2

829 161 9
                                    

Akhirnya Rosie datang di hari yang di katakan. Dia mengetok pintu apartemen Jennie. Dua kali ketok tanpa jeda, pintu terbuka langsung.

Jennie menggaruk kepalanya sambil menguap. Rosie kaget dalam diam melihat Jennie berpakaian minim depannya. Nampak sekali baru bangun tidur. Apa Rosie kecepatan?

" Masuklah." Suruhnya.

Rosie masuk. Dia nunduk aja karena malu dan kurang sopan ngeliat dosennya pake baju dalaman doang.

" Buka laptop, masuk link yang saya kirim. Login akun dulu dan tulis nama juga nomor mahasiswa. Nanti soalnya langsung keluar. Ada 45 soal pilgan dan 5 soal esai." Jelas Jennie cepat lada Rosie yang mengotak-atik laptopnya. Duduk di ruang tamu untuk ujian pertamanya.

" Saya tinggal dulu." Kata Jennie yang berlalu masuk ke kamar. Rosie ngeliatin tuh terus dia buang panjang nafasnya sambil mandang laptop lagi.

Jennie kolar-kilir di kamarnya. Pintu kamar mana kebuka setengah.

Rosie jadi ngeliat dong. Jennie yang membelakangi, lagi depan cermin. Mata dia nggak lepas mandang wanita itu yang sedang mengancing bajunya lalu sisiran.

Rosie mencoba natap kayar laptopnya. Meng-klik jawaban yang menurutnya benar. Lalu noleh lagi ngeliat ke kamar waktu Jennie melepas bajunya karena nggak cocok.

Tangan Rosie mengeras pada bagian mouse yang terpegang. Mandang dengan mulut yang sedikit terbuka saat Jennie memakai pakaian lain lagi lalu berdiri depan cermin.

Jennie belum sadar jika pintu kamarnya masih nampak dari luar. Dia baru sadar saat Rosie memalingkan wajah ke laptop lagi dan pandangan Jennie baru terpantul lewat cermin.

Jennie mengumpat diri sendiri. Diapun langsung minggir dari sana, menendang pintu kamarnya segera membuat Rosie melirik.

" Stupid Kim!" Gumam Jennie depan cermin.

•••

Akhirnya Rosie selesai. Dia berkemas memasukkan barang-barangnya ke dalam tas.

" Udah sarapan tadi?" Tanya Jennie. Rosie memberi gelengan.

" Duduk dulu. Saya masak." Kata Jennie yang berbalik

Rosie duduk di sofa. Dia ngeliatin Jennie yang sibuk di dapur. Rosie penurut sekali dengan Jennie. Mungkin karena dia ingin memperbaiki nilai. Dan mungkin aja dia terlalu mengabaikan pengertian PA nya selama ini makanya Rosie ingin meminta maaf dengan cara seperti ini.

" Makan yang banyak." Suruh Jennie saat Rosie menguyah. Dia mengambil banyak nasi namun dikit lauk.

Jennie memperhatikan aja dari samping sambil dia menguyah pelan.

" Kamu bisa kemari buat sarapan atau makan malam."

" Boleh?"

" Boleh. Saya masak banyak soalnya."

Karena ajakan Jennie, Rosie mengangguk. Dia benar-benar datang malamnya lagi ke apartemen Jennie. Juga wanita ini sengaja masak banyak meskipun Rosie nggak datang sekalipun.

Ceklek!!

Pintu rumah terbuka. Rosie membelakangi kedua tangannya saat Jennie menoleh ke meja makan, tersaji banyak makanan enak buatannya.

" Makan yang banyak." Suruhnya. Meletakkan nasi di piring Rosie. Dia menggeser mangkok lauknya ke arah Rosie agar dia bisa memilih sendiri.

" Ibu udah makan?"

" Sudah. Barusan."

Rosie nunduk lagi. Dia nggak banyak respon timbal balik buat Jennie. Hanya fokus makan aja.

Endless Love | Chaennie ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang