3 hari setelah Aldi dirawat di rumah sakit, akhirnya ia bisa berjalan bebas. Namun kesehatannya belum pulih secara menyeluruh.
Ia sekarang sudah berada di kelas. Namun sejak tadi ia tak minat Geno dan teman-temannya. Mungkin mereka sudah tidak berani mengganggunya karena berita di televisi itu.
"Hai Aldi," ucap wanita menepuk bahunya.
Aldi menoleh kepada wanita itu.
"Kenapa?"
"Sudah sembuh?" Tanyanya.
"Kau tahu aku sakit?" Tanya Aldi.
"Iyalah. Kan muncul di berita. Trus surat dari rumah sakit juga ada di meja guru tuh dari kemarin. Aku juga yang absen di kelas ini, kan aku sekretaris kelas ini," ucap anak perempuan itu.
"Oh ya. Aku lupa,"
"Kau ini, masa sama teman sekelas sendiri lupa," ucap anak itu sambil menepuk jidatnya.
Aldi yang melihat anak itu yang sedang tertawa pun ia ikut tersenyum.
"Telimakasih kemalen udah jenguk aku," ucap Aldi sambil mengulurkan tangannya.
Wanita itu menerima uluran tangan Aldi," sama-sama. Kita kan sesama teman jadi harus saling membantu,"
Aldi tersenyum lalu kembali fokus ke makanannya karena memang sudah jam istirahat.
Melihat bekal Aldi, anak itu rasanya seperti tak enak ketika melihat selera makan Aldi.
"Kenapa? Kamu mau?" Tawar Aldi.
Anak itu menggeleng," aku udah bawa. Sebenarnya mau nawarin kamu tapi takut kamu ngga suka,"
Aldi melihat bekal anak itu," ahhh kenapa tidak suka. Semua makanan aku suka," ujarnya sambil mencomot sandwich milik anak itu.
Anak itu memelotot," hei kamu belum ada ijin mengambil makananku. Gasopan tau Al,"ujarnya cemberut.
"Twau," ucap Aldi sambil memakan sandwich anak itu namun karena mulutnya penuh jadi bicaranya tidak begitu jelas.
"Haish, kalau lagi makan jangan sambil ngomong," ceramahnya.
"Kwan kamwu ywang ngajwak ngoblwol," ucap Aldi lagi menutupi mulutnya yang penuh dengan makanan.
"Ih Aldi udah dibilangin jangan ngomong sambil makan!" Teriak anak itu.
Pekikan itu membuat Aldi memejamkan matanya karena tak kuasa menahan suara lengkingan yang keras itu.
Aldi diam. Menyelesaikan kunyahannya.
Glek
Glek
Aldi menenggak minumannya.
"Udah abis nih liat," ucap Aldi sambil menunjukkan di dalam mulutnya ke anak itu.
"Sip. Nah kalo gitu baru bener," Ucap Aurel sambil tepuk tangan.
Aldi tertawa,"kenapa kamu seneng banget,"
"Aku seneng banget kalo liat orang makan sampe abis. Apalagi kalo bayi yang makannya sampai abis bersih banget," ucap Aurel sambil membayangkan adiknya.
"Kamu punya adik bayi?"
Aurel mengangguk," iya. Dia masih umur 8 bulan,"
"Kalau kamu mau nambah bayi lagi mau?" Tanya Aldi mengajak.
"Em...mau kalau itu pemberian Tuhan. Aku ngga bisa menolaknya," ucap Aurel lalu memakan Sandwich nya.
"Kalau itu aku gimana?" Ucap Aldi sambil memasang wajah girangnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE LITTLE DEVIL
Fiksi Remaja🚫Tidak diperkenankan untuk anak usia dibawah umur🚫 🔴Jauhkan logika anda dari cerita ini🔴 Seorang anak lelaki berusia 8 tahun, hidup bersama keluarga lengkapnya. Anak satu-satunya dari keluarga kaya itu memiliki pemikiran tidak seperti teman-tema...