Halo, Cinta Pertama.
Ini adalah part 2 dari ceritaku, setelah semua usaha yang aku lalui di hari ulang tahun kamu yang aku publish sebelum part ini. Cerita ini aku tulis 2 bulan 2 minggu setelah hari itu, aku bisa menulis part ini karena semua sudah selesai.
Aku tau kamu tidak akan pernah menemukan tulisan ini, karena aku tau kamu tidak sepeduli itu dengan aku. Iya, ini aku. Perempuan yang tidak ada bosannya menyebut nama kamu di cerita hidup dan doanya. Perempuan yang sering dituduh tolol oleh teman-teman dan adik-adiknya hanya karena dia sangat menyayangi kamu lebih dari yang dia tau.
Sudah tidak terhitung berapa judul yang aku buat hanya untuk menulis cerita tentang kamu. Mulai dari pertemuan kita, perpisahan yang kamu buat, aku yang masih berusaha melawan doaku sendiri, kita kembali bertemu, hingga hari ini aku kembali hancur lagi.
Aku tau perkenalan kita memang bukan di tempat yang dianggap normal oleh orang awam, bahkan harusnya aku tidak kesana. Entah lah, kenapa Tuhan menulis bagian ini di hidupku. Kesan pertamaku ke kamu juga tidak terlalu bagus, tapi aku suka dengan kegigihan kamu. Aku pikir saat itu langkahku sudah benar, aku tidak pandai memprediksi masa depan bahkan untuk sebuah kemungkinan pun aku sering salah.
Dan benar saja, walaupun semua berjalan lancar di awal tapi siapa yang akan tau dimana ujung pelangi akan jatuh? Tidak selalu di danau atau kotak penuh berlian seperti dongeng yang aku baca, bisa jadi di tanah biasa atau malah di tempat yang tidak pernah terbayangkan. Aku tidak membayangkan kalau kamu meminta untuk selesai, dengan taburan kismis yang membuat aku masih berharap masih ada rasa manis.
Kamu tau saat kita masih baik-baik saja padahal sudah kamu akhiri? Aku terpukul dan bahagia karena kamu masih disini. Aku masih ada di dekat kamu. Kita masih berkomunikasi dengan baik. Entah sejak kapan aku merobohkan tembok tinggi dan menjatuhkan perasaan itu ke kamu. Aku hanya ingin ada di dekat kamu dan tau bagaimana kabar kamu. Dan ternyata itu hal yang berlebihan untuk sebuah pertemanan dari 2 orang yang pernah saling menyukai. Ah bukan pernah, aku masih menyukai kamu sih. Entah bagaimana dengan kamu saat itu.
Lalu.. bagaimana jika bahkan kabar kamu pun tidak bisa aku jangkau? Bagaimana jika tiba-tiba kamu menghilang dan tidak lagi ingin bertukar kabar dengan aku? Hancur, mas. Ketika kamu tidak peduli dengan aku menggunakan cara yang sangat jahat. Sendirian aku berusaha melupakan kamu selama nyaris satu tahun. Kamu tau bagaimana lelahnya aku menangis dan meminta kepada Tuhan untuk menguatkan aku, memberi rasa ikhlas bahkan aku sudah sangat menyerah ketika tidak ada lagi yang bisa aku minta. Aku hanya akan pasrah atas apa yang diberikan Tuhan untuk hatiku kala itu. Entah dibiarkan tetap mencintai kamu, bisa merelakan jalan yang bercabang, atau yang lain, aku sudah tidak mampu meminta ataupun memilih lagi.
Di fase ini, dimana setiap ibadah aku masih menangisi kamu, tanpa aku tau, ternyata kamu sudah bahagia dengan orang lain. Aku pernah bermimpi di bulan yang sama kalau kamu sudah memiliki orang baru, aku bahkan masih menulis rinci detail mimpi hingga nama orang itu. Aku kira ini hanya bunga tidur. Apa aku bilang, aku tidak pandai dalam hal perkiraan.
Masih di bulan yang sama, aku kembali bermimpi kamu menghubungi aku lagi. Kita berkirim pesan, bahkan kamu bilang ingin kembali seperti dulu. Aku tidak tau dengan "dulu" yang kamu maksud adalah kondisi seperti apa. Sudah 6 bulan sejak aku tersiksa atas kepergian kamu. Lagi-lagi aku mengira ini hanya bunga tidur.
Suatu ketika, hal yang paling aku sesali dan menjadi pembuka pikiran ku. Sedekat apapun kita, jika Tuhan belum mengizinkan untuk bertemu maka tidak akan terjadi. Sore itu, saat kamu memberi kabar sedang berhenti di stasiun kotaku. Ingat tidak? Aku menangis sejadi-jadinya karena aku terlambat membuka pesan kamu, harusnya aku bisa berlari kesana untuk sekedar melambaikan tangan dan melepas rindu meski akan terhalang kaca dan dan pagar pembatas. Iya, serindu itu aku kepada kamu. Tanpa peduli pada saat itu kamu bahkan tidak menjadikan aku salah satu daftar dalam pesan kamu. Tolol ya aku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Me and First Love
Short StoryCerita tentang aku, mencintai orang yang salah. Ini cerita yang aku alami sebagai seseorang yang sangat baru dan terlambat mengenal Cinta yang ternyata tidak sesederhana itu. Dan untuk seorang pemula, aku kira cerita ini terlalu ekstrim dan tidak ad...