19. Calon Menantu

1.2K 163 101
                                    

Halo medergeng

Mampir ke ig meliyana.j ya ada spoiler 🫣

Aku minta spam komen dongggg 🥹

Kita cengir-cengiran dulu sebelum sesegukkan😌

HAPPY READING

19. CALON MENANTU

Kinaya dari tadi tidak berhenti untuk tersenyum. Ia merasa bahagia sekali hari ini. Mungkin akan menjadi momen berharga untuknya. Apalagi ketika Ceilo mengetahui perasaannya dan tidak bereaksi penolakan. Ia merasa ada sebuah harapan.

Rasa yang mendominasinya saat ini membuat Kinaya tidak terlalu memikirkan apa pun aat ia melakukan sesuatu. Seperti baru saja ia selesai mandi setelah Rangga pulang tadi. Ia tidak melakukan pengulangan apa pun saat mandi tadi, seperti membuka keran, meletakkan kembali sabun, dan lainnya. Semua ia lakukan dengan normal.

Kinaya kini sedang mengerimgkan rambut dengan hair dryer. Ia cuma menekan tombol on sekali saja, begitu juga ketika menutupnya kembali. Ia rasa bisa mengontrol diri dengan lebih baik.

Kinaya merasa sudah cukup siap untuk mengungkapkan yang harus ia beritahu kepada Mama dan Papanya. Namun, kini Papanya masih di luar kota, mungkin ia akan menunggu Papanya pulang terlebih dahulu.

Kinaya mulai merasa yakin bahwa dirinya akan kembali hidup normal seperti dulu.

***

Mia masuk ke kamar Akan yang pintunya sedikit terbuka. Sejak kemarin Akan tidak mau keluar dari kamar. Tentu ia tau apa yang membuat Akan begitu. Akan tampaknya masih marah pada Mia yang sudah membuang foto lelaki yang Akan sebut sebagai Ayahnya.

"Akan, sayang," panggil Mia, melangkah masuk.

Akan berbaring membelakangi Mia. Ia merasakan sentuhan Mia di kepalanya. Refleks ia menoleh untuk merespon.

Mia menunjuk diri sendiri lalu menepuk pelan punggung tangan kanan ke telapak kiri dua kali, kemudian menunjukkan ketiga jari sambil menyatukan ujung ibu jari dan telunjuk dan menggerakkannya di samping wajah. "Mama minta maaf," ujar Mia,

Mia menunjuk dirinya, melambai, lalu mengatupkan kelima jari di depan dada, kemudian memperlihatkan ibu jari, telunjuk dan kelingking dengan posisi punggung tangan di depan kemudian membalikkan tangannya dengan ibu jari dan telunjuk. Setelah itu ia menggerakkan ibu jari dan telunjuk ke kanan dengan bagian punggung tangan di depan, dua kali, kemudian menunjuk Akan. "Mama nggak maksud seperti itu sama Akan."

Akan menatap dalam diam.

Rangga yang baru saja pulang, langsung ke kamar Akan. Mendapati Mia yang sedang berusaha membujuk si bungsu. Rangga mengode agar dirinya membantumembujuk Akan. Mia beranjak dari ranjang. Membiarkan posisi tadi ditempati Rangga.

Rangga menunjuk dirinya lalu melakukan gerakan seperti membawa sesuatu, lalu mengangkat kedua tangan kemudian melakukan gerakan seperti makan. Kemudian mendekatkan telunjuk ke bibirnya dan menarik jarinya ke depan dan menunjuk Akan. "Kak Rangga bawain jajanan, loh, untuk Akan."

Begitu mendengar jajanan, Akan langsung beranjak dari posisinya.

Rangga menepuk pelan pipinya dengan tiga jari disusul empat jarinya, lalu menepuk pelan punggung tangan kanan ke telapak kiri dua kali, kemudian ia menunjuk dirinya. Setelah itu, menggesekkan ibu jari dan telunjuk sambil mengarahkan ke depan dan mengangkat kedua tangan kemudian melakukan gerakan seperti makan. "Mama yang minta Kak Rangga beli jajanannya, loh."

Tarangga Untuk Kikanaya (republish)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang