Keesokan pagi nya jennie bangun pagi sekali. Sengaja biar tidak bertatap muka dengan lisa. Setelah rapi jennie segera berangkat menuju hospital untuk bekerja. Dia berniat lembur hari ini.
Disaat memasuki hospital. Jennie berpapasan dengan jiyong. Dia berdoa dalam hati semoga jiyong tidak menyapanya.
Tapi sepertinya keberuntungan tidak berpihak padanya.
Dengan tidak sopan jiyong langsung menarik pergelangan tangan jennie dan membawa jennie keruangannya.
Semua suster yg ada dinurse station pun langsung memandang kearah mereka.
"Apa yg kau inginkan jiyong-sii" Tanya jennie setelah menghempaskan tangan jiyong dengan kasar.
"Apa yg ku inginkan" Tanya nya dengan nada cemooh. "Dirimu jennie. Mengapa kau selalu menghindar" Lanjutnya. Menatap jennie dengan tajam.
Jennie yg mendengar itu memutar matanya malas.
"Kita sudah selesai"
"Kita belum selesai jennie" Balas jiyong dengan geram. "Kau tidak bisa memutuskannya secara sepihak"
"Aku bahkan tidak merasa hubungan ini ada" Ucap jennie dengan hambar.
Jiyong yg mendengar itu. Langsung melunakkan raut wajahnya dan selajutnya menggenggam tangan jennie.
"Jennie. Please,,, beri aku kesempatan. Aku akan berubah" Ucap nya dengan memohon.
Jennie segera berdecak.
"Aku lelah jiyong. Biarkan aku sendiri" Setelah nya jennie segera meninggalkan ruangan jiyong.
Setelah memakai jas dokternya. Jennie segera mendatangi nurse station untuk meminta data pasien.
"Suster jihyo. Bisakah aku meminta data kesehatan mr.jang kemarin" Jihyo segera tersenyum. Dan menyerahkan data itu pada jennie.
"Dokter jane. Ku dengar kemarin dokter kwon meninggalkan pasiennya lagi" Jennie yg mendengar itu menghela napas.
"Untung saja ada dokter son yg sudah pulang dari maroko" Lanjut suster mina.
"Wendy sudah kembali?" Tanya jennie terkejut.
Setelahnya jennie mendengar ada yg memanggil nama nya.
"Jane"
"Hai wen. Mengapa kau kembali" Wendy yg mendengar pertanyaan jennie menatap jennie tidak percaya. Mina dan jihyo terkikik karena jennie mengerjai wendy.
"Yak, bodoh. Pertanyaan macam apa itu"
"Bercanda"
"Oh iya. Selamat atas pernikahan samchon" Ucap wendy sambil menyerahkan paper bag pada jennie.
"Untuk mereka" Lanjutnya.
"Untuk ku?" Pertanyaan jennie membuat wendy menyengir.
"Menyusul"
"Tck, menyebalkan"
Jam menunjukkan pukul 8 malam. Jennie perlahan berdiri dari duduk nya sambil meregangkan otot tubuhnya.
Tok tok tok.
"Masuk"
"Sunbae" Ucap seorang pria. Tersenyum cerah sambil menyembulkan kepalanya dari pintu geser ruangan jennie.
"Jimin. Ada apa?"
"Tolong aku sekali ini saja. Kalo tidak chaeng akan membunuhku" Mohon nya sambil menyatukan tangan nya.
"Kali ini apa lagi yg kau perbuat" Malas jennie sambil merapikan berkasnya.
"Aku menghilangkan cincin ku" Ucap nya sambil menggigit jarinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
STEPSISTER IN LOVE
FantasíaJennie tidak akan pernah menyangka kalo dia akan jatuh cinta pada adik tiri nya sendiri. Dan lisa pada akhirnya berhasil membuat kakak tiri nya jatuh dipelukan nya. Futa!