Chapter 14: anggota ga ada akhlak!

765 107 14
                                    

"Udah Lo di sini aja ga usah pulang" seru Mew pada Kana ketika mereka sudah berada di dalam kamar Mew

Markas mereka memang besar hingga memiliki banyak kamar meskipun tidak semua anggota memiliki kamar tetapi mereka selalu berbagi kamar. Kecuali Mew. Tidak boleh ada yang masuk tanpa seizinnya

"Tapi pengen pulang" rengek Kana sambil menghentakkan kakinya di kasur. Mew yang melihat itu berkacak pinggang, "Ngga usah rewel deh, Lo di rumah sendirian kalo nanti Lo demam kayak waktu itu lagi gimana? Siapa yang mau ngurus?"

"Kan ada maid" balas Kana yang tak mau kalah. "Iya ada maid, kalo dia gak tau terus nanti Lo mati Sampe membusuk ga ketahuan" Kana mencebikkan bibirnya sambil menatap Mew tajam

"Jahat banget mulutnya" gerutu Kana membuat Mew menghela nafas pelan. Ternyata Kana sama keras kepalanya seperti dia

"Makanya nurut! Lo kalo di sini kan ada gue sama anak-anak yang lain" ucap Mew yang akhirnya Kana menganggukkan kepalanya pasrah

"Luka Lo belom di obatin kan? Tadi kena tonjok ngga? " Tanya Kana yang di angguki oleh Mew . "Sini gue obatin, Lo ngobatin luka gue tapi sendirinya ngga" omel Kana sambil mengambil kotak p3k yang Mew bawa

"Kan Lo lebih penting" balas Mew membuat jantung Kana berdetak dengan kencang bahkan wajahnya pun sampai memerah. "U-udah sini duduk" Kana menepuk sisi kosong agar Mew duduk, Mew menurutinya lalu duduk di samping Kana

"Mana yang luka?"

"Ini, ini sama ini" ucap Mew sambil menunjuk sudut bibirnya, siku, dan perut. Kana semakin gugup ketika Mew menunjuk perutnya

Shit! Kenapa jadi seperti ini sih?!

Kana mulai mengobati luka yang di siku terlebih dahulu dengan kapas yang sudah di tuangkan alkohol. Mew tidak meringis karena memang tidak sakit

Setelah menempelkan plester Kana berpindah untuk mengobati sudut bibir Mew. Wajah mereka sangat dekat, Mew mampu memindai wajah Kana hingga membuat wajah itu kembali memerah

"J-jangan kayak gitu natapnya". Mew menaikan sebelah alisnya "salting ya?" Kana mendengus kesal mendengarnya "nggak, ngga usah sok tau!" Serunya malah membuat Mew tersenyum tipis

Sekarang kana bingung, sebenarnya dia malu saat harus mengobati luka di perut Mew tetapi bagaimana lagi? Dia harus balas Budi karena Mew sudah menyelamatkan nya

Mew yang peka dengan kebingungan Kana pun langsung melepaskan bajunya membuat Kana membulatkan matanya

"Udah ayo obatin lagi" celetuk Mew karena Kana tetap diam. Kana dengan gugup mengambil salep karena hanya ada beberapa memar di perut Mew

Kana mengolesi salep itu dengan menggigit bibir bawahnya menahan gugup "shh pelan-pelan dong, nafsu amat Lo liat roti sobek gue-ADUUHHH". Kana malah semakin menekan memar Mew karena kesal hingga Mew berteriak kesakitan "GeEr banget jadi orang!" Sentak Kana yang kembali mengobati luka Mew

"Ya lo-"

"DIEM!" Mew kembali mengatupkan bibirnya ketika Kana membentaknya

Di ruangan yang berbeda...

Ceklek

"Eh bang" sapa bright ketika melihat net masuk ke dalam markas

"Abis dari mana bang?" Tanya off ketika pria jangkung itu sudah duduk di sebelahnya. "Dari rumah lah. Tadi mau keluar tapi mampir dulu sebentar ke sini" balas Net sambil mencomot kacang yang ada di atas meja

"Si Mew kemana? Kok ga keliatan?"

"Di-"

"Kenapa bang?" Seru Mew yang berjalan ke arah mereka sambil memakai kaos tanpa lengan. "Dari mana?"

Unpredictable Love- MEWGULF-  (Lengkap Di Pdf) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang