BULAN ⍣ ೋ

17 4 0
                                    

mengapa kau masih merindukannya hingga sekarang? ini karena aku masih mencintainya hingga sekarang dan maka itu ku bisikkan pada rembulan, apakah kau juga merindukanku saat ini? lalu jawabnya tidaklah mungkin bagi matahari mengejar bulan dan malam pun tidak dapat mendahului siang kerana masing-masing beredar pada garis edarnya namun biarpun kita terpisah ruang dan waktu, bulan yang kita pandang tetap sama
______________________________________

malam adalah waktu yang telah menelan indahnya senja,
namun ia tak lupa menggantinya dengan sinar bulan yang tak kalah indah,
dan kukira kamu adalah mimpi yang dapat kukejar,
tapi nyatanya kamu adalah bulan yang hanya dapat kupandang

______________________________________

mataku terbangun dari kekelatan malam tadi dan jiwaku serasa diberi nafas yang baharu dan tiba-tiba aku sepertinya diturunkan ilham yang menyatakan bahawa kebahagiaan adalah menghirup udara segar di atas bukit

______________________________________

duhai semesta ,

sungguh merana diri ini,
ketika malam tiba,
ada yang hadir dalam mimpiku,
ia berwujud cahaya,
membuatku silau dan terbangun,
mengusik tidurku yang lelap itu,
ia bertanya padaku tentang apa yang kulakukan sekarang,
egois katanya,
diamku akan menjadi kegagalan secara perlahan,
ia juga menatapku dengan penuh pertanyaan,
seolah memandang tawanan yang lepas tak berarti,
aku sendiri terheran apa yang sebenarnya terjadi,
inginku diam namun sayang nestapa memintaku untuk bersuara,
dibalik kegelapan malam ia berkata,
akan ada bunga yang mekar jika kau kembali menyirami,
akan ada harapan yang tercapai jika kau memperjuangkannya lagi,
sungguh tak mengerti lagi,
tubuhku seketika terbangun ku akhiri mimpi itu,
dan kembali berproses untuk menghirup udara pagi,
ternyata yang aku alami tadi itu adalah kunci,
kunci yang diberi oleh semesta untuk mencari jalan menuju pintu abadi,
tapi kupohon tolong kuatkan jiwa batinku,
ku rayu ya

- wulan ratna


______________________________________

entah mengapa secara tiba-tiba diriku tekad ingin pergi ke bukit hanya semata-mata kerna ingin rasakan sendiri hirupan udara di atas bukit

"kita memang menghirup udara yang sama, tetapi tidak dengan perasaan yang sama"

tiba-tiba datang suara yang dikenali kedengaran nyaring dibalik jendela bilik wulan dan tanpa menunggu detik bertemu minit, wulan terus mendekati jendela dan iya tepat banget harapannya dimana ia berharap bahawa arjuna teja bakal muncul lagi dibalik jendelanya dan membawa dirinya jauh dari kekecamukan muka bumi ini

"eh? na ?" - wulan ratna

" selamat pagi lan ! kamu mau ga pergi ke bukit sana tuh? seberang pantai dana jelata? sama gue ?"

soal arjuna teja mengajak wulan ratna pergi ke bukit seberang pantai dana jelata yang berbataskan lebuhraya besar berisi kenderaan-kenderaan yang selalu lalu-lalang seolah olah dia bisa membaca isi hati wulan yang sedang penuh dengan kekecamukan itu

" hah lo serius na? mauuu naaaa !" - wulan ratna

"iya lan , ayoo !" - arjuna teja

O M B A KWhere stories live. Discover now