THE GARVIN 005

53.5K 3.5K 134
                                    

“Gimana? Lancar nyari nya?” ujar sang kakak sambil duduk di meja kursi meja belajar sang adik, sambil memperhatikan adiknya yang tengah bermain ponsel di kasur

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Gimana? Lancar nyari nya?” ujar sang kakak sambil duduk di meja kursi meja belajar sang adik, sambil memperhatikan adiknya yang tengah bermain ponsel di kasur.

Remaja itu menghela nafas lelah, meletakkan ponselnya di atas kasur. Membetulkan posisi duduknya agar berhadapan dengan kakak nya.

“Belum, harus kemana lagi aku cari ken.”

Sudah sepekan dia mencari cari jejak si bungsu bersama bodyguard pribadinya, namun sayangnya selama seminggu itu pun tidak ada tanda tanda kemunculan sang adik. Seakan akan hilang di telan bumi, bahkan saksi mata pun Azka tidak melihatnya.

“Terus kata Papah apa?” Reyan berjalan kearah kasur, menduduki samping kasur yang kosong.

Azka menoleh sekilas kearah samping. “Papah nyuruh udahan, biar Papah aja yang cari. Azka ngerasa bersalah banget sama Papah, pasti Papah kecewa Ken hilang.”

Reyan yang mendengar penuturan sang adik pun hanya tersenyum tipis, walaupun Azka itu anak nakal yang tidak bisa di atur. Tapi Azka memiliki sisi lembut, anak itu akan merasa bersalah jika berbuat sesuatu yang merugikan orang lain.

“Enggak mungkin sih, kamu kan tau. Papah sayang banget sama anak-anak nya, mungkin Papah suruh kamu berhenti cari keb biar kamu fokus sama sekolah, selama seminggu ini kan jam kamu terganggu buat cari ken.” ujar Reyan meyakinkan sang adik.

Azka mengangguk lesu, walaupun begitu tetap saja hatinya merasa tidak tenang. Apalagi adiknya sudah hilang selama satu Minggu, dan keluarganya belum juga mendapatkan kabar apapun mengenai asik bayi nya itu.

“Gak usah sedih, kakak yakin Ken bakal ketemu dalam waktu dekat. Mending sekarang makan malam, kamu belum makan kan dari tadi sore?” katanya sambil bangkit dari posisi duduknya.

Azka mengangguk, lebih baik untuk saat ini dia akan memikirkan perutnya dulu. Setelah itu dia akan meminta bantuan teman-temannya untuk mencari keberadaan sang adik, dan meminta informasi soal adiknya. Siapa tau diantara mereka pernah melihat orang yang membawa adik nya.

****

“Bagaimana Reza? Apa ada kabar dari bawahan kamu soal Ken?” tanya Garvin pada sekertaris nya.

Pria yang di panggil Reza itu menggelengkan kepalanya sebagai jawaban. Sudah satu Minggu semenjak kehilangan tuan kecil nya, bawahan Reza belum sama sekali memberikan informasi apapun, bahkan titik terang pun belum sama sekali asa informasi.

Garvin yang mendapatkan jawaban itu pun menghela nafas lelah, harus kemana lagi dia mencari anak bungsunya itu? Sudah satu Minggu anaknya menghilang, dan sudah satu Minggu pula Garvin menyembunyikan kehilangan sang anak pada kedua orang tuanya.

Jika mereka berkunjung pekan depan, apa yang harus Garvin berikan alasan jika mereka menanyakan cucu nya itu. Hilangnya si bungsu benar benar membuat dirinya frustasi. Selama seminggu ini pula semua jam tidurnya terganggu karena memikirkan sang anak.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 27 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

THE GARVIN New Version Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang