PELANGI *+:。.。

16 3 4
                                    

pelangi terlukis indah pagi itu, tetap setia melakar tujuh warna megahnya  yang sering menjadi paksi kebahagiaan kepada penglihatan manusia di muka bumi ini dituruti ukiran senyuman yang termanis lalu diiringi keindahan sinarnya yang telah menceriakan kuntuman-kuntuman bunga dengan hormat di ufuk langit seerti dengan kata ada saatnya dalam hidupmu ketika kamu menyadari saat-saat tersulitmu adalah saat-saat terbaikmu juga, maka kamu akan melihat pelangi hidupmu

______________________________________

momen langit memeluk
bumi disebut pelangi,
Sebelum melihat pelangi,
kamu harus melihat hujan,
Jika kamu ingin mencapai tujuanmu, kamu harus kuat menahan rasa sakit

______________________________________

"bunda, ayah, kalian tenang ya disana?" - wulan ratna

semakin bulan bertemu bulan maka sudah genap dua tahun pemergian ayah manakala bunda pula sudah genap 1 tahun 6 bulan tidur di alam seterusnya

aku duduk sendirian di sisi pusara bunda dan ku taburkan bunga-bungaan mawar karena bunda itu cinta banget sama bunga mawar

bunda pasti bahagia kalo aku nyiramin air bertaburkan bunga mawar dipusaranya, kan bakal wangi juga?

"bunda , ayah...makasih ya udah jadi matahari yang udah mencurahkan sinarnya pada wulan...makasih ya udah jadi senja yang kehadirannya selalu membuat ketenangan dan kepergiannya selalu membuat kerinduan, makasih ya udah jadi langit yang cerah tatkala dunia wulan serasa dilempar badai yang ganas , makasih juga ya udah jadi bulan buatku karna terkadang bulan jugalah teman yang baik bagi orang yang sendirian untuk diajak bicara dan...makasih ya udah jadi bintang yang udah memancarkan cahaya bagi diri wulan dari tersesat dalam kesepian sendiri....terima kasih ya buat segalanya, tunggu wulan di syurga ya bunda...ayah?" - wulan ratna

aku ingin mengatakan bahwa aku merindukanmu tapi itu tidak akan mengubah apa pun...jadi, aku hanya memendamnya dan berpura-pura tidak merindukanmu bunda, ayah

seteleh kepergian kalian maka semuanya menjadi sebuah kisah perjalanan yang tak terucap sakitnya dalam hidupku, tapi tak sepantasnya aku merebutmu lagi dari diriNya karna tidak ada cerita seorang badut bisa bersaing dengan Yang Maha Esa justeru aku hanya mampu meredai akan pemergian kalian dengan seikhlasnya

______________________________________

duhai semesta,

biarkan aku menuliskan puisi,
karena dalam puisi inilah
aku mengabadikan kebaikan mereka,
biarkan aku menuliskan puisi,
agar tercurah segala rasa
entah rindu mahupun kasih sayang,
teruntuk bunda jua ayah,
mengenangkan segalanya,
betapa bahagia bersamamu,
tumbuh dan besar dalam pelukan cinta,
sehingga hatiku
selalu dipenuhi dengan kasih sayang,
tak ingin lepas
dari dunia yang penuh dengan kehangatan,
setiap kasih sayangmu,
laksana elusan hangat,
yang membuat hatiku dipenuhi ketenangan,
terima kasih untuk segalanya,
doakan aku tetap tabah dan reda ya

- wulan ratna

______________________________________

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Mar 09, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

O M B A KWhere stories live. Discover now