Gadis Kecil Berpayung Pelangi : 9. Save Me

2 2 3
                                    

Percampuran bukan sekedar hubungan antara laki-laki dan perempuan. Dalam percampuran aura masing-masing akan bertemu dan berpadu menjadi satu. Hal ini sangat penting bagi anak Kristal yang tidak memiliki warna dalam auranya. Saat bercampur auranya akan mengikuti aura Matenya. Kejernihan aura akan hambur. Karena itulah iblis tidak bisa memanfaatkan aura anak Kristal lagi. Begitupun tumbal iblis dari kalangan biasa, mereka harus bersih untuk bisa dimanfaatkan.

Saat ini kedua insan itu tengah bergelut satu sama lain. Tidak tahu siapa yang tengah memulai terlebih dahulu. Jisung ataupun Hye Eun tidak tahu. Mereka saling memangut dan bersatu. Katakan Jisung gila melakukan hubungan badan dengan hantu. Dia tidak perduli, dia mencintai Hye Eun dan begitu sebaliknya. Dia tidak ingin gadisnya mati. Atau pergi dari sisinya.

***

Hari ini ini ulangtahun Hye Eun ke 19 tahun. Tanggal 24 Januari 2020. Sejak pagi Jisung sudah gelisah. Hye Eun terlihat santai. Hari ini secara kebetulan Joy dan Chanyeol sedang pergi untuk beberapa hari kedepan, jadi mereka aman saat melalukan ritual. Yin Hua datang dengan berbagai macam peralatan ritualnya dan sebuah kue tart strawberry kesukaannya. Hye Eun begitu senang. Mereka merayakan ulangtahun Hye Eun dengan sederhana. Mungkin saja dia akan mengalami hal tragis di malam ini tapi dia tidak perduli. Bukankah bertambahnya usia harus disambut dengan bahagia? Bukan dengan ketakutan akan kematian. Masalah kematian serahkan saja pada tuhan.

Apalagi kini dia bersama orang yang disayanginya. Walau tidak ada ayah, ibu serta kakek,neneknya. Tidak apa. Dia cukup bahagia. Jika ternyata hari ini adalah moment bahagia terakhinya, dengan berat hati dia merelakan semuanya. Setidaknya dia sudah pernah mengukir moment bahagia dengan Matenya, Jisung. Dia mengatupkan kedua tangannya dan mulai berdoa.

Harapan Hye Eun sederhana. Dia hanya ingin hidup bersama Jisung. Tidak ada yang lain. Hanya itu. Dia mendapatkan sebuah kado dari Jisung yang isinya sebuah kalung dengan liontin yang sudah di ukir nama mereka oleh Jisung. "Agar kau selalu ingat kepadaku" kata Jisung saat memberikan kalung itu. Dia juga diberikan sebuah jimat oleh Yin Hua yang dibuat oleh pamannya Yin Hua seorang cenayang hebat di China bernama Liu Xian Hua. Untuk berjaga-jaga,jika ritual gagal setidaknya jimat itu bisa menghalau iblis itu untuk menyakiti Hye Eun.

Jam 11.45 mereka mulai bersiap- siap mebuat sebuah pentagon dari lilin dan Hye Eun berada ditengah. Jisung sudah mulai merapal doa. Semoga saja tidak teradi sesuatu yang buruk. Sementara Yin Hua sedang membaca mantra dalam bahasa yang tidak dimengerti oleh Jisung. Yin Hua memperkuat pertahanannya. Entah darimana dia mendapatkan dua buah perkamen tua, meski satunya terlihat baru. Dan sebuah kapas berwarna merah kecoklatan didalam sebuah kotak transparan.

"Darimana kau mendapatkanya?" Jisung tidak bisa menahan rasa penasarannya.

"Aku mencurinya dari rumah keluarga Choi" Jisung menganga

"Apa?"-Jisung

"Iya aku mencurinya dari Sulli" Yin Hua mengendikkan bahunya acuh. Perkamen ini adalah perjanjian antara Iblis dan tetua terdahulu dari keluarga Choi. Ditulis dengan darah dari orang tersebut. Gara -garanya iblis tersebut bangkit. Satunya adalah perkamen yang ditulis dengan darah Sulli. Sulli memperbarui perjanjian lama keluarganya dengan iblis itu. Cara memusnahkannya hanya dengan membakar perkamen ini di api suci milik keluarga Liu. Keluarga Liu memang terkenal suka memburu iblis. Satunya lagi adalah tiga tetes darah milik Jisung yang dicuri Sulli 16 tahun lalu.

"Bagaimana kau mendapatkannya?"

"Aku bersekutu dengan Siwon Harabojie. Kenapa?"-Yin Hua

"Apa? Kau kenal Siwon Harabojie?" Jisung makin tidak percaya

"Kau bercanda? Aku ini sepupu Hye Eun. Ibuku adiknya Ibunya Hye Eun. Dengan kata lain Ibu Hye Eun adalah Imoku. Dasar bodoh" Yin Hua tertawa melihat wajah bodoh Jisung. Demi apa itu sangat menghibur.

Pukul 12.00, tiba-tiba semua jendela terbuka bersamaan dengan angin kencang yang memporak-porandakan isi kamar Jisung. Tapi anehnya angin besar itu tidak bisa memadamkan lilin-lilin pentagon Hye Eun. Hye Eun ketakutan nyawanya terancam Yin Hua membaca mantra demi bisa membinasakan iblis itu. Yin Hua mulai kewalahan menghadapi iblis itu yang sepertinya bukan tandingannya. Bibirnya memuncratkan darah segar. Saat sosok tinggi besar itu menyerangnya. Yin Hua mengkode Jisung, dirinya sudah kuat. Segera saja Jisung membakar semuanya. Kotak dan dua perkamen tersebut. Sang Iblis langsung mengerang hebat. Terbakar bersamaan dengan perkamennya.Iblis telah hilang perlahan-lahan hingga binasa sepenuhnya.

"Carilah orang yang membuat perjanjian" Yin Hua menyeringai

"Kau tak apa?" Jisung menghampiri Hye Eun yang berada di tengah pentagon

"Hmm... tak apa" Hye Eun mengangguk

Sebuah cahaya keluar dari kapas merah yang telah terbakar sepenuhnya. Perlahan-lahan mendekati Hye Eun.

"Itu auranya yang dicuri" Yin Hua menunjuk cahaya itu.

Cahaya itu mendarat tepat di ubun-ubun. Cahaya putih bening menyilaukan keluar dari tubuh Hye Eun.

"Auranya kembali?" Yin Hua mengangguk

Jisung memeluk erat Hye Eun. Perlahan namun pasti titik-titik cahaya mulai bermunculan,Jisung baru sadar saat titik-titik cahaya semakin banyak dan tubuh Hye Eun mulai transparan. Semakin transparan. Bahkan Jisung tidak bisa menyentuhnya lagi. Jisung panik

"Hye Eun-ah kumohon jangan tinggalkan aku" Jisung menangis, dia kacau dan panik sekali.

"Aku tidak akan meninggalkanmu Jisung-ah" Air mata Hye Eun mulai menganak sungai. Sedih tidak bisa membalas pelukan Jisung untuk terakhir kali

"Kau bilang Hye Eun tidak akan meninggalkanku" Jisung berteriak pada Yin Hua

"Siapa bilang Hye Eun meninggalkanmu! Dia sedang kembali keraganya. Dasar bodoh!" Yin Hua jengkel. Dia hanya ditinggal sebentar saja sudah prustasi setengah mati. Apalagi kalua Hye Eun benar-benar meninggal

Cahaya terang itu semakin terang Hye Eunpun lenyap dari pelukan Jisung.

"Sampai jumpa Jisung-ah" Hanya suara Hye Eun yang terdengar. Jisung tidak siap untuk ditinggal Hye Eun. Dia tidak mau kehilangan gadisnya lagi.

"Sudah... kau pasti bisa bertemu Hye Eun lagi. Ayo bereskan kekacauan ini" Yin Hua menenangkan Jisung yang tengah sesegukkan itu. Dan membereskan kamar Jisung yang sudah seperti kapal pecah.

***

Sementara disisi lain Sulli si jahat tengah tertidur dikamarnya di kediaman keluarga Choi. Setelah suaminya tahu apa yang dilakukan Sulli kepada Hye Eun, suaminya langsung menceraikan Sulli. Tapi dia tidak peduli,niatnya menikahi suaminya hanya agar terbebas dari kutukan Iblis itu dan memperkuat posisinya sebagai pewaris keluarga Choi. Dia tidak mencintai suaminya sama sekali. Ditambah suaminya juga tidak bisa memberinya keturunan. Tanpa pikir panjang dia langsung menandatangani surat cerainya.

Dia bahagia malam ini Hye Eun berusia 19 tahun. Sepenuhnya jiwa dan auranya akan diambil oleh iblis. Jadi dia tidak perlu khawatir jika Hye Eun suatu saat akan kembali dan merebut semua kekayaannya. Saat tertidur pulas tiba-tiba saja tubuhnya terasa terbakar. Sulli mengerang kesakitan. Panas.

"Panas tolong tubuhku panas!!"Dia berteriak minta tolong,namun sepertinya tidak ada yang mendengar. Dia tidak tahu bahwa surat perjanjian yang ditulis dengan darahnya itu telah dibakar oleh Yin Hua dan Jisung. Dia berteriak-teriak kesakitan dan panas.

"ARGHH...." Mengerang keras hingga akhirnya Sulli mati.

To Be Continued

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Mar 04, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Gadis Kecil Berpayung PelangiWhere stories live. Discover now