BAB VII - Delulu Perasaan

122 11 0
                                    

Anna terbangun pukul 5 pagi dengan perasaan tidak karuan, ia mencoba mengingat kejadian semalam setelah Bosnya sendiri menarik dirinya. Ia tanpa sadar mendorong Taylor, meminta maaf kemudian berlari meninggalkan Taylor yang mematung dikamarnya.

"Ahhhhhhh dasar bodoh" Ujar Anna menutup wajahnya dengan guling karna frustasi. Wajahnya memerah karna kembali memikirkan hal itu.

TRRRRRIIIIIIINNNNGGGGGGGGGGG .........

Lamunannya dibuyarkan oleh telfon dari Rona, ia memegang handphonenya sebentar kemudian menarik nafas dan menjawab telfon tersebut.

"Rona ya ~" Ujarnya manja

"Mwoyaa, ada apa denganmu ?" Tanya Rona yang terkejut dengan tingkah sahabatnya itu

"Bukankah harusnya aku yang bertanya, ada apa kau menelfonku sepagi ini ?" Tanya Anna lagi

"Ahh benar, aku berencana untuk mewawancarai bosmu. Apakah kau bisa membujuknya ?" Ucap Rona lagi

"Untuk apa newspatch mewawancarai dia lagi ? Setelah kasusku kemarin bukankah newspatch membuangku begitu saja ?" Jawab Anna menggerutu, mengingat bagaimana mantan Bosnya di Newspatch dengan mudah melepaskannya.

"YA YA YA !!!! Ini artikelku, kumohon bantu aku Anna yaa ..." Kali ini ucapan Rona berhasil membuat Anna sedikit luluh

"Siang, siang ini Taylor tidak memiliki schedule apapun. Tapi kau harus datang ke Jeonju karna kantor kami sedang melaksanakan Wisata disini" Jawab Anna

"Tenang, siang ini aku akan tiba disana secepatnya" Rona sangat bahagia karna berhasil mendapatkan koneksi untuk mewawancarai Taylor Lee.

Jam 6 pagi setelah Anna mematikan sambungan telfon, ia pun mandi dan bersiap untuk kegiatan kantornya. Kali ini para staff wanita akan membuat bibimbap untuk staff pria sebagai sarapan. Anna yang cukup sering membuat bibimbab untuk adiknya, memiliki kepercayaan diri soal kegiatan hari ini.

ANNA POV

Huhhh, bibimbab ? Apa tidak ada tantangan yang lebih sulit dari ini. Aku cukup memiliki kepercayaan untuk memenangkan kegiatan hari ini. Bahan yang telah kucuci, langsung ditata diatas meja.

Satu persatu bahan ku persiapkan, tanganku sudah cukup terlatih menggunakan pisau dapur seperti ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Satu persatu bahan ku persiapkan, tanganku sudah cukup terlatih menggunakan pisau dapur seperti ini.

Satu persatu bahan ku persiapkan, tanganku sudah cukup terlatih menggunakan pisau dapur seperti ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
STUCK ON MY BOSSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang