Kini afan tengah berada di dalam kamar nya dengan headset di telinga serta alunan lagu yang menjadi favorit nya belakangan ini
Sejak pulang dari rumah Sridevi, afan hanya mendengar lagu saja tanpa bermain yang lain. Ya emang fakta nya dia males nongkrong nongkrong seperti layaknya remaja saat ini
Afan hanya menghabiskan waktunya dengan belajar dan mendengarkan musik, karna ia fikir ini lebih baik daripada harus keluyuran tanpa tujuan.
Sesaat ia sedang mendengarkan musik tiba tiba terbesit di hati nya untuk membuka whatsapp di ponselnya
Saat ia membuka nya tak ada apa apa hanya saja grup kelas yang selalu saja ribut namun sudah ia bisukan karna sangat sabgat mengganggu nya
Namun ia melihat kontak sridevi setelah ia melihat grup.
Dengan cepat ia membuka room chat dengan Sridevi dan mengirimkan pesan singkat
Serli
Hai?
Delete, Cukup modus untuk nya
Hai sri?
Delete, sangat sangat aneh bukan tipe afan banget.
Malam?
Delete. Sangat formal dan sangat cringe untuknya
Woi
Delete. Kasar banget dong kaya gitu astaga
Sri?
Send.
Cukup lama sridevi membalas dan merasa Sridevi sibuk atau sedang tertidur karna sudah 1 jam Sridevi tidak membalas sapaan nya padahal butuh waktu 30 menit untuk afan bisa mendapat kata yang pas untuk memulai obrolan
Iya fan?
Sridevi membalas nya dan sangat cepat juga afan membalas nya dalam hitungan detik.
Lama banget
Abis dari kamar mama
Yakali sejam
Ya gpp kan mamaku
Yaudah di maafin
Hah? Emang aku buat salah apa
Lama balas
Apa urusannya coba?
Sejam itu lama untuk gua
Lah kan aku gatau
Sama aja
Tau ah gajelas
Deven keabisan kata kata untuk melanjutkan pesan terakhir dari Sridevi ia merasa skakmat untuk membalas
Yaampun apalagi ya
la mencoba untuk mendapat kata yang pas untuk membalas namun nihil. Ia bahkan tidak membuka pesan Sridevi karna ia belum sama sekali dapat ide
Yauda deh gausa di bales besok aja ketemu
Pasrah afan seraya menghempas ponsel nya tepat di sebelahnya yang tengah terbaring lemah.
Yap, afan merasa kan badan nya meriang malam ini entahlah mungkin efek keujanan tadi afan sama sekali tidak mengambil pusing untuk kesehatan nya kali ini
...
Tepat pukul 03.00 dini hari afan merasakan sekujur tubuhnya merasakan panas yang begitu tinggi hingga ia harus terbangun dari tidur nya
la melihat jam dan ternyata masih 3 subuh, karna tidak mau ambil pusing ia pun mencari obat yang dapat menurunkan demam nya namun ia sama sekali tidak mendapatkan nya
"Mami pasti punya obat, tapi gua gamau ganggu" gumam nya sendiri dengan tubuhnya yang menggigil la pun memutuskan untuk memaksakan tidur dengan harap esok demam nya akan cepat reda
Hingga pagi hari pun datang mami afan sudah ada di meja makan untuk menyiapkan sarapan anaknya nanti
Namun hingga pukul 06.15 afan belum juga keluar dari kamar. Karna merasa heran mami afan pun menghampiri nya
Sesampai nya di kamar mami melihat afan yang tengah melingkup di ranjang nya dengan selimut menutupi sekujur tubuh nya
Afan merasakan menggigil yang sangat dahsyat dari subuh tadi hingga sekarang pun ia masih tahan walaupun ia tidak tertidur sedikit pun Mami mendekat dan memeriksa dahi afan.
Dan betapa terkejut nya ia saat ia baru sadar jika afan mengalami demam tinggi
"Dek! Kamu demam"
Afan hanya mengangguk lemah karna kekuatan nya tida ada saat ini
"Kamu ijin sekolah dulu ya"
Lagi lagi afan hanya mengangguk karna untuk berbicara saja sulit untuk nya
Bibir afan terlihat sangat pucat bahkan bisa dibilang saat ini kondisi nya sangat lah parah
"Ke dokter aja ya?" Pinta mami nya agar afan mau di ajak ke dokter namun afan menolak nya secara cepat
"Gak!"
"Kamu demam tinggi afan"
"Aku bisa sembuh sendiri tanpa medis!" Kali ini afan sudah mulai bisa mengeluarkan suara nya
"Lupain dulu kebencian kamu terhadap medis, sekarang utamain kesehatan" mami afan tidak berhenti membujuk afan hingga afan mau.
Namun usaha nya gagal karna afan tetap teguh dengan pilihan nya dengan tidak mau di periksa oleh medis apapun itu
"Yauda mami kompres aja abis itu minum obat" ucap mami nya mengalah
Afan mengangguk dan menidurkan kembali kepalanya untuk bisa menetralkan emosi nya
Gua ijin sama siapa ya?
Afan berfikir untuk meminta bantuan siapa untuk bilang kalau dia tidak masuk karna sakit
"Oiya valen aja"
Dengan cepat afan mencari kontak valen untuk membantu nya izin hari ini
Palen
Len, gue ijin ga masuk. Sakit
Send.
Setelah mengirim pesan tersebut afan langsung menaruh nya di atas meja kecil miliknya tepat di sebelah kasurnya
Mami nya masuk dengan membawa baskom kecil dan berisi handuk dan air untuk mengompres afan
"Kompres nya udah, sekarang minum obat abis itu tidur, nanti mami bangunin lagi untuk makan" jelas mami nya dengan mengelus kepala anaknya dan meninggalkan afan sendiri
Afan melihat kepergian mami dari kamar nya membuat nya semakin dibuat bosen dimana ia hanya akan seharian di kamar dan tidur saja tanpa bisa berbuat apa apa
Sakit itu gaenak!
Afan merasa suntuk untuk hari ini. Ia membuka hp percuma tidak ada apa apa, baca buku? Bahkan mata nya sangat lelah untuk bekerja, nulis? Mana bisa kan lemes bambang. Karna merasa bingung afan pun lebih memilih untuk mendengar musik karna hanya itu saja yang bisa ia lakukan di keadaan bosan nya ini
Musik itu hidup gua..
Cukup lama afan dengan musik nya hingga akhirnya telfon masuk pun membuyarkan suara lagu yang ada didalam headset nya berubah menjadi nada dering
Afan mengambil ponselnya dan melihat siapa yang memanggil nya di jam jam sekolah seperti ini?
Serli is calling...
...
hayoo apaa penasaran?
hati hati banyak typo
Hope you like it!!🤍🤍
KAMU SEDANG MEMBACA
Everything ✓
Teen FictionKata orang Afan tuh dingin, tapi bagi Sridevi, Afan tuh cerewet. Dan bagi Afan, Sridevi itu segalanya. Trust me, You will always be my Everything . - Afan -150123