catatan kecil.
ya, aku tau ini sangat anti-klimaks, memang tujuannya demikian.
sengaja dibuat sangat rancu, ambigu dan tanpa kesimpulan.
barangkali menjadi pengingat bahwa aku bisa memperoleh pengampunan -- kita bicara konteks dulu pastinya; ngerasa kan masa masa emo kid core, harapan terlampau utopia dan non realistis untuk digapai.
aku tengah di masa itu.
jadi ini adalah bentuk penawar agar aku tidak melulu memikirkan yang tak penting.
aku harap juga tulisan ini setidaknya membuat kalian yang membacanya sedikit lebih baik?
(memang sok iye aku ini)
eh mari bicara soal kredit saja.
terinspirasi dari cerpen corat-coret di toilet kaya pak eka kurniawan tahun 1999. terima kasih yang besar pula untuk penulis laut bercerita, leila s. chudori.
karena karya beliau-beliau ini, aku jadi terpikir untuk menulis dan mengulik sejarah.
memang tidak relevan dengan lahirnya buku ini tapi aku berterima kasih banyak sehingga aku menyempatkan menulis di tengah kesibukan.
terima kasih sekali lagi dan sampai di jumpa di kesempatan berikutnya
KAMU SEDANG MEMBACA
anarki di pojok toilet ✓
General Fictionbila bertemu tanya; kalau esok kita mati, kenapa?