Bab 2 Asal mula

4 0 0
                                    

Kisah Purana saat berusia 17 tahun

Disuatu hari yang sibuk di hari senin di sebuah rumah terlihat seorang remaja bernama Purana sedang sarapan dengan keluarganya

"Ma,apa makanan pagi ini"Ucap ayah Purnawa kepada istrinya

"Makanan favorit mama telur mentega"Saut mama Purana

"Pantes mama wangi mentega terus"Ucap Purana

"hahahahahah"Saut ibu dan ayah Purana

Mereka makan dengan lahap.Setelah makan ayah Purana akan mengantar Purana ke sekolah pada jam 05:00 menggunakan mobil

"Aku berangkat  dulu ya ma"Ucap ayah Purana

"Iya hati-hati"sahut ibu Purana

"Purana ini bekalmu untuk iatirahat 1 dan 2"Ucap ibu Purana

"Terima kasih ma"Purana berterima kasih

Purana dan ayahnya pun berangkat.Setelah 20 menit berjalanan tiba-tiba ada getaran dari bumi dan di susul oleh gempa

"Yah!rem buruan"Teriak Purana panik

*ciiiittt..
Suara rem mobil berbunyi

"Tumben sekali terjadi gempa sedasyat ini dalam 100 tahun terakhir"Ucap ayah

*krek kerek
Suara bumi mulai retak-Retakkan tersebut tepat di bawah mobil ayah Purana

Beberapa saat setslah itu bumi terbelah menjadi 2 bagian.Pemerintah dunia segera bertindak dengan memasang seutas tali sebagai pembatas.

Di perbatasan tali itulah menjadi tempat favorit Purana karena dirinya bisa berteriak meluapkan amarahnya

Kembali ke masa sekarang dimana Purana telah berusia 19 tahun dan sudah tinggal sendiri

*Kringgg...
Suara alarm membangunkan Purana tepat pukul 04:00

"*Menguap,selamat pagi dunia"Ucap Purana dengan penuh semangat

Purana segera turun kebawah untuk masak telor.Setelah itu Purana mandi dengan semangatnya berharap kehidupan di kampus ada sebuah kisah asmara yang akan ia dapat

"Lah lahhh.. lalahhhh..."Suara Purana bernyanyi sambil mandi

Setelah dirinya mandi Purana segera memakai seragam dan memasukan laptopnya ke tasnya dan benda-benda yang akan dia gunakan saat OSPEK yaitu papan nama dari kulit kerang di sebuah kardus,telur 2 biji,dan ember.Setelah itu Purana segera mengambil kunci sepeda motor untuk berangkat ke kampus barunya.Saat Purana sampai di depan gerbang kampusnya dia tercengang

"Wooaahh..Kampusku ini megah sekali"Ucap Purana

"Woi dek cepetan acara pembukaan sudah mau di mulai"Ucap salah satu senior mahasiswa disana yang memberitahu Purana

"Baik kak"Ucap Purana menyaut

Purana lun segera memarkir motornya di tempat parkir lalu menuju lapangan untuk mengikuti acara pembukaan.

"Yah sudah di mulai"Ucap Purana ketika melihat rektor kamous berbicara di atas podium lapangan

"Dek baris sini"Ucap kakak senior kampus yang menunjukan tempat Purana

Purana pun mendengarkan kata kata yang di ucapkan oleh rektor dengan cermat dan berusaha memahaminya karena bahasa yang di gunakan rektor tersebut adalah bahasa yang sulit di pahami oleh orang awam seperti Purana,namun ada suatu kata yang membuat Purana tertarik

"Tuntutlah ilmu bagaikan kau mengepak sayap di tengah potongan bumi dan jangan pernah berhenti mengepak sayapmu"Kata yang di ucap oleh rektor di depan podium.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 11, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Seutas taliTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang