6. Biarlah seperti ini

67 10 5
                                    


Sudah hampir seminggu, Fenly dirawat dirumah sakit. Dan kemarin lalu Fenly diperbolehkan pulang ke rumah, karna kondisinya sudah membaik.

" Awww.. " Lirih Fenly

" Maaf, Sakit ya? "

" Nggak "

" Masa sih, keliatannya kaya kesakitan gitu "

" Hmm dikit "

Shandy mengganti balutan perban di punggung Fenly dan tanpa sengaja ia sedikit menekan luka fenly, hingga pemuda itu meringis kesakitan.

" Udah selesai " Ucap shandy merapihkan kotak P3k

" Makasih " Fenly semakin tak tau harus berikap seperti apa pada Kakaknya ini. Bukankah Shandy sangat membenci dirinya.. Namun sekarang Sang kakak sangat perhatian dengan nya.

" Oh iya, Nih gue masak nasi goreng buat lo. Dimakan ya "

Fenly menggeleng
" Gue gak mau makan "

" Bandel ya lo! susah banget diajak makan "

" Terus apa perduli lo ke gue kak? "

Shandy mengambil sendok dan hendak menyuapi Fenly.

" Aaaaa.... "

" Fen gak laper kak! "

" Buka mulutnya, Pesawat mau mendarat "

Fenly merapatkan mulutnya dan menggeleng.

1...2...3...

Baiklah, Fenly mengalah. Ia membuka lebar-lebar mulutnya dan melahap makanan yang masuk.

" Nah gitu dong "

Saat makanan itu masuk ke mulut ,fenly merasakan ada yang aneh dengan makanan itu.

" Kenapa? ko diem. Gak enak ya?" tanya shandy

" Enak kok "

" Kalo gak enak gausah dimakan. Biar nanti gue pesen makanan lain "

" Ini enak Kak. Lagian Fen udah laper kalo nunggu makanan lagi, bisa sakit nih perut "

Shandy dengan gemas mengacak rambut fenly.
" Katanya gak laper, dasar bocahh "

Fenly terdiam tersenyum. Jadi gini ya rasanya bisa dekat dengan Saudara. Jika memang seperti ini , pasti Fenly akan lebih memilih sakit , agar Shandy selalu perhatian dengannya.

Shandy bergegas keluar dari kamar fenly, karna fajri memanggilnya berkali-kali.

" Kak! lo lama banget sih disitu. "

" Iya Maaf ji. Habis ganti perban fenly, gue juga nemenin dia makan "

" Ck. Keknya kak shan, udah mulai perhatian ya sama dia. Kakak gak lupa kan, kalau bukan karna dia, mamah pasti masih ada! " ucap fajri

Mendengar ucapan Fajri itu membuat Shandy terdiam. Ia ingat akan hal itu. Dirinya memang membenci Fenly, Namun semenjak Fenly masuk rumah sakit karna menyelamat dirinya. Shandy sedikit memberi perhatian pada pemuda itu. Karna yang ia butuhkan saat ini adalah Shandy. Dan Shandy berhutang nyawa pada Fenly.

" Gue laper ".

" Yaudah tuh cepet makan. Gue masakin lo nasi goreng"

Fajri menyuapkan nasi goreng ke dalam mulutnya

" Uwweekk... Hmmm asinnn banget sih kak " Fajri memuntahkan kembali makanannya.

" Masa sih ji? Tadi fenly bilang enak kok " ucap shany tak percaya

" Cobain ajah "

Shandy mencicipi nasi goreng buatannya dan benar apa yang di katan fajri, kalau nasi gorengnya keasinan. Tapi, kenapa Fenly malah mengatakan makanan itu enak? Bahkan Pemuda itupun memakannya sampai habis.

Langit Tak Selamanya Abu-AbuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang