke arah sang kakak,
"Iya kak?""Beliin kakak Pop mie dong di warung Depan" pinta sang kakak pada Tirta
Tirta pun hanya mengangguk dan berjalan ke arah Arika,
"Mana uang nya?"
"Biar Tirta beliin" ucap Tirta pada Arika, ia mengulurkan telapak tangannya"Ya minta mamah lah"
"Dia ada di depan" pinta Arika pada Tirta"Bilang aja, kamu lagi pengen jajan" jelas sang kakak pada Tirta
Tirta menggeleng cepat,
"Ngga mau" balas Tirta"Kamu berani lawan kakak?" Tanya Arika pada Tirta, dengan nada menantang
"Aku ngga mau bohong" ucap Tirta, ia berjalan ke depan meninggalkan sang kakak yang kesal padanya karena tak menuruti perintah sang kakak
Arika pun kesal pada Tirta,
KAMU SEDANG MEMBACA
ARIKA & JIWA (Adaptasi Istriku Guruku)
AçãoJaka sebenarnya berharap sifat dari Arika menurun dari istrinya yaitu Airin, namun ia salah, buah tidak jatuh dadi pohonnya, masa lalu Jaka seperti terulang di diri sang anak