0.2

16 1 0
                                    

Dan kamu adalah secercah cahaya yang memberikan kehidupan kepada bayangannya

__________________________

"AYAHH AKU MAU FOTO BERDUA SAMA ECHA" Sebuah teriakan cempreng milik bocah laki-laki dari keluarga Arbani mampu membuat dua keluarga yang sedang mengatur posisi untuk berfoto itu melongo.

"Sabar dong sayang, kita foto bareng dulu sama keluarganya Echa" Alena, Ibu dari anak laki-laki itu mencoba untuk menenangkan anaknya yang sudah terlalu bucin dengan Alesha.

"Janji habis itu foto berdua?" Rengeknya sambil mengacungkan jari kelingking kepada wanita yang dipanggilnya Mamah. Alena mengangguk lalu mengaitkan kelingkingnya agar anaknya bisa sedikit tenang.

Alesha tersenyum memperhatikan percakapan anak laki-laki itu yang bernama Azkair dan Alena, Ia menggenggam erat tangan Ayah dan Ibunya berdoa agar keluarganya juga bisa tetap utuh dan harmonis.

"Udah beres nih kameranya, semua siap diposisinya ya" Ucap Arbani lalu berjalan ke arah Istri dan anaknya setelah selesai mengatur timer pada kamera. Dengan menggunakan Tripod jadi memudahkan mereka untuk berfoto bersama tanpa harus minta tolong kepada orang lain.

Setelah beberapa tangkapan dengan berbagai gaya, kini tinggal menuruti permintaan Azkair yang ingin sekali berfoto dengan Alesha. Dari berpegangan tangan hingga merangkul pundak Alesha, sudah Azkair lakukan.

Dua keluarga dari masing-masing anak itu hanya memaklumi, karena ini memang momen terakhir untuk mereka bertemu. Azkair dan keluarganya akan meninggalkan kota Bandung, kota kelahirannya. Maka dari itu mereka membuat momen serta foto kenang-kenangan dengan keluarga Alesha, karena Alesha sudah sangat dekat dengan keluarga Azkair.

Ayah dan Ibu Alesha adalah pebisnis, setiap hari berangkat pagi lalu pulang malam yang membuat Alesha merasa kesepian karena tidak ada teman mengobrol. Hanya ada Mba Lala sebagai ART yang menjaganya. Berbeda dengan Alena yang hanya Ibu rumah tangga.

Suatu ketika, saat Alesha melamun di teras depan tiba-tiba Azkair datang melambaikan tangannya dan mengajak bermain bola basket di rumahnya.

Karena terlalu sering main di rumah Azkair, Alesha sudah dianggap anak sendiri oleh Alena. Dan Irina juga sempat berterimakasih karena dengan adanya Azkair anaknya tidak kesepian lagi. Dari situlah dua keluarga itu menjadi dekat.

Dan hari ini adalah waktu dimana keluarga Azkair harus pindah ke Jakarta karena Arbani akan dipindah tugaskan ke kota tersebut.

Dirasa sudah puas berfoto berdua dengan Alesha, Azkair kemudian berpamitan untuk mengajak Alesha ke halaman belakang rumahnya. fyi, mereka foto di halaman depan rumah Azkair sambil menunggu mobil yang mereka sewa datang untuk mengangkut barang pindahan mereka.

Azkair menarik Alesha ke Gazebo kayu yang biasa mereka gunakan untuk tempat istirahat setelah cape bermain, dan juga tempat dimana keduanya tertawa dan saling berbagi cerita.

"Kayaknya baru kemarin deh kamu nangis ke aku karena gak punya temen" Kata Azkair setelah mereka duduk saling berhadapan.

"Bukannya kamu yang dateng ke aku karena gak ada yang mau di ajak main basket?" Tanya Alesha sedikit mengejek Azkair.

"Nggak lah, aku kasian aja waktu liat kamu bengong sendirian, kebetulan aku juga gak ada temen main hehe." Jawab Azkair disertai cengengesan menyebalkannya itu.

"Kayaknya kalau kamu pergi, aku bakal lebih sering bengong sendiri" Ucap Alesha dengan raut wajah sedih. Setelah Tuhan mengirimkan Azkair untuk membuat hidupnya lebih berwarna, kenapa sekarang takdir harus memisahkan mereka berdua.

"Tenang aja Echa. Perpisahan gak selalu menyedihkan, yang menyedihkan adalah ketika habis itu saling lupa" Jawab Azkair mencoba menenangkan Alesha dan dirinya sendiri. Membayangkan mereka berdua tidak akan bertemu dan bermain, bukan sesuatu yang mudah untuk dilalui. Apalagi dengan meninggalkan kota kelahirannya dan memulai hidup baru di tempat asing.

"Emang kamu gak bakal lupain aku?"

"Enggak dong, kan aku sayang kamu. Aku juga yakin suatu saat nanti akan ada waktu dimana kita akan bertemu lagi" Perkataan Azkair sontak membuat Alesha sedikit tertegun, apakah hal wajar jika bocah seusianya memiliki perasaan saling cinta? Karena tidak bisa dipungkiri, Alesha juga menyayangi Azkair.

"Kamu juga sayang aku kan?" Lanjut Azkair sambil menatap Alesha dalam. Alesha yang ditatap seperti itu semakin tidak bisa mengontrol detak jantungnya yang kian cepat.

Kemudian Alesha mengangguk menjawab pertanyaan Azkair.

"Sebelum aku pergi, kamu mau gak jadi pacar aku?" Tanya Azkair lagi, kali ini Azkair lebih serius dengan menggenggam tangan Alesha yang berada di atas meja.

"Pacar? tapi kita masih 8 tahun Azka. Terus kalau kita jauhan mana bisa pacaran kan pacaran harus kemana mana berdua." Alesha kaget bukan main dengan tawaran Azkair. Di usianya saat ini, Ia tidak pernah memikirkan hal seperti itu. Lagipula setau Alesha kalau pacaran itu hanya untuk orang dewasa.

"Bisa dong, yang peting kita ngeyakinin hati kita buat ga suka sama orang lain. Karena kamu punya aku dan aku punya kamu" Jawab Azkair mencoba meyakinkan Alesha. Sedikit omong kosong untuk anak seumuran mereka.

Untuk kedua kalinya, Alesha hanya bisa mengangguk dengan perasaan bingung, sedih, dan bahagia lantaran orang yang di sayanginya juga menyayanginya. Tapi, di waktu yang bahagia itu juga Ia harus berpisah dengan lelaki yang saat ini sudah menjadi kekasihnya.

Azkair tersenyum lebar setelah mengetahui jawaban dari Alesha, cintanya tidak ditolak. Dengan perasaan bahagia, Azkair menarik lengan Alesha membawanya kembali kepada kedua orang tua mereka.

Alesha ikut tersenyum melihat Azkair yang tersenyum lebar dengan langkah bahagia. Pandangannya jatuh pada tangan yang saling menggenggam dan punggung mungil Azkair, lalu Alesha meyakinkan hatinya untuk terus mencintai laki-laki didepannya dan menutup hatinya untuk siapapun.

__________________________

Gazebo(buat yang gatau gazebo ygy)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gazebo
(buat yang gatau gazebo ygy)

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 25, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

BAYANGANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang