Bab 10 : Perhatian

52 6 0
                                    

HAPPY READING~~~

"bisa keluar sebentar? saya ingin menemani dia" ucap Galang.

"tidak bisa, ada yg berpesan pada saya jangan biarkan dia ini sendirian dengan siapapun kecuali yg orang tadi perbolehkan"

"ck, saya gaakan macem-macem, saya hanya ingin tau kondisinya"

"dia sudah membaik, sudah tidak kenapa-kenapa, kamu tenang saja, saya akan merawatnya karena ini sudah tugas saya"

"SAYA BILANG SAYA MAU TEMANIN DIA! KELUAR SEKARANG!"

Tiba-tiba Cika terbangun dengan posisi duduk. "Ga-Galang? ngapain kamu disini" ucap Cika gugup karena ketakutan.

"gue cuman mau nemenin Lo, boleh kan?"

"apa? mmm... gausah, udah ada perawat jg kok disini, lo gaperlu repot-repot" ucap Cika terbata-bata.

"ck... lo takut sama gue?"

"eng-engga, siapa jg yg takut, gue cuma..."

"cuma apa?"

Cika terdiam. Tiba-tiba ada yg memanggil perawat.

"perawat Lin, kepala sekolah memanggil anda" ucap orang tersebut.

"ah iya... baik, terimakasih infonya... saya segera kesana" jawab perawat.

"Cika, bisa saya tinggal sebentar? saya ada urusan"

"hmm iya" jawab Cika sambil mengangguk kecil.

"gapapa kan? sebentar lagi temen kamu dateng kok paling, yaudah saya tinggal dulu ya"

"dan kamu! jangan macem-macem! awas, disini ada cctv tersembunyi!" ancam perawat Lin sembari menunjuk Galang.

"emang kenapa kalau ada cctv? gue jg ga ngapa-ngapain" ketus Galang.

"O aja" jawab perawat Lin lalu pergi meninggalkan Cika dan Galang berdua.

Galang menatap Cika, "apa? ngapain lo liat-liat gue begitu?"

"cantik" ucap Galang pelan.

"apa?! ga salah denger gue? cantik lo bilang?"

"hmm..." Galang mengangguk.

Cika melotot karena kaget. "lukisannya cantik" sambungnya. Ekspresi Cika langsung berubah yg tadinya melotot sekarang jadi melas dan kesal

"kenapa ekspresi lo begitu? lo ngarep gue bilang lo cantik?" Galang terkekeh.

"dih, apaansi Lo! gajelas" Cika memutarkan bola matanya dan memalingkan wajahnya ke samping.

"lah kok jadi ngambek sih"

"siapa yg ngambek?! gue tuh kesel ya sama lo! bukan ngambek!"

Galang terkekeh, "kesel gegara gue bilang lukisannya yg cantik bukannya lo?"

"dih! gue tuh kesel sama lo karena lo gangguin gue mulu! lagian gue kasihan sama lo, kayanya lo perlu konsultasi ke dokter mata deh..."

"lah emang mata gue kenapa?"

"mata lo itu bermasalah! masa gue cantik begini yg dipuji lukisan" Cika langsung menutup mulutnya dengan tangan karena keceplosan.

Galang menaikkan alisnya karena ucapan yg keluar dari mulut Cika barusan.

"duh... keceplosan lagi" batin Cika

Galang tersenyum, "jadi, bener kan apa kata gue"

"dih ngga ya! gue tadi cuman becanda!"

"serius jg gapapa" Galang terkekeh.

"isshh..." Cika memukul lengan Galang.

"aw... tenaga lo kuat jg ya walau lg sakit"

"lebayy... orang gue mukulnya pelan"

Galang tertawa kecil, tiba-tiba Mahen datang dengan membawa kantong plastik berisi makanan.

"Cika... ngapain lo disini hah!" tanya Mahen kepada Galang.

"oh... gue cuman mau liat kondisi Cika kok, santai..."

"santai santuy santai santuy, gausah pura-pura baik Lo! pergi dari sini!" bentak Mahen.

"nuduh sembarang aja Lo! niat gue baik ya, jangan asal tuduh!"

"eh udah-udah gausah pada berantem kenapa sih, kaya anak kecil aja" sahut Cika.

"tau nih, ngajak ribut aja bisanya, gabisa apa berfikir positif sama orang" ucap Galang.

"dih... bukannya lo yg suka ngajak ribut? udah sono, pergi Lo" ucap Mahen.

"Y" jawab Galang lalu pergi meninggalkan Cika dan Mahen berdua.

"Cik... ini gue bawa makanan, dimakan ya" ucap Mahen menyodorkan plastik berisi makanan yang ia bawa.

"oh... iya makasih" Cika mengambil plastik tersebut.
"kamu ga makan?" sambungnya.

"gausah, lo aja"

Cika melihat-lihat isi kantong tersebut, "ini banyak loh, gue ga bakal abisin makanan segini sendiri"

"jadi?" tanya Mahen.

"lo pikir aja sendiri" ketus Cika lalu memalingkan wajahnya ke samping.

Mahen terkekeh, "jangan ngambek dong, gue cuman becanda kali" ucap Mahen.

"jingin ngimbik ding, giwi cimin bicindi kili" ejek Cika.

Mahen tertawa kecil, "lucu banget sih lo, jadi pengen pacarin" ucap Mahen.

Cika langsung menoleh dan menatap tajam Mahen. Cika mendongakkan kepalanya, "apa tadi lo bilang?"

"ampun... galak amat tuan putri"

Cika kembali memutar bola matanya dan memalingkan wajahnya ke samping.

"gue cuman becanda kali" sambung Mahen.

Cika membalikkan wajahnya kedepan
"ga lucu becanda lo tau ga!" ujar Cika.

"udah-udah... jangan marah-marah dong, iya ini gue ikut makan"
"hmm" Mahen tersenyum.

Cika senyum sekilas, senyum terpaksa.

"kalau ga ikhlas gausah senyum, maksa banget" ucap Mahen.

"suka-suka gue lah" jawab Cika

Mereka berdua pun makan bersama-sama.








Vote ya! jangan lupa yg belum follow segera follow, oke!

kalau punya saran boleh komen aja, terimakasih!

see you next part!

True LoveWhere stories live. Discover now