[ Seragam sekolah Aldi]Di sebuah tempat, serba cat putih. Tepatnya di dalam ruangan VVIP yang luas. Di tempat tidur itu sudah ada seorang anak lelaki yang terbaring sejak kemarin.
Aldi. Dia masih memejamkan matanya, belum ada tanda-tanda bahwa ia akan sadar dari pingsannya.
Dibalik tidurnya Aldi, ada seseorang yang setia menemaninya. Dia adalah Drake, seorang lelaki yang sangat kaku.
Drake menatap Aldi intens. Berpikir sampai kapan anak itu akan memejamkan matanya. Lalu Drake beranjak dari sofa dan mendekati Aldi.
"Tuan, bangunlah. Saya sangat kesepian disini," ujar Drake mengelus kepala Aldi. Seperti adiknya sendiri.
"Kau sudah kuanggap sebagai adikku sendiri. Dimana suara lengkinganmu itu yang selalu membuatku jengkel?" Drake menatap Aldi yang masih memejamkan matanya.
Melihat luka lebam di wajahnya,"kenapa kau diam saja saat dipukul?"
Drake memegang pinggiran dalam tempat tidur itu sebagai tumpuan untuk pegangannya. Karena dikiranya perkataannya sia-sia, juga tak akan didengar oleh Aldi jadi ia ingin duduk kembali. Menunggu anak kecil ini siuman.
"Kalena di sekolah,"
Ha? Siapa yang menjawab?. Drake terkejut kala suara itu. Ia berbalik badan dan ternyata...Aldi yang baru siuman. Perlahan mengangkat kelopak matanya.
Suara lemah itu membuatnya sangat prihatin apalagi dengan keadaannya. Aldi ingin bangun namun ditahan oleh Drake.
"Jangan bangun dulu tuan, tulang dada anda belum kuat untuk menopangnya. Jika dipaksa akan ada kerusakan dan menimbulkan keretakan di tulang dada anda," jelas Drake.
"Akh..pantas saja dadaku sangat sakit," Aldi memegang dadanya.
Sejenak Aldi merilekskan dan membenarkan posisi tubuhnya.
"Aku dimana om Dlake?" Tanya Aldi melihat sekitar.
"Di rumah sakit. Kemaren anda ditemukan dengan keadaan mengenaskan," ucap Drake sambil membenarkan selimut Aldi.
"Gulu?"
"Bukan, sebelum guru yang melihat ada seorang anak perempuan yang sedang menuju gudang lalu melihat tuan. Kemudian melaporkan kepada guru," jelas Drake sambil menampilkan layar di tabletnya.
Aldi terheran. Siapa perempuan itu yang sudah menemukan pertama kalinya. Ia ingin mengucapkan terima kasih.
Drake menunjukkan layar tablet ke arah Aldi. "Seperti yang tuan lihat, kejadian ini sudah diberitakan di televisi dan sudah tersebar luas."
"Bagaimana bisa?!" Aldi kesal. Pasalnya ia tak suka dengan berita tv apalagi jika akan ada wartawan yang mewawancarai. Ia tak menyukai public.
"Itu ayah dari tuan sendiri. Supaya anak itu dipenjara dan orang tuanya menyesal karena sudah membully tuan," jelas Drake.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE LITTLE DEVIL
Ficção Adolescente🚫Tidak diperkenankan untuk anak usia dibawah umur🚫 🔴Jauhkan logika anda dari cerita ini🔴 Seorang anak lelaki berusia 8 tahun, hidup bersama keluarga lengkapnya. Anak satu-satunya dari keluarga kaya itu memiliki pemikiran tidak seperti teman-tema...