"Jadi sudah dipastikan bahwa suara itu benar-benar suara Mochi?""Ya, tim ku telah menyelidikinya begitu keras sampai bisa mengkonfirmasi bahwa klip Petch itu adalah suara nyanyian mochi." Kalimat konfirmasi dari sosok tinggi yang duduk di depannya juga menimbulkan frustasi di antara penonton.
"Apa, bagaimana dia benar-benar terkait dengan orang-orang Chirananthiwong,kan? Nasib manis apa yang menyertainya?" Sebuah suara memekik buru-buru bertanya pada orang yang lebih muda di sampingnya. Gadis itu menggelengkan kepalanya dengan rasa frustasi yang sama.
"Mae, aku belum pernah benar-benar mendengar hal ini. Meskipun aku tinggal di kamp yang berbeda, jika dia menjalin hubungan dengan Khun Dujtpetch, aku pasti mendengarnya," Rudee buru-buru memberitahu ibunya.
"Kalau seperti ini, celaka. Jika memiliki hubungan dengan Petch, apa yang akan kita lakukan?"
"Aku tidak tahu apa yang ayahmu pikirkan dengan memberikan sebagian besar warisan kepada anak itu. Dia hanya akan menghambur-hamburkan uang. Sedangkan kita, kita hampir mati hanya dengan sebagian kecil dari warisan itu. Atau apakah dia merasa bersalah atas seseorang yang meninggal sebelum dia meninggal?" kata bibi buyut Mochi, yang kesal.
Jika sebelum kematiannya, Khun Kim tidak menulis warisan yang itu, kesepuluh anaknya yang biasanya tidak akan pernah saling memandang dengan acuh tak acuh, tidak harus duduk bersama di ruang tamu Keluarga Danai Phiriya untuk menemukan cara untuk menangani masalah yang mereka hadapi bersama.
"Itu dia. Aku seharusnya sekarang di Belgia. Tapi aku harus datang ke sini."
"Kenapa dia tidak mati bersama orang tua itu? Dengan demikian, dia tidak akan berada disini untuk menimbulkan masalah untuk kita."
Suara-suara keras mulai terdengar karena banyak mulut ingin melampiaskan kegelapan dan kebencian di hati mereka sendiri.
"Ada apa dengan suara keras itu?" Bahkan satu orang yang sudah lama tidak berbicara angkat bicara. Seluruh ruangan menjadi hening karena tidak ada yang ingin Kakek atau Damrongtham Danai Phiriya kesal kepada mereka, meskipun mereka yang berbagi nama belakang yang sama.
"Apapun yang akan kau lakukan, pikirkan baik-baik. Siapa yang menyewa pembunuh untuk mengendarai van untuk mengejar dan menembak Kasidech dengan penuh gegabah sampai Petch , menyembunyikannya di kediaman Chirananthiwong seperti itu?" Paman yang paling tua bertanya kepada semua orang di ruangan itu dengan postur sederhana. Sosok tinggi kurus itu tidak bergerak dari tempatnya duduk. Nadanya tidak terlalu keras, tapi mata yang menyapu hampir sepuluh anggota ruangan itu sedingin mata ular.
Dan begitu adiknya Direk, yang merupakan bibi Mochi, menutup matanya, Dia tahu siapa pelakunya.
"Direk, jika kamu tidak pandai menggunakan otakmu, lebih baik diam saja!"
"Maaf, Phi, aku akan lebih berhati-hati." Meski disalahkan, tapi Direk tidak menanggapi dan cepat-cepat meminta maaf.
"Terus selidiki hubungan Dujpetch dan Kasidech. Aku harus tahu pasti apakah itu benar atau tidak." kata Damrongtham dengan nada tenang kepada tim detektif yang dia percayai. Kumpulan para penjaganya melirik saudaranya bosnya yang sejak dibukanya surat wasiat sudah sering bertemu.
"Tugas utama kalian adalah terus berusaha. Jangan lupa, siapapun yang bisa membuat Kasidech keluar dari status ahli waris keluarga terlebih dahulu, dia akan mendapatkan persentase paling tinggi." kata Damrongtham selaku penanggung jawab harta warisan jika penerima yang ditentukan meninggal dunia sebelum mengalihkan semuanya pada usia dua puluh dua tahun.
Penerima yang disebutkan dalam wasiat adalah Kasidech.
"Semua orang di ruangan ini, ingat... jangan buru-buru. Ada banyak cara seseorang bisa mati, jangan lupakan itu."
KAMU SEDANG MEMBACA
THE TIGER THAT CATCH BY A HUG
RomanceTerjemahan ini sudah mendapatkan ijin langsung dari penulis aslinya Butterfly8ffect.