Gadis Kecil Berpayung Pelangi : 5. Meet Up

14 5 0
                                    

Sudah sebulan ini hidupnya kembali normal. Tidak ada dering telepon tidak masuk akal di tengah malam. Tidak ada mimpi menyeramkan. Dan tidak ada ganguan mistis dari gadis cantiknya. Tidak dipungiri sebagian hatinya kosong tanpa kehadiran si gadis. Walau dalam bentuk ganguan. Setidaknya Hye Eun masih ada. Dia tidak bisa menerima jika orang-orang mengatakan, Hye Eun telah meninggal dunia dan arwahnya menempati persimpangan jalan itu.

Dia tidak percaya akan hal itu. Walau itu kenyataannya. Hatinya telah tetambat pada si gadis kecil itu. Mereka seperti memiliki ikatan untuk saling terhubung satu sama lain. Dan Jisung yakin Hye Eun masih hidup di belahan bumi yang berbeda dengannya.

Walau menyangkal sekeras apapun. Hatinya tidak bisa dibohongi. Dia telah jatuh hati kepada Hye Eun, gadis berusia 2 tahun yang telah mati 16 tahun lalu. Gila?. Jisung tidak perduli jika dirinya disebut gila. Entah kapan cinta itu mulai datang dan memenuhi hatinya. Yang dia tahu hanya hatinya merasa kosong tanpa Hye Eun.

Hari ini malam Natal, malam dimana semua keinginan terwujud. Dia berdiri di tempat terakhir Hye Eun berada sebelum dia meninggal.Bisakah Jisung berharap sebuah keajaiban di malam ini? Tak apa dirinya tidak bertemu Hye Eun. Asalkan Hye Eun masih hidup dan sehat diluaran sana. Menatap langit yang sama, menghirup udara dan berpijak pada tanah. Satu tetes air mata itu jatuh dari pipi Jisung. Dia begitu merindukan Hye Eun. Bolehkah dia berharap?

"Mengapa menangis?" Sebuah suara kecil menyentaknya dari lamunannya. Dia menoleh kesamping dan betapa terkejutnya dia saat melihat gadis kecil itu. Air matanya mengalir lebih deras. Dia rindu kepada gadis kecil itu.

Disana. Disampingnya tengah berdiri seorang gadis kecil. Menatap terkejut kepada Jisung dengan mata hazelnya yang selalu memancarkan binar polos. Rambut merah kecoklatan yang mengingatkan akan musim,bibir cherrynya, juga Kulit putih seputih porselen itu masih sama seperti 16 tahun lalu. Begitu hidup. Begitu nyata. Katakan apakah ini mimpi? Dahinya berkerut dan bibirnya mengerucut saat mendapati lawannya tidak menyahut. Baju dress pendek tidak berlengan softpink dan celana Jeans selutut itu serta payung pelangi yang masih setia menemaninya.

"Sudah kuduga dia hanya tidak sengaja melihat kearahku. Dia tidak benar- benar melihatku" si gadis kecil mendengus kesal. Harapannya pupus,tidak ada yang bisa melihatnya disini.

Sementara Jisung masih terdiam kaku. Tidak pernah dirasakannya rindu yang begitu mendalam.Dia tidak percaya harapannya terkabul.Walau tidak sepenuhnya. Dia tahu yang didepannya bukanlah Hye Eun hidup, hanya sebuah roh yang siap menghilang kapan saja. Tapi cukup membuatnya bahagia. Jisung berlari dan memeluk gadis kecil itu. Dingin dirasakan Jisung saat tubuhnya bersentuhan dengan Hye Eun. Dan dia yakin seratus persen dinginnya tubuh Hye Eun karena dia terlalu lama berada diluar. Bukan seperti dinginnya orang mati.

Eun tak kalah terkejut ada orang yang berhasil menyentuhnya? Bahkan memeluknya? Pelukan Jisung sangat hangat. Selama 16 tahun ini dia hanya mondar mandir disini. Menakut-nakuti orang berharap salah satu dari mereka akan menolongnya. Kedinginan saat hujan ataupun salju sedang turun. Melihat orang-orang berlalu-lalang tanpa bisa menyentuhnya. Andai saja auranya tidak dicuri pasti dia dengan mudah dapat kembali ketubuhnya. Tapi ngomong-ngomong siapa orang ini? Kenapa dia bisa menyentuhnya dan melihatnya.

Diurainya pelukan itu oleh Jisung. Hye Eun sedikit tidak rela. Tapi Jisung langsung membawa Hye Eun kedalam gendongannya. Tiba-tiba saja rasa khawatir menyeruak dihatinya. Hye Eun hanya menggunaka baju dress tanpa lengan dan jeans selutut,pasti dia kedinginan.

"Ayo kerumahku!" Jisung mengendong Hye Eun pergi dari persimpangan itu menyelimuti tubuh kecilnya dengan Syal yang dipakainya.

"Kata Mama aku tidak boleh ikut sembarangan orang,bisa saja kau berniat membunuhku. Aku tidak bisa percaya padamu" Ada ribuan jarum yang menghujam jantungnya saat Hye Eun berkata seperti itu, sungguh sesak dan tak rela rasanya saat Hye Eun tidak mengenalinya dan tidak mempercayainya.

Gadis Kecil Berpayung PelangiWhere stories live. Discover now