Setelah acara makan bareng di Drakeresto itu selesai, Aldi mengajak Aurel ke suatu tempat. Tempat dimana ia kangen dengan bayi kembar milik tante ayangnya.
"Kamu mau kan ke lumah tante aku?" Tanya Aldi di dalam mobil bersama Aurel.
Aurel menoleh,"Iyah."
Aldi tersenyum, lalu mengacak rambut Aurel pelan," nulut banget siii," ucapnya gemas.
Aurel yang diperlakukan seperti itu pun risih,"ihhh Aldi jangan gitu! Nanti rambut aku jadi berantakan!"
Aldi terkekeh,"hehe iya iya maap ya cantikku," ucap Aldi mencubit kecil pipi Aurel.
Aurel yang sedang membenarkan rambutnya pun tak fokus dengan ucapan Aldi.
25 menit sudah mereka menghabiskan waktu di dalam perjalanan. Sepanjang perjalanan itu Drake hanya mendengar celotehan Aldi yang memunculkan kata-kata seperti layaknya orang dewasa memiliki kekasih.
Yah, ia mewajarkan hal itu. Karena memang didikan Aldi bukan untuk anak kecil melainkan dididik supaya bertindak dewasa walaupun usia jauh berbeda.
"Sudah sampai tuan," ucap Drake melepaskan sabuk pengaman.
Aldi mengangguk,"Ayuk tulun,"
"Ayuk,"
Mereka pun menuruni mobil itu. Di parkiran, Aurel sangat takjub dengan pemandangan halaman rumah ini. Banyak pohon kecil yang menghiasi rumah megah ini.
"Wahhh bagus banget rumahnya, aku suka,"
"Iya dong, kan lumah tante ayang aku,"Aldi bangga.
Lalu menggandeng tangan Aurel. Supaya tak ketinggalan. Kemudian Drake pun memencet bel rumah.
Aldi melihat Aurel yang sangat senang melihat rumah tantenya ini."kamu suka yah sama pohon kecil?"
Aurel mengangguk," Iyah apalagi kalo pohon hias. Bentuknya sangat indah,"ucapnya menatap pohon hias.
"Mau aku beliin?"
Aurel menggeleng," ngga ah, papah aku ngga suka kalo rumahnya ada pohon kayak gitu. Katanya ngotorin rumah aja, padahal aku suka," ucapnya cemberut.
Aldi mengangguk tak tahu harus menjawab apa.
Ceklek
Lama mereka berbincang akhirnya pemilik rumah pun membuka pintu untuknya.
"Om Lafka, mana tante ayang?" Ucap Aldi langsung menanyakan kabar Ana.
"Ngapain lu nyariin bini gue?!"
"Kan aku kesini baik loh om. Bawain oleh-oleh buat dede kembal nya juga," ucap Aldi sambil melihat oleh-oleh yang di tangan Drake.
"Iya om, Aldi ini niatnya baik kok kesini," ujar Aurel.
"Ini siapa?" Tanya Rafka.
"Ini pacal aku om. Om gausah deket-deket sama pacal aku loh!" Peringat Aldi sambil memegang tangan Aurel.
"Bener?" Tanya Rafka pada Aurel. Shock
Aurel mengangguk," Iyah. Kata Aldi pacar itu temen melebihi dari temen. Jadi aku nurut aja om,"
Rafka tertawa,"bwahaha ternyata masih polos,"
"Om! Jangan ngatain pacal aku!"
"Heh bocil, dia nerima lo itu karena iyain aja perkataan lo. Bukan karena cinta," Rafka memberi tahu Aldi.
"Engga, om Lafka salah besal. Aulel suka kok sama aku tadi juga mau diajak kencan, wlee"
"Ada apa sih ribut-ribut yang?" Tanya Ana menghampiri Rafka.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE LITTLE DEVIL
Teen Fiction🚫Tidak diperkenankan untuk anak usia dibawah umur🚫 🔴Jauhkan logika anda dari cerita ini🔴 Seorang anak lelaki berusia 8 tahun, hidup bersama keluarga lengkapnya. Anak satu-satunya dari keluarga kaya itu memiliki pemikiran tidak seperti teman-tema...