Afan sudah sampai di rumahnya sekitar 1 jam lalu dari Rs. Kini jam sudah menunjukkan pukul 19.02 malam dimana saat ini afan tengah memegang buku pelajaran nya untuk esok hari
Ia sangat fokus dengan buku nya sehingga ia lupa untuk makan malam dengan maminya
"Dek!" Panggil mami nya di ujung pintu nya yang sedikit terbuka
Afan tak menoleh sedikit pun bahkan bergeming saja tidak
"Afann!" panggil mami nya lagi Kali ini ia menoleh dan menaruh buku yang ada di tangan nya
"Iya mi?"
"Makan dulu"
Afan hanya mengangguk lalu berdiri untuk beranjak keluar tak lupa ia membawa ponsel nya juga
Saat sudah di meja makan afan memakan makanan yang sudah di masak oleh maminya
"Enak?" Tanya maminya
Afan hanya mengangguk dan terus melanjutkan makan nya, afan memang sepertinitu ia selalu mengikuti aturan papinya untuk tidak berbicara saat sedang makan
15 menit lamanya ia memakan makanan nya. Bukan lelet tapi emang afan nambah 2 kali
"Aduh kenyang ku mi" ucap nya
"Ya iyalah orang kamu nambah"
"Aku laper mi"
"Iyaiya, oh ya kamu tadi pulang telat kenapa belum cerita?" Tanya maminya
"Kan aku udah kasih kabar mi"
"Kamu cuma bilang pulang telat bukan alasan nya"
Afan menarik nafasnya entahlah ia bingung harus memulai dari mana untuk bercerita. Tapi ia harus tetap jujur dengan ibunya
"Tadi temen afan nelfon pas aku lagi perjalanan pulang minta tolong anterin mama nya ke rumah sakit. Soalnya mamanya pingsan dan kebetulan cuma aku yang dia kenal di sini jadi yauda deh aku bantuin" jelas afan tenang
Mami nya hanya menyimak semua yang di jelaskan anaknya secara rinci
"Kenapa gak bilang dari awal?"
"Kan aku bilang ini mendadak mami"
"Yauda sini piring nya mami taro belakang"
"Aku ke kamar ya mi" izin afan dan segera mengacir arah kamarnya
Di kamar afan kembali duduk di meja belajar nya namun tidak membaca melainkan memainkan ponsel nya
la tengah membaca grup kelas nya yang sangat ramai malam ini
Karna merasa 1000+ pesan dengan sangat malas untuknya jika harus membacanya satu persatu. Akhirnya ia keluar dari room chat grup nya
Terpampang jelas nomor Sridevi yang sempat menelfon nya. Ia belum menyimpan kontaknya karna tidak sempat tadi
Serli
Afan menyimpan kontak Sridevi dengan nama depan nya tidak tau apa tujuan nya yang jelas nama itu yang ia pakai untuk kontak Sridevi
Ingin sekali rasa nya ia mengirimkan pesan untuk bertanya keadaan mamanya namun apalah daya dia, dia cuma gak mau di cap murahan lagi aja
Tak lama notif nya muncul terlihat nama kontak yang baru saja ia tulis
1 pesan baru dari Serli
Fan, makasi ya!
Afan terkejut bukan main saat membaca nya dimana keinginan nya terwujud untuk bisa bertanya kabar
Iya
Oh ya tante gmn?Udah enakan, besok boleh pulang
Mau gua anter lagi?
Gausah nanti aku sama mami naik ojol aja
Ngapain ojol? Kan ada gua?
Gak ngerepotin?
Ngga
Yauda makasi ya
Ya
Afan kembali menaruh ponselnya dengan cara melempar nya di atas kasur dan menidurkan kepalanya di atas meja dengan tersenyum
Ia tidak mengerti dengan dirinya malam ini kenapa ia harus sebegitu bersemangat untuk hari esok? Fikirannya bertebaran kesana kemari
Gua gaboleh terlalu murahan
Gua harus bisa jadi highclass dikit
Jadilah cowo yang jual mahal
Jangan jadi murahan semurah kuaci gopean haha
Afan berkata sendiri dalam dirinya dengan ekspresi seakan ia berkata secara nyata
Jam juga masih jam setengah 8 namun afan belum sama sekali mengantuk ia benar merasa segar
"Gimana caranya biar gua ngantuk?"
"Nanti kalo kesiangan kan ga lucu" ucap afan sendiri seraya melihat jam dinding yang terus berputar perdetik nya
"Gua liatin jam aja ah siapa tau tidur"
"Eh jangan gua gak ada kerjaan banget kaya gitu!" Kali ini dia merasa frustasi karna belum merasa mengantuk malam ini karna sudah lewat dari jam tidurnya
"Oh gua tau, gua nonton aja"
Saat afan ingin beranjak mengarah pintu untuk keluar, mami nya lebih dulu masuk dengan membawa senyumannya
"Loh mami kira kamu udah tidur" ucap mami nya heran melihat anaknya masih sehat seperti ini padahal ini jam rawan ngantuk untuknya
"Kamu kenapa belum tidur?"
"Sebentar lagi mi"
"Sekarang Afan" titah mamanya lembut. Afan hanya pasrah dan menurut karna jika ia melawan juga percuma itu bukan kriteria seorang afan jika di rumah
"Iya mi"
...
Hope you like it!!🤍🤍
KAMU SEDANG MEMBACA
Everything ✓
Teen FictionKata orang Afan tuh dingin, tapi bagi Sridevi, Afan tuh cerewet. Dan bagi Afan, Sridevi itu segalanya. Trust me, You will always be my Everything . - Afan -150123