Bukan baru-baru ini. Tapi sudah kesekian kali Rosie bangun bersama wanita yang berbeda.
Terakhir, dia mendapatkan kecupan di bibir sebelum mata terbuka. Namun itu terlewatkan gitu aja karena Rosie cuman mau mencari kesenangan.
Yang kali ini berbeda. Dia memiliki cara tersendiri untuk menyenangi hati Park.
" Dari sini~~~...terus kesini~~"
Suaranya pelan, adem banget masuk ke telinga Rosie. Pria ini duduk di kasur, kedua tangan menopang di belakang saat wanita itu menyandarkan kepalanya, mengelus pada bagian leher dan turun ke dada.
Sentuhan ini bikin Rosie mendongak, mata terpejam, merasakan kasih sayang yang diterima.
Kejadian ini akan dia dapat di masa depan tanpa di rencanakan, tanpa di rasakan bahkan tanpa di inginkan.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
1 bulan yang lalu....
" Pagi Rosie." Sapa temen-temennya saat Rosie tersenyum hangat, membongkar loker mengeluarkan buku materi kuliah pagi.
" Silahkan perhatikan videonya lalu resume. Setelah video selesai, silahkan segera kumpulkan ke meja lalu kalian boleh keluar."
Sesingkat itu penjelasan dosen ini. Dia dosen asik. Banget malahan! Siapa yang nggak suka Jennie Kim?
Remang-remang pencahayaan di ruang kelas selama video terputar. Wanita ini berdiri di kursi belakang. Melihat mahasiswa nya fokus menonton dan mencatat.
Beda dengan cowok di sudut belakang sendiri. Sibuk menggambar.
" Silahkan kumpul." Suruh Jennie saat lampu hidup kembali dan anak-anak langsung segera berdiri, teratur kumpul kertas di meja depan lalu keluar kelas satu persatu.
Akhirnya Jennie menyusun kertasnya. Dia berdiri di depan meja sambil membereskan segera kekacauan di meja akibat lembaran yang tidak tersusun rapi.
Di belakang sana, ada Rosie yang mendekat. Dia meletakkan kertasnya lalu berbalik, keluar kelas saat Jennie menyentuh lembaran itu, melihat pria ini hanya mengumpulkan nama juga nomor tanda mahasiswa nya aja.
Kosong!! Kertas kosong!!
Jennie menganalisa lagi. Melihat-lihat nilai mahasiswa yang sudah masuk dengannya soal ujian online. Ternyata Rosie tidak mengirimkan ujiannya. Itu artinya, nilai nol.
Ntah kenapa anak ini selalu nggak punya semangat hidup untuk kuliah. Dia selalu sendiri, sulit bergaul dengan temannya. Tapi jika Rosie di sapa, dia akan tersenyum membalas.
" Hallo?"
" Hallo keluarga Park disini."
" Emm apa ini Ibunya Rosie?"
" Yaa saya Ibunya."
Jennie berbalik. Dia bicara panjang lebar soal Rosie pada orang tuanya bagaimana perlakuan anak di kampus. Karena Jennie bertanggung jawab atas pembimbing akademik Rosie.
KAMU SEDANG MEMBACA
Endless Love | Chaennie ✓
FanfictionRosie mahasiswa Jennie yang suram dengan kehidupan keluarga. Dia mencoba memperbaiki keadaan sampai akhirnya harus menderita mencintai mahasiswa nya sendiri.