GAME'S [PART 1]

1.7K 35 0
                                    

SASUBORU ...

【 'Boruto' mengundang Anda untuk berkendara bersamanya. Menerima? 】

.
.
.
.
.

Boruto terus menggambar hal-hal bodoh di papan tulis. Mungkin lebih jarang.

Teman-teman sekelasnya hampir bosan. Itu adalah tahun terakhir sekolah mereka dan tampaknya liburan musim dingin telah mendewasakan mereka. Pikiran untuk meninggalkan sekolah akhirnya muncul di benak mereka.

Boruto tidak yakin mengapa dia masih melakukannya.

Sasuke berhenti mengirimnya keluar. Dia hanya akan masuk, menghapusnya, dan mencoret-coret perhitungan matematis di atasnya.

Dan kemudian dia akan menyuruh Boruto untuk tetap tinggal setelah kelas selesai.

Boruto tetap di mejanya. Dia tidak mengangkat kakinya, juga tidak memiliki ekspresi sombong.

"Ada apa, Sasuke?"

Gurunya mengambil lap dan mulai membersihkan papan. "Tolong jangan menyebut saya dengan nama. Kami berada di sekolah."

"Lalu, sensei , apa yang kamu inginkan?"

Papan itu sekarang bersih dari tulisan hitam, biru dan hijau. Cahaya oranye terpantul dari papan ke ruang kelas yang kosong. Matahari mulai terbenam.

"Dari mana kamu belajar konsep vulgar seperti itu?"

Dia menyeringai, "oh, maksudmu karya seniku?"

"Aku tidak akan menyebutnya begitu. Tapi ya."

"Aku bukan anak kecil lagi. Tentu saja aku tahu hal-hal ini."

Sasuke memasukkan semua barangnya ke dalam tasnya dan berjalan mengelilingi kelas, mengumpulkan sampah dari lantai. Dia tidak bisa memikirkan tanggapan yang lebih baik daripada, "Begitu."

"Apakah kamu akan memberi tahu ayah?"

"Saya tidak melihat kebutuhan untuk itu."

Boruto melihat ke lantai di sekelilingnya dan menemukan beberapa bagian yang terlewatkan oleh Sasuke. Dia mengambilnya. "Dia terlalu sibuk, kan? Lagipula dia tidak akan peduli."

"Kupikir kau bilang kau bukan anak kecil lagi."

"Aku memang mengatakan itu."

"Maka kamu perlu memahami bahwa ayahmu sedang mencoba yang terbaik," Sasuke membersihkan tangannya di atas tempat sampah. "Semua untuk keluargamu. Dia peduli."

Boruto mengangkat bahu sambil membuang sampah itu. Dia ingat Sasuke mengatakan kepadanya bahwa dia hanya memiliki seorang kakak laki-laki. Tidak ada saudara perempuan, tidak ada orang tua, tidak ada sepupu atau bibi dan tidak ada keluarga.

Boruto membiarkan kesunyian berbicara untuknya.

"Kemasi barang-barangmu."

"Aku bisa pergi sekarang?"

"Apakah kamu mendapatkan bus?"

"Ya. Busku harus berangkat sekarang," kata anak laki-laki itu dengan bibir membentuk garis tipis.

"Aku akan mengantarmu pulang."

MY BABYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang