THE GARVIN 002

54.9K 3.7K 71
                                    

Malam sudah berganti menjadi pagi, matahari sudah naik menggantikan bulan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Malam sudah berganti menjadi pagi, matahari sudah naik menggantikan bulan. Kini saatnya semua orang mengawali hari yang baru, dimana kesibukan terjadi di pagi pagi buta. Orang-orang mulai melakukan aktivitas mereka kembali.

Sama halnya dengan seorang perempuan cantik yang daritdi terus bergulat dengan alat masak, melangkah kesana kemari guna mengambil masakan dan menyiapkannya di meja makan. Tugas memasak sudah menjadi rutinitas setiap hari sebelum dirinya berangkat bekerja.

“Bayi nya kemana nak? Kok gak keliatan?” tanya ibu Gita saat kembali masuk kedalam rumah setelah menjemur pakaian di belakang.

Dapur rumahnya memang bersebrangan langsung dengan taman belakang, taman yang biasanya di gunakan untuk menjemur pakaian atau yang lain. Pintu belakang pun terhubung langsung dengan taman.

“Masih tidur Bu, tapi syukurlah dia gak rewel. Soalnya Gita enggak tau harus gimana kalo dia rewel,” ujarnya sambil menyiapkan sarapan pagi.

Ibu Gita mengangguk mengerti. “Berangkat kerja jam berapa? Hari ini ada lembutnya?” tanyanya lagi.

Gita menggeleng. “Hari ini bukan bagian sift Gita lembur, mungkin jam tujuh juga udah pulang. Gita berangkat sebentar lagi, nanti Gita titip bayi nya ya Bu,” ujarnya.

Ibu Gita menganggukkan kepalanya kembali, setelah menyiapkan sarapan di meja makan. Gita bergegas menuju lantai atas dimana bayi itu tidur. Memang semalam bayi tersebut di tidurkan di kamar Gita, karena di kamarnya masih ada keranjang khusus bayi bekas ponakannya dulu.

Cklek

Gita membuka pintu kamarnya, pemandangan pertama yang dirinya lihat adalah seonggok bayi mungil yang tertutupi selimut. Gita tersenyum manis, ternyata bayi itu begitu menggemaskan.

Lama memandangi si bayi, Gita sampai tidak sadar jika kelopak mata cantik tersebut sudah terbuka lebar, melihat Gita yang berada di depannya saat mata itu terbuka membuat senyuman si bayi mengembang menampilkan deretan gusi nya.

“Eh udah bangun, pinter banget ya kamu gak nangis. Biasanya bayi-bayi kalo bangun tidur suka nangis,” ujarnya sambil membawa si bayi kedalam gendongan.

Membawanya untuk turun ke lantai bawah, karena Gita tidak tau cara menyiapkan bubur bayi. Jadi sebelum ke atas tadi Gita sudah meminta tolong ibu nya untuk membuatkan si bayi bubur untuk sarapan.

“Eh adek manis sudah bangun hem,” Gita menyerahkan bayi tersebut kepada gendongan sang ibu. Sedangkan dirinya duduk di meja makan untuk sarapan.

“Nanti berangkat nya hati-hati yah, kalo ada apa-apa cepat kabarin ibu,” ujarnya pada sang anak.

Gita mengacungkan jempolnya, setelah menyelesaikan sarapan pagi. Gita bergegas mengambil tas kecil yang sudah ia siapkan, menyalimi sang ibu dan memberikan kecupan tipis pada pipi si bayi.

“Gita berangkat dulu ya, dah ibu dah bayi.” Gita melambaikan tangannya sambil berlari kecil menuju luar rumah.

••••

THE GARVIN New Version Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang