4. pdkt

31 2 0
                                    


Pembelajaran pun dimulai setelah berakhirnya upacara bendera, reylin terus saja menumpu kan pipi nya di muka meja, Ini pelajaran kimia, mapel yang paling ia benci. karena, yaaa membosankan
"kapan ini berakhir tuhann..." keluh reylin penuh dramatis. haha sa ae lu

tak lama sang sahabat baik memukul kepala reylin hanya untuk sebuah candaan "pstt tolol lu, bu Yunji nengok mampus lo" ungkap gracia

Bu yunji mendengar sesuatu yang mengganggu nya "Hei Gracia, reylin. berhentilah mengobrol" lalu ia kembali menjelaskan materi tentang zat tersebut

pasalnya reylin dan gracia duduk di barisan depan tepat dihadapan meja guru. Bodoh bukan? sama saja sengaja masuk ke kandang singa

gracia lalu membisikan sesuatu kepada reylin "kan gue bilang apa" reylin pun menanggapinya dengan malas
"serah lo" tegasnya

"REYLIN!"

"eh iya bu, maaf.. "

Istirahat

"Serius lo dimarahin bu yunji? mampus lo makanya jangan ngobrol" jinaya memberi saran. Reylin memutar bola mata nya malas
"yang Beda kelas ga diajak" tutur reylin yang membuat jinaya memuncungkan bibirnya sebal
"iya sih yang anak ipa"

"tenang aja Ji, gue sebenernya juga nyesel masuk ipa, kenapa dari dulu ga IPS aja anjing" kata reylin
"Gue sih tim yang disuruh bonyok buat masuk ipa" ucap Gracia
"yeuu makan noh, jurusan hasil gengsi" ejek jinaya
"minimal nilai diatas 96 lah" ungkap gracia dengan arogan
"mampus lo ji, diulti anak cerdas. gue ke toilet ya" setelah berbicara reylin tertawa
"sipaling dh, yaudah sana lo" ucap jinaya
"shiyapp mbak" reylin pun lalu pergi

"hai cantik"

sontak kedua pentolan bakso itu menoleh, gracia melogo kaget. Bak bulan yang akan jatuh ke bumi, Reyzam dan antek antek nya menghampiri ketiga orang tersebut, emm lebih spesifiknya dia ngejar ngejar Jinaya
"Ngapain lo disini, pergi ga?" Reyzam menyunggingkan senyuman manisnya
"ji" panggil reyzam
"apaan?" tanya jinaya
"kamu tau ga beda nya kamu sama matahari?" Jinaya mengedikan bahu nya. seolah tak paham
"sama sama panas. yahahahah hayyukkk" jawab reyzam dengan candaan. Jinaya langsung memukul bahu reyzam "bangsat lo anjing" umpatnya

disisi lain

"Ci, mereka kenapa?" tanya sabima dengan gracia. suasana adem anyem yang berbanding terbalik dengan si ehem
"kaya gatau jinaya aja, pasti ngamuk lah kalo di deketin cowo buaya kaya kak izam"
"lah kok lo manggil dia 'kak' ?" tanya sabima
"sepupu gue" gracia menghela nafas nya perlahan. menjeda perkataan nya "nyesel gue ngenalin kak izam ke jinaya, tau gitu ke reylin aja"
"malah tambah parah ci" gracia tidak menghiraukan ucapan sabima, ia langsung membuka buku bacaan nya dan fokus membaca nya

"ADUH JI SAKIT" keluh reyzam
"PERGI LO TAI, GANGGU BANGET LO" jinaya terlihat sebal

"WOI DIEM INI KANTIN" reylin pun berseru

mereka berdua pun menoleh ke sumber suara. jinaya langsung menghampiri reylin dan seolah bersembunyi di belakang reylin"rey help ada orgil"
"lah Jam lo ngapain disini" tanya reylin
dengan bangga reyzam menjawab "ngapelin cewe gue lah"
"najis gila, ogah gue ama elo" sinis jinaya

"rey lo beneran dari toilet, kok sama gerry?" tanya gracia
"heii suuzon aja lo sama gue. ga sengaja ketemu tadi" reylin menjeda perkataan nya sebentar "toilet siswi gaada tissue nya anjing, sialan gue tandain lo smanda" jawabnya dengan nada sebal
"dan beruntungnya gue bertemu gerry saat berteriak minta tolong. ia memberikan tissue nya untuk aquhh" sambung reylin
"dah ah yok ke kelas, udah mau masuk" ucap sabima
" BENER?! bye reyzam" jinaya melambaikan tangannya dengan centil, merasa beruntung sudah dijauhi oleh makhluk seperti reyzam
"dadah neng, sering sering ya makan sama abang"
"NAJIS" umpat jinaya
"awas ji nanti suka lo sama reyzam" ucap gracia
"ga akan" sanggah jinaya

kaulah semestaku || beomgyu x ryujinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang