11. terror

23 2 0
                                    

tringgg...

handphone gerry berdering, lalu gerry merogoh saku celana nya dan mengambil handphone nya. tertulis nama "reyizam ganteng pake banget" lalu ia mengangkat telepon tersebut

"halo zam, kenapa lo-" belum selesai gerry berbicara, reyzam berteriak dari sana 

"CEPET KASI HP INI KE REYLIN!!!" gerry lalu berjalan kearah reylin. reylin menyiritkan kening nya "dari reyzam" lalu reylin mengambil hp gerry dan menempelkan handphone gerry ke telinganya 

"SISTEM LO DI RENTAS REY, SEMUA DATA LO HILANG" reylin terkejut dan berdecak sebal "kok bisaa sih? siapa hama yang berani rentas data gue, bajingan" 

"sistem tidak dikenali, ini butuh sensor lo baru bisa dibuka. kalo di lihat dari laptop gue jangkauannya deket dari basecamp lo. jadi-"

"CARI BAJINGAN ITU BANGSAT, KALO SAMPE DATA PENTING GUE DIA PERLIHAT KAN CUMA CUMA GUE SIKSA DENGAN TANGAN GUE SENDIRI" reylin mematikan telepon dengan penuh amarah

"udah berani macam macam sama gue, huh? gue ancurin kebahagiaan lo sampe titik darah penghabisan" gumam reylin sambil menyeringai

"kenapa rey?" tanya jinaya

"lo tau ji? bajingan itu udah berani rentas sistem kita" ucap reylin dengan amarah. jinaya terkejut tentunya "dia- tau darimana data kita?" reylin menggeleng "gue juga gatau ji"

"REYLIN AWAS!!" gerry berteriak

reylin menoleh ke kiri, melihat ada mobil mengarah ke padanya. dengan cepat reylin menghindar dan membiarkan mobil itu menabrak tiang listrik, dan...

BOOM

ledakan besar terjadi, sebagian jembatan terbakar. reylin gerry maupun jinaya terkejut

"aneh, kenapa mobil ini mau celaka in reylin?"tanya gerry

tanpa berpikir panjang reylin mengambil batu besar dan memecahkan kaca mobil dengan batu yang ia ambil, terlihat 2 orang pria dengan kemeja hitam putih berlumuran darah disana. reylin tersenyum miring "mimpi kalo kalian mau celakain gue tolol, kenapa ga boss kalian aja yang disini?"

"WOI KELUAR LO!!" teriak gerry

"GUE TAU KALIAN DISINI ANJING" jinaya ikut berteriak

"guys..." reylin menjatuhkan handphone gerry yang ada di genggam an nya

gerry dan jinaya sontak menoleh kearah reylin

"jangan harap kalian bakal bisa tidur nyenyak malam ini" ucap reylin dengan tangan yang bergetar. jinaya sedikit terkejut "gue masi mau menata masa depan gue plis"

"Sekarang kita pulang,ayo!!" seru gerry. lalu mereka berlari menuju mobil mereka . saat gerry hendak menyalakan mesin mobil nya, reylin berseru
"tunggu!! biar gue aja" gerry menukar posisi dengan reylin lalu ia mengemudi kan mobil nya dengan kecepatan sedang
"ji, lo tau kan apa yang gue pikir in?" jinaya berteriak senang " OF COURSE, WE SHOULD KNOW THAT GIRLS"

gerry tampak kebingungan "wait wait, jangan jangan ini-"
"kalo denger aba aba dari gue, kita harus lompat dari mobil ini, kaca jendela gaboleh ditutup" ucap reylin "Ji, gerr buka pintu mobil sekarang!!" lalu jinaya dan gerry membuka pintu mobil disamping mereka
"one... two... and-"

reylin mengenggam tangan gerry lalu melompat keluar dari mobil itu bersamaan dengan jinaya dan..

BOOM!!

mobil itu menabrak pohon dan meledak, gerry masih saja melogo melihat mobilnya hancur dalam sekejap. jinaya dan reylin tertawa dengan keras
"rey, lo-"
"gue sama jinaya ngelakuin ini bukan tanpa alasan. mobil lo di tempel in bom" reylin mendekat ke arah mobil gerry yang sudah hancur dan menunjuk kearah belakang "gue udah peringat in, jangan berharap kita semua bisa hidup tenang"

"sekarang kita harus gimana? gimana kita pul-"

"GERRY!! REYLIN!! JINAA!!"

mereka bertiga menoleh, ada sabima dan gracia mendekat menggunakan mobil, pick up? haha terdengar lucu namun begitulah
lalu mereka berdua turun dari mobil dan melihat keadaan jinaya reylin dan juga reylin
"kalian gapapa kann?? gue khawatir bangettt ji, rey" jinaya menggeleng lalu tersenyum "kita malah habis main tadi. iya kan rey?" reylin mengangguk "bedebah itu taruh bom lagi di mobil kita, tapi ini lain. sekarang mobil gerry yang di bom" cia cemberut "kan udah gue bilang kalian hati hati"

"gerr lo gapapa?" tanya sabima. gerry mengangguk "gue mah gampang bim, selama ada mereka kayanya gue aman" ucap gerry sambil melihat ke arah 3 serangkai yang tertawa bahagia

"udah yok pulang, udah mau sore" ucap bima
"gue sama gerry nginep di basecamp, kalian mau ikut ngga?" ucap reylin
"mumpung bokap gue pergi gass aja lah" ucap jinaya
"guee sama cia gabisaa duluu guys, sorry yaa. bokap nyokap strict banget masalah nginep" ucap sabima. reylin mengerutkan keningnya
"tumben kaga boleh ci?"
"kan gue mau lomba njir, lo tau sendiri bokap gue kaya apa" jawab cia

basecamp

"GOSH, KALIAN GAPAPA KAN?" seru reyzam dengan wajah khawatir. jinaya menggeleng "luka kecil aja, noh si gerry. keningnya kaya di tonjok orang" jawab jinaya lalu tertawa kecil
"ide lo berdua yang buat gue gini" gerry menanggapi nya dengan ketus

"sehat sehat deh kalian, gue udah delivery makanan buat kalian. gue sama bima balik yaa" ucap cia. setelah disetujui mereka pun pergi

"sumpahhh, capek banget guee" keluh reylin sambil merebahkan tubuhnya diatas sofa "oiya zam, lo udah tau siapa yang rentas data gue?" reyzam mengangguk
"user sma kita, rey. pasti ini ulah kepsek" reylin menyeringai "ji, kayanya ni orang udah mulai berani" jinaya tertawa "cih, inget lo pernah boyok sama tu orang"
"gausah di ingetin plis" reylin diam sejenak "Gerry lama amat sih mandi nya, kaya putri solo"

"reyzam" panggil jinaya. reyzam yang sibuk berkutat pada komputer reylin menoleh "kenapa ji?"

"lo mau tau satu fakta menarik ngga?" tanya jinaya. reyzam kebingungan
"reylin, boleh gue kasi tau kan?" tanya jinaya ke reylin. reylin mengangguk "mereka ber 3 sekarang patner kita, silahkan"
"ada apa ji? rahasia apa yang mau lo kasi tau ke gue?" tanya reyzam

"sebenernya..."












...














































































"diego itu, anak kepala sekolah"













kaulah semestaku || beomgyu x ryujinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang