Gadis Kecil Berpayung Pelangi : 1. That Day, First Time We Meet

77 7 7
                                    

Dari dini hari tadi hujan terus menguyur kota Seoul,hingga sore ini masih terus menguyur walau hanya tersisa gerimis saja. Aku baru pulang dari latihan Dance dan aku sangat bersyukur aku membawa payung hari ini jadi tidak perlu menunggu lama sampai hujan reda yang kuperkirakan reda di malam hari. Hujan memang masih menguyur tapi langit sudah tidak mendung lagi malah bisa dibilang cerah ada sedikit cahaya mentari sore yang menyinari sore di tengah hujan ini. Aku berjalan sambil menikmati hujan. Sore ini terkesan indah bagiku entah mengapa.

Rumahku sudah dekat. Tinggal melewati persimpangan kemudian belok kanan kemudian sampailah aku dirumah. Tapi karena suasananya menyenangkan aku memilih santai saja. Toh aku juga hanya diam saja dirumah,tugasku juga sudah selesai.

Saat sampai di persimpangan tak banyak mobil yang lewat karena jam pulang kantor sudah lewat dan hujan pula jadi tidak banyak orang yang keluar. Mereka lebih memilih bergelung dengan selimut hangat kebanding diluar. Karena tidak ada kerjaan aku memilih diam dulu sambil menunggu lampu merah. Meski tidak ada mobil yang lewat dan sebenarnya aku bisa lewat tanpa mengkhawatirkan tertabrak.

Aku melihat seorang gadis kecil mungkin sekitaran umur 2 tahunan melompat-lompat di crosswalk. Gadis itu mengunakan baju softpink dan celana jeans selutut. Dia tampak mengemaskan dimataku. Mata bulat bening kulit putih puca dan pipi tembam itu. Ohh lihatlah tingkah polahnya ditambah payung berwarna pelangi yang begitu lebar membuat tubuhnya tenggelam dengan payung itu. Bahkan tubuhnya hanya lebih panjang sedikit dari tangkai payung yang dipakainya. Begitu mengemaskan

Ia melompat di crosswalk itu dengan riang sambil menyanyi

gom sema-ri-ga

Hap

han chi-be-yi-so

Hap

appa gom

Hap

Eomma Gom

Hap

ae-gi gom

Hap

appa gommun tung-tung-hae

Hap

Eomma gommun nal-shin-hae

Hap

ae-gi gommun na bul-gwi-yo-wo

Hap

Dia terus bernyanyi dengan riangnya, akupun ikut tersenyum tapi ini berbahaya. Bagaimana jika ada mobil yang lewat ia bisa tertabrak. Tak ada seorangpun yang perduli dengan si gadis kecil, orang- orang di cafe seberang yang menhadap langsung dengan crosswalk ini pun tidak memperhatikannya. Bahkan orangtuanyapun tidak ada. Dimana orangtua gadis kecil ini? Apa di cafe seberang? Mengapa mereka membiarkan saja si gadis kecil yang mengemaskan ini bermain di crosswalk seperti ini. Bahkan hari sudah hampir gelap. Aku memutuskan untuk memanggil si gadis kecil

"Hai gadis kecil" tapi ia tidak menyahut,mungkin dia terlalu asik bermain masih bernyanyi

Cicak cicak didinding diam diam merayap

"Gadis kecil" aku memanggilnya lagi

Datang seekor nyamuk Hap! Lalu ditangkap

Aku menghampiri si gadis kecil itu mungkin dia tidak merasa dipanggil. Ada dua kemungkinan satu karena dia terlalu asik, dua karena dia mengira bukan dirinya yang dipanggil.

"Hei aku memangilmu, disini sangat berbahaya bagaimana jika kamu tertab-" aku terkejut gadis itu tiba- tiba menghilang. Tanpa pikir panjang aku segera berlari kerumah. Apa itu tadi? mengapa gadis kecil itu menghilang?. aku terus berlari tanpa menghiraukan seruan marah dari beberapa pejalan kaki yang kutabrak. Hanya tinggal satu belokan lagi aku akan sampai

Gadis Kecil Berpayung PelangiWhere stories live. Discover now